Minggu, Maret 23, 2025
BerandaEkonomiGSM Tekankan Mahasiswa Hindari Investasi Fiktif

GSM Tekankan Mahasiswa Hindari Investasi Fiktif

- iklan Paket Wisata di Lombok - Explore Lombok
- iklan Web Hosting Murah -Paket Web Hosting Murah

HarianNusa.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Komisi XI DPR RI gencar melakukan sosialisasi mencegah terjadinya investasi fiktif.

Maraknya investasi fiktif dikhawatirkan membuat masyarakat terjebak mempercayainya. Mahasiswa juga ditekankan untuk hati-hati dalam memilih investasi.

Anggota DPR RI Komisi XI Lalu Gede Syamsul Mujahidin (GSM), mengimbau mahasiswa untuk mengenal investasi fikitf agar terhindar menjadi korban. Dia menekankan mahasiswa perlu dibekali pengalaman berinvestasi.

“Salah satu sasarannya adalah para mahasiswa. Mereka harus dibekali pemahaman seputar pencegahan investasi fiktif. OJK harus intensif ke kampus-kampus,” ungkapnya, Senin, 5 November 2018.

Sosialisasi OJK dan Komisi XI DPR RI digelar selama tiga hari di IAIH Lombok Timur, akhir Oktober lalu. Sosialisasi mengambil tema ‘Sosialisasi OJK Investasi Fiktif yang Membahayakan Masyarakat’.

Calon DPD RI asal Lombok Timur ini menjelaskan OJK adalah mitra DPR. Untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat dalam mencegah investasi bodong tersebut perlu bekerjasama dengan DPR RI.

“OJK adalah mitra Komisi XI dan di NTB tidak mungkin menjangkau semua lapisan masyrakat. Untuk itulah perlunya bersinergi dengan anggota DPR RI. Mereka kan punya daerah pemilihan. Kami harap bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.

GSM mengungkapkan, mahasiswa yang berperan sebagai agen perubahan harus terdepan dalam memberikan kesadaran pada masyarakat. Dia meminta mahasiswa tidak gampang percaya tawarkan investasi menggiurkan sebelum mengecek riwayat perusahaan investasi tersebut.

“Misalnya modus travel umrah. Nah, peran adik-adik mahasiswa ini penting dalam memberi edukasi kepada masyarakat,” pungkasnya.

GSM berharap, dengan adanya sosialisasi ini, maka masyarakat dapat lebih berhati-hati dan selektif dalam melakukan investasi, tidak cepat terbuat dengan iming-imingan bunga besar maupun hal serupa lainnya. “Nyari untung eh malah buntung,” tutupnya. (sat)

Berita Lainnya
spot_img
spot_img
spot_img
Minggu, Maret 23, 2025
- Advertisment -spot_img

Trending Pekan ini

Minggu, Maret 23, 2025
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -
- Advertisment -

Banyak Dibaca

Berita Terbaru

- Advertisment -
error: Content is protected !!