Harian Nusa.com, Mataram – Ratusan orang atlet yang terdiri dari pelajar, pelatih dan oficial seluruh kabupaten/kota se Nusa Tenggara Barat berkompetisi di POPDA ke-15 NTB yang berlangsung di Gelanggang Olah Raga (GOR) Tujuh Belas Desember ,Mataram, Minggu (25/3/2018).
Sejumlah 899 Atlet pelajar, pelatih dan oficial seluruh Kabupaten dan kota se-NTB berlaga di Pekan Olah Raga Pelajar Daerah (POPDA) ke 15 NTB.
Ajang pencarian atlet masa depan NTB itu dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB, Ir. H. Rosiyadi Sayuti M.Sc., ph.D.
Dalam kesempatan itu Sekda menyampaikan bahwa para atlet harus dapat menunjukkan hasil kerja kerasnya berlatih pada pertandingan nanti. Agar dapat mengharumkan nama NTB di ajang selanjutnya. Apalagi Pekan Olahraga Pemuda Wilayah (POPWIL) IV tahun ini NTB bertindak sebagai tuan rumah.
“Yang menang pada POPDA kali ini, harus menang di POPWIL,” seru sekda kepada para atlet dengan penuh semangat.
Sekda yang akrab dipanggil Pak Ros ini menambahkan, kunci untuk menjadi juara adalah berlatih dengan sungguh-sungguh, bekerja keras, bertanding dengan sportif. Dan yang ketiga adalah mengingat kembali pesan yang pertama dan kedua.
Kepada para 150 juri dan wasit, sekda berpesan agar menjalankan tugasnya dengan penuh sportifitas sehingga dapat mengantarkan putra-putri terbaik NTB ke tingkat nasional.
”Karena saya yakin di antara atlet ini akan ada yang menjadi penyumbang PON Papua dengan target 17 emas”, pungkasnya.
Bertemakan ”Dari NTB Menuju Prestasi Dunia”, POPDA kali ini mempertandingkan 8 cabang olahraga prestasi. Yakni sepak bola, sepak takraw, bulutangkis, tenis lapangan, tenis meja, bola voli dalam ruangan, bola basket dan pencak silat.
Para jawara dari kejuaraan ini akan mewakili NTB di ajang POPWIL IV yang akan dilaksanakan di Mataram pada juli mendatang dan diikuti oleh 8 Provinsi, yaitu Jawa timur, NTT, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara dan Sumatra selatan.
Yang berbeda pada tahun ini, menurut Ketua Panitia POPDA ke 15 NTB, Anang Zulkarnaen, tidak ada istilah juara umum kepada kabupaten/kota. Sehingga apresiasi akan diberikan khusus kepada masing-masih cabor untuk memberikan semangat kepada masing-masing Pengurus Cabor baik di Kabupaten/kota maupun provinsi.
“Kesempatan ini membuat pembinaan kabupaten dan kota ditingkat pelajar dapat menunjukkan eksistensinya,” jelasnya.
Tetapi, sangat disayangkan masih ada beberapa daerah yang tidak ikut serta pada semua cabor. Hal ini, kata Anang, menunjukkan masih kurangnya pembinaan cabor khususnya basket putri, dan tenis lapangan baik putra maupun putri.
“Ini warning bagi beberapa cabor dan akan kita evaluasi untuk perbaikan kedepan,” pungkasny. (f3)

