Headline
BNNP NTB Beri Ultimatum Buronan Narkoba Agar Menyerah

HarianNusa.com, Mataram – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) NTB menggagalkan upaya penyelundupan sabu ke Lombok. Seorang pria dan wanita ditangkap di Bandara Lombok Internasional Airport (LIA), Rabu, (18/07).
Kedua pelaku diketahui bernama Agus Mulyana (36) asal Desa Karang Wetan Kecamatan Karawang Timur Jawa Barat dan Endang Sri Ningsih (38) asal Desa Kalangsuria Kecamatan Rengasdengklok Jawa Barat. Keduanya berangkat dari Jakarta menuju Praya menggunakan pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 0650.
“BNNP NTB bekerjasama petugas bandara telah berhasil menangkap dua orang tersangka. Dalam penangkapan tersebut yang bersangkutan membawa delapan bungkusan sabu-sabu. Lima dalam tubuhnya si Agus dan tiga di tubuhnya Ningsih,” ujar Kepala BNNP NTB, Imam Margono, saat konferensi pers di Kantor BNNP NTB, Kamis (19/07).

Kondisi belakang mobil tampak bekas tembakan. (satria/hariannusa.com)
Sebanyak delapan bundel sabu dibawa keduanya. Lima bungkus sabu seberat 250 gram disimpan Agus melalui duburnya, sementara tiga bungkus sabu seberat 150 gram disimpan Endang melalui vaginanya.
Usai menangkap keduanya, petugas BNNP pun membawa kedua pelaku menemui penerima barang tersebut. Benar saja, sebuah mobil Yaris warna hitam dengan nomor polisi DR 474 K datang hendak mengambil barang tersebut. Di dalam mobil tersebut diduga berjumlah empat orang.
Saat hendak diberhentikan, rupanya mereka mengetahui kedatangan petugas. Mereka pun kabur dari kejaran petugas. Namun sebelum kabur petugas sempat menembak bagian belakang mobil dan mengenai bahu kiri salah seorang pelaku. Mobil tersebut terus kabur dari kejaran petugas.
Hingga kini empat orang yang diduga sebagai penerima masih buron. BNNP NTB terus melakukan pengejeran terhadap pelaku. Petugas telah mengantongi ciri-ciri pelaku.
“Jadi kita minta pelaku pelaku untuk menyerahkan diri. Pada orang tua pelaku agar mengantar anaknya ke BNNP NTB. Karena jika tidak, maka kita lakukan upaya paksa penangkapan,” pungkasnya.

Pelaku Agus Mulyana (36) dan Endang Sri Ningsih (38) yang tertangkap BNNP NTB saat menyelundupkan sabu masuk Lombok. (satria/hariannusa.com)
Jejak-Jejak Pelaku
Calon penerima sabu tersebut diduga berjumlah empat orang. Satu di antaranya terkena luka tembak petugas BNNP NTB. Beredar kabar bahwa empat pelaku yang melarikan diri menggunakan mobil menuju ke arah Komplek Perumahan Phonix Residence Jl. Proklamasi Lingkungan Lendang Lekong Kelurahan Mandalika Kecamatan Sandubaya Kota Mataram. Di sana mobil pelaku ditemukan. Bahkan bagian kaca belakang mobil tampat jelas bekas tembakan. Mobil tersebut kini diamankan di Kantor BNNP NTB.
Saat kejadian, mobil tersebut melaju kencang masuk ke komplek perumahan. Saat itu petugas security perumahan yang curiga membuntuti mobil tersebut. Pengakuan petugas security, pada saat melaksanakan jaga di pos masuk perumahan, tiba-tiba dari arah Jl. Proklamasi mobil tersebut menyelonong masuk dengan kecepatan tinggi dan berhenti di dalam perumahan Blok G. Karena mobil tersebut bukan merupakan penghuni BTN pihak security langsung membuntuti mobil tersebut dan memerintahkan security lain ikut mengecek keberadaan mobil tersebut.
Tepat di depan rumah kosong blok G mobil tersebut berenti dan penumpang di dalam mobil berjumlah sekitar 4 orang keluar berlari ke arah pemukiman penduduk Lingkungan Lendang Lekong Timur sambil meminta tolong bahwa dirinya mau dibunuh. Namun ketika salah satu security mendekatinya, tiba-tiba petugas security didorong hingga jatuh dan terluka pada bagian siku, kemudian 4 orang tersebut langsung melarikan diri ke arah barat meninggalkan mobilnya.
Menurut keterangan saksi salah satu ciri-ciri pelaku yaitu perawakan kecil, berambut panjang, umur sekitar 21 ke bawah dan salah satu dari 4 orang tersebut dalam kondisi terluka dipapah dengan rekan lainnya. (sat)
Headline
Pemerintah Genjot Pembangunan 400 SPPG di NTB, Baru 25 Persen Terealisasi

HarianNusa, Mataram – Pemerintah pusat menargetkan pembangunan 400 unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) guna mendukung program pemenuhan gizi masyarakat, terutama bagi pelajar. Hingga saat ini, realisasi pembangunan baru mencapai 25 persen atau sekitar 54 unit.
“Untuk program makan bergizi, kita targetkan pembangunan SPPG di NTB sebanyak 400 unit. Saat ini baru terbangun sekitar 25 persen. Harapannya, target ini dapat tercapai sepenuhnya pada tahun 2025,” ujar Anggota Komisi IX DPR RI, H. Muazzim Akbar, usai melakukan pertemuan dengan Sekretaris Daerah (Sekda) NTB dalam rangka kunjungan kerja Komisi IX DPR RI ke Pemprov NTB, Rabu, (28/5).
SPPG merupakan dapur umum yang memproduksi makanan bergizi dan tersebar di 26 provinsi. Jawa Barat menjadi daerah dengan jumlah SPPG terbanyak, yakni 57 titik. Konsep ini melibatkan koperasi, yayasan, hingga perusahaan swasta sebagai mitra penyedia makanan sehat.
Muazzim menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan berbagai instansi, termasuk Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), dalam mempercepat pembangunan dan menjamin keamanan makanan yang disajikan.
“BPOM harus turun langsung ke lapangan. Jangan hanya menunggu laporan. Kita tidak ingin terjadi kasus keracunan makanan atau konsumsi bahan yang tidak layak, seperti buah berulat,” tegasnya.
Ia menambahkan, kehadiran SPPG yang merata di seluruh NTB akan menjadi kunci keberhasilan program makan bergizi nasional dan sekaligus mendukung penurunan angka stunting serta peningkatan kualitas kesehatan generasi muda.
Dengan target 400 SPPG tersebut, Muazzim meminta seluruh pihak bahu-membahu agar misi besar pemenuhan gizi ini tidak hanya sekadar wacana, melainkan terealisasi nyata dan memberi dampak langsung bagi masyarakat NTB. (F3)
Ket. Foto:
Anggota Komisi IX DPR RI Dapil NTB dari Partai Amanat Nasional, H. Muazzim Akbar. (HarianNusa)
Headline
Viral Video Pernikahan Anak, Anggota Komisi V DPRD NTB Jamhur Desak Sanksi Tegas untuk Pencegahan

HarianNusa, Mataram – Viralnya video pernikahan di bawah umur di media sosial baru-baru ini mengundang perhatian publik, termasuk dari kalangan legislatif. Anggota Komisi V DPRD Provinsi NTB, H. Muhammad Jamhur, angkat bicara mengenai fenomena tersebut dan menegaskan pentingnya edukasi serta peran semua pihak dalam mencegah pernikahan dini.
Menurut HM Jamhur, fenomena Merarik Kodek atau pernikahan dini sebenarnya terjadi di banyak tempat, hanya saja tidak semuanya terekspos ke publik. “Permasalahan pernikahan di bawah umur ini terjadi di mana-mana. Ada yang terpublikasi, ada juga yang tidak. Di era digitalisasi seperti sekarang, semua peristiwa sangat mudah terekspos dan menjadi viral, bahkan tanpa disadari oleh pelaku atau keluarga,” ungkapnya, Senin, (26/5) kepada hariannusa.com.
Ia menilai, walaupun viralitas di media sosial terkadang membawa keberuntungan bagi pemilik akun, namun di balik itu terdapat persoalan serius yang harus segera ditangani. “Pernikahan dini berdampak besar terhadap masa depan pelaku, baik secara psikologis maupun kesehatan. Ini bisa menjadi salah satu penyebab tingginya angka kawin cerai, serta risiko saat kehamilan dan persalinan. Bahkan anak-anak dari pernikahan dini banyak yang rentan mengalami stunting,” jelasnya.
H. Jamhur mengajak semua elemen masyarakat untuk mengambil peran aktif dalam memberikan edukasi secara masif, mulai dari orang tua, keluarga terdekat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat hingga pemerintah. Ia menegaskan pentingnya peran kolaboratif dalam menekan angka pernikahan dini di NTB.
Ia juga menyoroti keberadaan Peraturan Daerah (Perda) tentang Pencegahan Perkawinan Dini yang sudah dimiliki oleh NTB. Namun, menurutnya, perda tersebut belum efektif karena tidak mengatur sanksi tegas bagi pelanggarnya. “Kita sudah punya perda, tapi kelemahannya tidak ada sanksi tegas. Ini harus menjadi perhatian agar regulasi benar-benar berdampak,” tandasnya.
Dengan pernyataan ini, H. Jamhur berharap adanya perhatian serius dan langkah konkret dari semua pihak untuk melindungi generasi muda dari dampak negatif pernikahan di usia dini.
Seperti diketahui baru-baru ini jagad media sosial dihebohkan dengan video nyongkolan pernikahan anak dibawah umur dimana pengantin perempuan masih duduk dibangku SMP sedangkan pengantin pria baru kelas 1 SMK. Pasangan tersebut diketahui berasal dari Lombok Tengah. (F3)
Ket. Foto:
Anggota Komisi V DPRD NTB, HM. Jamhur. (Ist)
Ekonomi
Dorong Produktivitas Pertanian, Gubernur NTB Serahkan Combine Harvester ke Kabupaten Sumbawa

HarianNusa, Sumbawa – Komitmen Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam memperkuat ketahanan pangan kembali dibuktikan. Gubernur NTB, Dr. Lalu Muhamad Iqbal, secara resmi menyerahkan dua unit combine harvester kepada Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot, pada Senin (26/5). Bantuan alat panen modern ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan efisiensi dan produktivitas sektor pertanian di wilayah lumbung pangan NTB.
“Yang lain semua dapat, tetapi yang kita utamakan daerah-daerah yang jadi lumbung pangan,” tegas Gubernur Iqbal, menekankan pentingnya optimalisasi alat modern untuk mendukung kabupaten-kabupaten penghasil pangan utama, termasuk Sumbawa dan Lombok Tengah.
Gubernur juga berharap agar bantuan ini dikelola langsung oleh pemerintah kabupaten untuk memastikan pemanfaatan yang maksimal. Ia menekankan bahwa dengan skema pinjam atau sewa, alat ini bisa digunakan bergilir oleh para petani tanpa risiko diperjualbelikan.
“Barang itu juga akan tetap terpelihara sehingga dalam jangka waktu sekian tahun, semua kebutuhan petani untuk combine harvester sudah terpenuhi,” ujar Gubernur.
Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot, mengapresiasi langkah cepat dan strategis dari pemerintah provinsi. Menurutnya, bantuan ini sangat sejalan dengan visi daerah dalam mengembangkan sektor agromaritim berbasis potensi lokal.
“Ini adalah bentuk nyata sinergi pusat-daerah untuk mendukung ketahanan pangan nasional, dan kami siap mengelola serta memanfaatkan alat ini sebaik mungkin,” kata Bupati Jarot.
Penyerahan combine harvester ini menjadi langkah konkret dalam transformasi sektor pertanian NTB menuju pertanian modern yang efisien dan berkelanjutan. (F3)
Ket. Foto:
Gubernur NTB, Dr. Lalu Muhamad Iqbal Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot, berpose bersama pada kegiatan serah terima dua unit combine harvester, Senin (26/5). (Ist)
-
Headline7 tahun ago
Potensi Tsunami di Asia, NTB Diperingati Waspada
-
NTB6 tahun ago
Ini Cara Mitigasi saat Gempa Bumi
-
Headline7 tahun ago
Misteri Telapak Tangan yang Gegerkan Warga Lombok Terpecahkan
-
Headline8 tahun ago
Mengenang 40 Tahun Bencana Tsunami di Lombok dan Sumbawa
-
Headline8 tahun ago
Ssttt… Ini Lokasi Razia Zebra di Pulau Lombok Selama Dua Pekan
-
Hukum & Kriminal7 tahun ago
Tak Terima Diputusin, Pria di Lotim Sebar Foto Bugil Kekasihnya
-
NTB6 tahun ago
Ahli Geologi AS Peringatkan Bahaya Gempa di Selatan Lombok
-
NTB6 tahun ago
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Dingin di Lombok