Selasa, April 16, 2024
BerandaGaya HidupReligiMaleman, Tradisi Masyarakat Sasak Sambut Lailatul Qadhar

Maleman, Tradisi Masyarakat Sasak Sambut Lailatul Qadhar

- Advertisement -

HarianNusa.com, Lombok Barat – Masyarakat Sasak memiliki cara sendiri menyambut Lailatul qadhar. Yakni menyalakan lampu jojor—obor berbahan buah jamplung yang dibakar—di malam-malam ganjil pada sepuluh malam terakhir Ramadhan. Oleh masyarakat Sasak, lampu jojor itu disebut dengan ‘Maleman’.

Dari pantauan HarianNusa.com di dusun Karang Temu, Desa Batu Mekar, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat pada Kamis (15/6). Mereka menyalakan Maleman dengan menaruhnya di sudut-sudut rumah, pekarangan, dan gerbang.

Menurut informasi yang diterima dari beberapa warga, tradisi Maleman sudah mereka lakukan sejak zaman dulu. Dengan harapan bisa selalu terjaga dan dapat bertemu dan menjalankan ibadah pada malam Lailatul qadhar.

Lailatul qadhar sendiri adalah malam, di mana orang yang beribadah pada saat itu, nilai ibadahnya setara dengan ibadah selama seribu bulan, yang kalau diukur dengan hitungan tahun, kurang lebih 80 tahun ibadah. (sta)

RELATED ARTICLES
spot_img
Selasa, April 16, 2024
- Advertisment -spot_img

Populer Pekan ini

Selasa, April 16, 2024
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

Banyak Dibaca

- Advertisment -