HarianNusa.com, Mataram – Pasca gempa berkekuatan 7,0 SR mengguncang Lombok, telah terjadi ratusan gempa susulan. Hingga Jumat (10/08) pukul 19.00 Wita, tercatat telah terjadi 482 kali gempa susulan terhitung sejak gempa Minggu (05/08) lalu.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa potensi gempa susulan masih terus ada hingga beberapa bulan ke depan. Namun, belum dapat dipastikan kapan gempa tersebut akan berakhir. Kendati demikian, gempa susulan magnitudo atau getarannya akan melemah dari gempa 7,0 SR.
“Kemungkinan masih akan terjadi hingga beberapa bulan ke depan dengan kecendrungan gempa yang semakin melemah secara fluktuatif,” ungkapnya.
“Kami tetap mengimbau agar warga tetap tenang namun waspada. BMKG secara terus menerus memantau perkembangan kegempaan ini selama 24 jam dan menginformasikannya kepada masyarakat,” sambungnya.
Sebelumnya dijelaskan bahwa gempa Lombok 7,0 SR merupakan pengulangan bencana 200 tahun silam.
“Saat patah ada energi kekuatan yang dikeluarkan dari dalam bumi dan ini sudah terjadi 200 tahun lalu sehingga gempa kemarin merupakan pengulangan dari 200 tahun yang lalu,” ungkapnya.
Gempa tersebut menurut Dwikorita adalah energi yang tersimpan selama 200 tahun dalam perut bumi. Puncaknya merupakan gempa berkekuatan 7,0 SR kemarin. Sementara gempa susulan merupakan energi-energi yang tersisa.
Gempa susulan tersebut berfungsi baik agar tidak terjadi gempa dasyat yang menunggu bom waktu jika tidak dikeluarkan. “Jika tidak keluar maka masih ada energi yang tersimpan ibarat bom waktu dan untuk gempa kemarin telah dikeluarkan melalui gempa susulan,” jelasnya.
Dwikorita juga meminta korban gempa untuk kembali bangkit dari duka mendalam akibat gempa ini. “Saya berharap masyarakat Lombok dan korban gempa dapat cepat pulih dan bangkit kembali serta mampu beraktivitas seperti semula. Lombok harus segera bangkit,” ungkapnya. (sat)