
HarianNusa.com, Mataram – Gubernur NTB, TGH M. Zainul Majdi atau akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) hadir dalam acara Satu Meja The Forum Kompas TV. TGB diundang sebagai narasumber dalam dialog bertema “Manuver TGB, Akal Sehat atau Siasat?” Senin (16/07) malam.
Dalam dialaog yang dipandu Budiman, TGB dilontarkan banyak pertanyaan seputar arah dukungannya pada Joko Widodo jelang Pilpres 2019. Menurut TGB, arah dukungannya pada Jokowi berdasarkan akal sehat dan sikap pribadi seorang TGB.
“Menurut saya tidak salah karena ini adalah sikap pribadi saya. Saya tidak pernah mengklaim ini adalah sikap Partai Demokrat,” ujar TGB.
TGB juga dilontarkan pertanyaan seputar klarifikasi KPK terhadap dirinya atas penjualan saham Newmont. TGB tegas membantah arah dukungan pada Jokowi bukan lantaran takut atas klarifikasi KPK tersebut.
“Itu tidak benar sama sekali. Dukungan saya sama Bapak Presiden sudah lama. Klarifikasi KPK karena aduan masyarakat lantaran proses penjualan saham, proses divestasi. Dari sisi prosedur, pemenuhan regulasi, benefit, masuk ke rekening resmi Perusda baru masuk ke daerah,” terang TGB.
“Insyaallah tidak seperti itu. Saya lahir bukan dari keluarga penakut. Saya pastikan betul apa yang saya statement-kan itu sesuai dengan keyakinan yang saya miliki,” sambung TGB.
Sementara terkait dicoretnya nama TGB dalam daftar calon Alumni 212, lantaran TGB memilih mendukung Jokowi, TGB tidak mempersoalkannya. Dia mengatakan menghargai keputusan dicoretnya namanya tersebut.
“Saya hargai itu, walaupun saya belum dikonfirmasi saat masuk dalam daftar. Kalaupun ada yang mencoret nama saya, saya hargai,” pungkas TGB.
TGB juga membenarkan dirinya tidak diundang dalam rapat internal Partai Demokrat. Meskipun tidak menuding hal tersebut lantaran arah dukungannya, namun TGB hingga saat ini belum mengetahui mengapa dirinya tidak diundang.
“Saya memang tidak diundang. Ya seperti itulah keadaannya, faktannya seperti itu. Saya tidak tahu, saya sudah minta bertemu juga tapi masih belum ada waktu rupannya,” pungkasnya.
Terkait wacana sanksi yang akan diberikan oleh Partai Demokrat terkait arah dukungannya, TGB mengatakan tidak pernah ada sanksi dari partai atas sikapnya tersebut.
“Tidak pernah ada teguran kepada saya. Saya cuma dengar dari media, beberapa elit partai akan memberikan sanksi, tetapi beberapa elit partai menghubungi saya dan mengatakan tidak benar ada sanksi,” ungkapnya. (sat)