HarianNusa.com, Mataram – Lembaga Kajian Sosial Politik M16 Mataram menilai pasangan Ahyar Mori (AMAN) merupakan paket “the great”. Kalimat itu dinilai pas untuk menggambarkan powerful sosok jawara petarung paket Ahyar Mori yang besar dari sisi manapun.
Dari sisi dukungan partai politik, AMAN adalah Paslon yang paling besar diusung Parpol. Jika dihitung peroleh suara kursi parlemen, AMAN menguasai 32 kursi parlemen atau 49 % equavalen, atau setara dengan 900 ribuan suara peroleh parpol pengusungnya pada pemilihan legislatif 2014.
Direktur M16 Bambang Mei Finarwanto menilai paket AMAN juga semakin besar dari dukungan tokoh nasional Parpol pengusungnya yang siap menjadi votegetter menambah pundi-pundi perolehan suaranya. Prabowo Subianto, Megawati Soekarno Putri, Zulkifli Hassan, Wiranto dan sederet tokoh nasional pasti siap berjibaku memenangkan AMAN.
“Dari sisi kekuatan resources untuk pemenangannya, AMAN tentu sudah mengkalkulasi secara pasti cost politik yang harus disiapkan untuk pertarungan ini,” ujar Didu sapaan akrabnya, Jumat (26/01).
Menurutnya, hal ini bisa dilihat dari besarnya Parpol pengusung maupun relawan AMAN yang membentang dari Mataram sampai ujung Sape Bima yang dientertain dan di-backup. Imbasnya, kekuatan Parpol dan relawan AMAN tentu akan bersinergi dan bergotongroyong memenangkan Pilgub NTB, karena ini menyangkut harga diri dan prestise sebagai jawara petarung politik yang mumpuni.
“Jika setelah deklarasi paket AMAN pergerakan cenderung mengendor, maka saat ini paket AMAN mesin-mesin politiknya mulai melakukan pergerakan untuk membentengi loyalis vottersnya,” jelasnya.
Didu mengibaratkan sepakbola, AMAN identik dengan gaya main Jerman, Deer Panzer, telat panas tapi kemudian berakselerasi secara simultan membuat jaring pengaman di masing-masing wilayah kekuasaan politiknya.
Ahyar Abduh, kata Didu sebagai politisi ideologis Golkar tahu betul waktu dan mengatur ritme politik kapan bergerak dan target apa yang hendak dicapai.
“Dengan konstruksi empat pasang Paslon, AMAN melihat peluang memenangkan Pilgub NTB makin kuat manakala mesin Parpol pengusungnya bergerak secara pasti,” ungkapnya.
Didu melihat Ahyar Abduh sebagai dirijen tahu kelemahan dan kapasitasnya dalam meraih dukungan warga NTB, maka taktiknya AMAN menggalang dukungan lintas Parpol Parlemen maupun Parpol Non Parlemen untuk menggerakkan dan membentengi perolehan suaranya.
“Ahyar sebagai politisi tulen mempercayai kekuatan mesin Parpol pengusungnya akan berbuat terbaik untuk memenangkan AMAN,” imbuh Didu.
Peran Strategis Mori
Lebih jauh Direktur M16 ini menggarisbawahi pilihan Ahyar Abduh berpasangan dengan Mori Hanafi sebuah strategi dan taktik yang cerdik. Mori sebagai politisi Partai Gerindra dengan delapan kursi di DPRD NTB tentu akan membackup penuh untuk memenangkan Pilgub NTB.
“Mori sebagai Cawagub muda pandai memainkan ritme dan mengerti maksud konstituennya,” sambung Didu.
Dia mengatakan Mori terlihat lebih menyukai gerakan undercover untuk melakukan penetrasi di basis pemilih, khususnya di Bima, Dompu termasuk Sumbawa.
Pergerakan Mori yang nyaris tanpa publikasi ini, lanjut Didu diduga upaya untuk mencegah insureksi politik dari pihak lain agar pemilih loyalnya tetap terawat dengan baik dan setia. “Tim Parpol dan relawan AMAN punya peran penting dalam strategi pemenangannya,” sambungnya.
Sementara itu di tempat terpisah, Jubir AMAN Suaib Quri maupun aktivis muda NU Husni Abidin menegaskan bahwa paket AMAN dalam Pilgub NTB 2018 ingin bertarung secara gentlemen dan fairplay agar kemenangan yang diperoleh oleh AMAN kelak tidak menciderai siapapun.
“Sengan dukungan delapan Parpol tersebut, AMAN ingin menjadi the winner tanpa ada sengketa,” ujar Suaib Quri.
Selanjutnya Husni Abidin menyakini jika AMAN memenangkan Pilgub NTB yang tinggal selangkah lagi, maka visi misi dan program yang dicanangkan oleh AMAN akan dilaksanakan secara penuh selama lima tahun kepemimpinan Ahyar Mori jika ditakdirkan menang dalam Pilgub NTB.
“Untuk itu AMAN minta doa dan restu warga NTB agar diberikan kepercayaan dalam Pilgub NTB,” pungkasnya. (sat)