HarianNusa.com, Mataram – Sebuah tas mencurigakan di samping Kantor DPD Partai Golkar Kota Mataram akhirnya diledakan Tim Gegana Polda NTB, Rabu (26/7) malam. Tas tersebut diledakan setelah polisi mendeteksi keberadaan sambungan elektronik pada tas tersebut.
Material sisa ledakan kemudian dibawa menuju Mako Brimob Polda NTB untuk diidentifikasi. Hasil identifikasi, polisi menemukan barang-barang pada tas tersebut yang tidak mengarah pada aksi teror.
Barang-barang tersebut yakni:
- Mistar besi
- Rangkaian elektro (isi WiFi)
- Memori CPU komputer
- Pembuka tutup botol
- Grendel Kunci pintu
- Kunci motor
- Rantai kecil TAS.
- Gantungan Kunci
- Ikat pinggang
- Kwitansi sebanyak 15 lembar pembelian produk Lejel shoping mataram
- Tali sepatu
- Bolpoin
- Gerendel pintu
- Dompet kecil
- Senar dua gulung
- Potongan kertas kecil
- Buku berjudul etika makan dan minum
- Brosur iklan alat rumah tangga dan produk cat tembok
- Buku etika makan dan minum.
- Potongan karpet jok mobil
- Gantungan kunci
- Rantai kalung.
- 12 lembar Slip bukti transper bank Mandiri.
Kapolres Mataram, AKBP Muhammad SIK mengatakan tas tersebut diledakan karena sebelumnya telah terdeteksi keberadaan sambungan elektronik. Ternyata sambungan tersebut merupakan sisa alat wifi bekas.
“Kita ledakan karena sebelumnya telah terdeteksi keberadaan sambungan elektro, sehingga untuk mengantisipasinya akhirnya tas tersebut diledakan,” ujarnya, Kamis (27/7).
Kini pihak kepolisian masih mencari siapa pemilik tas tersebut. Polisi menemukan bukti kwitansi pembelian sebuah produk di dalam tas tersebut. Salah satu toko di wilayah Cakranegara kemudian didatangi untuk memastikan bahwa pemilik tas pernah membeli produk di toko tersebut.
“Kita datangi tokonya, dan pemiliknya mengaku bahwa kwitansi tersebut berasal dari tokonya. Namun, karyawan yang memberikan kwitansi tersebut sudah resign (keluar) dari toko itu,” paparnya.
Kini polisi masih melakukan pencarian terhadap pemilik tas tersebut untuk mengetahui apa motifasi meletakan tas tersebut, sehingga membuat warga sekitar lokasi penemuan tas menjadi resah. (sat)