Kecepatan Angin di NTB Meningkat, ini Faktornya…

0
2523
Ilustasi

HarianNusa.com, Mataram – Akhir-akhir ini kecapatan angin di NTB mengalami peningkatan. Siang hingga malam hari, angin di NTB cukup kencang. Menurut Prakirawan BMKG Bandara Internasional Lombok (BIL) Praya, Levi Ratnasari penyebab meningkatnya kecepatan angin disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan udara yang cukup signfikan di wilayah utara dan selatan ekuator.

Posisi matahari yang berada di utara ekuator mendukung terbentuknya pusat tekanan rendah di wilayah tersebut yang mencapai 1008 hPa, sedang di wilayah selatan mulai terbentuk pusat tekanan tinggi (1030 hPa).

“Perbedaan tekanan yang cukup signifikan tersebut berpengaruh pada peningkatan kecepatan angin di wilayah selatan ekuator, mengingat wilayah NTB yang berada di selatan dekat dengan pusat tekanan tinggi yang berada di daratan Aurstalia, sehingga mendukung terjadinya peningkatan kecepatan angin di wilayah NTB,” ujar Levi Ratnasari, Selasa (15/05).

Berdasarkan hasil pengamatan dari Stasiun Meteorologi BIL –Praya arah kecepatan angin umumnya dari arah timur hingga selatan dengan kecepatan maksimum mencapai 40 km/jam.

“Adanya pengaruh faktor lokal sehingga terbentuk daerah  perlambatan angin di wilayah Lombok bagian barat dan utara, serta Sumbawa bagian barat dan tengah. Kondisi tersebut juga didukung cukup signifikannya kelembaban udara pada lapisan permukaan hingga ketinggian 700 mb (70 %– 85 %) sehingga memicu terbentuknya awan-awan hujan di beberapa  wilayah di NTB,” jelasnya.

Kondisi peningkatan kecepatan angin di wilayah NTB diperkirakan dapat mencapai nilai maksimum hingga 50 km/jam dan masih akan berlangsung hingga 3 hari ke depan, serta adanya potensi hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang pada siang hingga malam hari di  sebagian Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Utara, Sumbawa bagian Barat dan Tengah.

“Masyarakat diimbau agar lebih waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti pohon tumbang dan juga peningkatan tinggi gelombang mencapai ≥ 2 meter di Selat Lombok, Selat Alas, Selat Sape dan Perairan Selatan NTB,” imbaunya. (sat)