NTB
Yakinkan Ketersediaan dan Harga Beras Aman, Bulog Launching Operasi Pasar

HarianNusa.com, Mataram – Bulog Divre NTB melaunching “Kegiatan ketersediaan dan stabilsasi harga beras medium 2018′ dengan melakukan OP (operasi pasar) ke sejumlah pasar di Mataram.Empat pasar yang menjadi sasaran OP ini diantaranya pasar Cakra, Kebon Roek, Pagesangan dan Mandalika.
Kepala Bulog Divre NTB, Ramlan UE menyatakan bahwa Bulog akan melakukan OP sepanjang masa. Tidak hanya secara mobile tetapi juga akan dilakukan melalui outlet- outlet Bulog baik melalui RPK, Kios kita maupun mitra-mitra Bulog.
Ramlan menjelaskan, kegiatan OP kali ini dalam rangka memastikan dan menjamin ketersediaan bahan pangan di NTB khususnya ketersediaan pasokan dan harga yang aman.
“Kita ingin memastikan stok persediaan beras di NTB aman dengan harga dan kualitas terbaik,” ungkap Ramlan usai pelepasan OP di Halaman Kantor Bulog Divre NTB, Rabu (5/9/2018).
Ditegaskan Ramlan bahwa bahwa ketahanan stok beras di Bulog NTB aman hingga 15 bulan kedepan.
“Artinya sampai dengan bulan November 2019 stok beras Aman,” tegasnya.
Sejauh ini Bulog menjual beras dengan harga di bawah HET yang ditetapkan pemerintah, yakni untuk beras medium Rp. 9 rb/kilo gram.Untuk memghindari kerusakan beras selama penyimpanan persediaan, Ramlan mengaku Bulog melakukan perawatan secara rutin dan berkala untuk menjaga beras tetap berkualitas.
“Harapan kita memang apa yang kita lakukan ini dengan tetap melakukan refreshing stok dan beras kita akan keluar,” ujarnya.
Dipaparkan Ramlan, selain beras, Bulog juga memiliki stok gabah yang cukup besar sekitar 62 ribu ton setara dengan 38 ribu ton bera. Dan akan digiling apabila persediaan stok beras habis. Artinya pihaknya melakukan penggilingan gabah ini untuk menjamin persediaan stok beras di Bulog tetap fresh. Untuk itu, kata Ramlan, masyarakat tidak perlu khawatir karena stok beras aman dan menjamin kualitas beras terap fresh.
Sejak bencana gempa bumi lombok 29 Juli lalu, Perum Bulog gencar melakukan operasi pasar setiap hari secara terus menerus tanpa mengenal waktu termasuk di hari Lebaran Idhul Adha kemarin dan langsung menyasar lokasi terdapak gempa di KLU yakni di pasar Pemenang, pasar tanjung, pasar bayan.
“Inshaallah mulai tanggal 6 besok kita akan terus melakukan OP di KLU baik di pasar Tanjung, Pemenang maupun Bayan,” kata Ramlan.
Dari harapan pemerintah sebenarnya kegiatan Operasi Pasar ini, terang Ramlan, dilakukan dalam rangka ketahanan stok pangan nasional khususnya di NTB.
“Kedua kita ingin memastikan kepada masyarakat bahwa stok beras ini terjamin dengan harga dan kualitas terbaik,” terangnya.
Bulog akan terus melakukan OP melalui kios-kios binaan. Dimana kegiatan OP ini merupakan sinergi semua stakeholder terkait di NTB guna memberikan rasa aman dan meyakinkan masyarakat untuk tidak khawatir karna stok aman.Selain OP, Bulog juja akan melakukan percepatan penyaluran rastra dan penjualan komoditi-komoditi selain beras.
“Jadi selain beras kami juga akan melakukan OP baik itu untuk komuditas gula, minyak goreng, tepung terigu dan telur,” paparnya.
Dijelaskan Ramlam, beras yang sudah tersalurkan selama kegiatan OP sebanyak 450 rb ton dan untuk telur sebanyak 2000 trae.
“Sebelumnya untuk telur kita jual dengan harga Rp.45 ribu/trae sekarang kita sesuaikan menjadi Rp.43 ribu/ per traei. Karena tingginya animo masyarakat terhadap telur, setiap pelaksaanaaa OP kita tetap sediakan telur,” jelasnya.
Ditempat yang sama, Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB, Achris Sarwani mengatakan Ketersediaan bahan dipasar menjadi sesuatu yang sangat penting barulah berbicara harga karena jika ketersediaan terbatas atau tidak ada itu yang membuat masyarakat menjadi kalap atau panik.
“Untuk membentuk harga, untuk mempengaruhi inflasi informasi ketersediaan pasokan bahan sangat mempengaruhi. Nah lebih pentingnya di situ,” ungkap Achris.
Bagi Achris , Rasionalnya jika ketersediaan bahan ada di pasaran maka ekspektasi masyarakat adem (tenang, red).
“Jadi tinggal masuk ke arah HET nya wajar atau tidak, jika tidak wajar itu menjadi tugas satgas pangan,” ujarnya.
Ia menyebutkan sampai bulan Agustus 2018 Inflasi NTB sebesar 0,06 persen dibawah nasional sebesar 0,13 persen.Namun, salah satu yang menjadi kekhawatiran saat ini adalah naiknya harga bahan bangunan khususnya di KLU.
“Jangan sampai ini menjadi penyumbang inflasi,” ungkap Achris.
Sementara Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Hj. Selly Handayani menyatakan selama gempa pihaknya terus melalukan OP terkait bapok (bahan pokok) sehingga memudahkan para relawan membeli beras untuk bantuan korban gempa serta untuk meyakinkan konsumen bahwa harga beras tetap stabil.
“Para relawan banyak yang membeli beras langsung ke disdag untuk disumbangkan,” tuturnya.
Banyaknya permintaan masyarakat di wilayah terdampak gempa khususnya di KLU untuk bahan bangunan, tanggal 6 (esok) pihaknya akan menggelar OP di pasar Tanjung.
“Kita sudah cek lokasinya. Dan kebanyakan masyarakat meminta seng, karena mereka akan menggunakan seng sebagai atap rumah mereka,” tuturnya.
Ia mengatakan kegiatan OP ini juga untuk menepis issu kenaikan harga beras meski sebelumnya (pasca gempa,refd juga terjadi gonjang ganjing tentang kenaikan harga beberapa barang seperti terpal, air mineral dan mie instan namun ia mengakui berkat kesigapan satgas pangan, hal tersebut langsung diselesaikan dan harga tetap normal. (f3)
NTB
Program Desa Berdaya, Pintu Gerbang Pemprov NTB Intervensi Tangani Kasus Perempuan dan Anak

HarianNusa, Mataram -Kepala Dinas Kominfotik NTB H. Yusron Hadi, S.T., M.UM., mengungkapkan bahwa Program Desa Berdaya yang akan diluncurkan Pemerintah Provinsi NTB telah disiapkan menjadi pintu gerbang untuk mengintervensi berbagai kasus perempuan dan anak yang terjadi di tingkat desa.
Lebih jauh Yusron Hadi menjelaskan, Desa Berdaya merupakah salah satu program strategis Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal dan Wakil Gubernur Hj. Indah Dhamayanti Putri yang siap diluncurkan dalam waktu dekat. Program ini dirancang untuk mengakumulasi berbagai intervensi program di desa seperti kemiskinan ekstrem, kesehatan, pendidikan, digitalisasi di desa, hingga masalah kekerasan perempuan dan perlindungan anak yang sedang marak terjadi di Provinsi NTB.
“Kita harapkan ini bisa menjadi salah satu langkah pencegahan tindak kekerasan terhadap perempuan maupun perlindungan terhadap anak,” ucap Yusron Hadi saat mengikuti Talkshow Bincang Kamisan bertema Penanggulangan Kekerasan Perempuan dan Perlindungan Anak di Comand Center Kantor Gubernur NTB, Kamis 5 Juni 2025.
Adapun hadir sebagai narasumber pada Talkshow Bincang Kamisan kali Ketua LPA Mataram Joko Jumadi, Sri Wahyuni, S.IP selaku Kabid Perlindungan Khusus Anak DP3AP2KB Provinsi NTB, dan Prof. Atun Wardahun, M. AG. MA. PHD selaku Guru Besar Hukum Keluarga Islam UIN Mataram dan dimoderatori langsung oleh Kepala Dinas Kominfotik NTB Yusron Hadi.
Dalam kesempatan ini, dibahas berbagai penyebab tingginya kasus kekerasan perempuan dan anak serta bagaimana penangan ideal yang seharusnya dilakukan. Ketua LPA Mataram Joko Jumadi menjelaskan maraknya kasus pada perempuan dan anak seringkali tidak hanya disebabkan oleh permasalahan ekonomi semata, tetapi juga seringkali disebabkan oleh pola asuh dan tidak berhasilnya pendidikan di tingkat keluarga.
Selain itu, belum adanya sistem perlindungan perempuan dan anak yang paripurna menjadi salah satu PR yang harus diselesaikan di Provinsi NTB. Sistem ini mencakup sistem pencegahan, pengurangan resiko, dan penanganan kasus.
“PR kita adalah bagaimana membangun sistem yang konprenhensif, interpensif, dan berkelanjutan,” ucapnya.
Sementara itu, Prof. Atun menjelaskan, tanpa intervensi yang terukur dan terarah terhadap perlindungan perempuan dan anak, maka visi misi NTB Makmur Mendunia tidak akan bisa tercapai. Oleh karena itu diperlukan interpensi langsung hingga ke tingkat desa untuk dapat mengurai lingkaran setan kasus kekerasan perempuan dan perlindungan anak yang terjadi.
Oleh karena itu, Prof. Atun menekankan urusan perempuan dan anak bukan urusan satu lembaga semata, dibutuhkan intervensi lintas sektoral. Namun tetap membutuhkan leading sektor agar gerakannya lebih terukur dan terencana. Sehingga penguatan terhadap lembaga DP3AP2KB Provinsi NTB perlu dilakukan.
Sri Wahyuni, S.IP selaku Kabid Perlindungan Khusus Anak yang mewakili Kadis DP3AP2KB NTB menyambut baik hal tersebut. Selama ini pihaknya terus bertempur dengan berbagai kekurangan yang ada untuk berjuang mengentaskan berbagai kasus kekerasan perempuan dan anak yang ada di Provinsi NTB. Oleh karena itu, pihaknya sangat membutuhkan kerjasama dan kolaborasi multiseksor dalam menangani kasus ini. (F3)
Ket. Foto:
Dinas Kominfotik NTB H. Yusron Hadi, S.T., M.UM., memberikan pemaparan dalam talk show bincang kamisan yang digelar dinasnya di Command Center Kantor Gubernur NTB. (Ist)
Nasional
Sosialisasikan Makan Bergizi Gratis, Muazzim Akbar Dorong Pengusaha Lokal Jadi Mitra BGN

HarianNusa, Lombok Barat – Anggota Komisi IX DPR RI H.M. Muazzim Akbar, S.IP., menggelar sosialisasi Program Makan Bergizi (MBG) di Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat.
Dalam sosialisasi tersebut, H. Muazzim menegaskan bahwa masih banyak masyarakat, yang hanya mendengar kabar “katanya ada makan gratis”, tanpa memahami bagaimana program MBG sebenarnya bekerja.
> “Banyak yang belum paham. Informasinya hanya didengar dari luar, katanya program Presiden kasih makan gratis, tapi hanya cerita yang sampai. Ini yang sering jadi pertanyaan di masyarakat,” jelasnya, saat diwawancara usai kegiatan sosialisasi, Kamis, (5/6).
Program MBG sendiri merupakan bagian dari kebijakan nasional yang bertujuan meningkatkan kualitas gizi anak-anak sekolah, ibu hamil, dan masyarakat rentan lainnya. Di Kecamatan Gunungsari saja, diperkirakan ada sekitar 15 ribu penerima manfaat, termasuk siswa madrasah dan ibu hamil.
> “Idealnya di Gunungsari butuh lima dapur untuk layani 15 ribu penerima. Sekarang baru satu dapur yang berjalan. Kita dorong agar bulan ini bisa bertambah,” kata H. Muazzim.
Setiap dapur MBG dirancang untuk melayani hingga 3.000 orang, namun pembangunan dapur tersebut tidak bisa dilakukan sembarangan karena harus memenuhi standar operasional dari Badan Gizi Nasional.
> “Pembuatan dapur tidak bisa asal-asalan. Ada SOP-nya. Harus melibatkan tenaga dan fasilitas yang siap. Boleh SPPG atau siapa saja yang terlibat, asal memenuhi kriteria,” imbuhnya.
H. Muazzim juga mendorong partisipasi pengusaha lokal dan putra daerah untuk ikut membangun dapur MBG secara mandiri melalui kemitraan dengan Badan Gizi Nasional.
> “Kami sangat harapkan pengusaha lokal bisa ikut serta. Karena membangun dapur itu bisa makan waktu satu tahun kalau hanya bergantung pada pemerintah pusat,” tegasnya.
Antusiasme warga dalam kegiatan ini cukup tinggi. Sejumlah ibu kepala desa, kader posyandu, dan perangkat desa lainnya menyambut positif sosialisasi MBG tersebut. H. Muazzim optimis, dengan dukungan semua pihak, program MBG bisa berjalan optimal di NTB. (F3)
ket. Foto:
Anggota Komisi IX DPR RI H. Muhammad Muazzim Akbar, S.IP., (tengah) dalam kegiatan sosialisasi program Makan Bergizi Gratis di Kecamatan Gunung Sari. (HarianNusa)
Ekonomi
Musrenbang, Ketua DPRD NTB Sampaikan Pokir Dewan dan Soroti Meningkatnya Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan

HarianNusa, Mataram – Ketua DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat, Hj. Baiq Isvie Rupaeda, S.H., M.H., bersama Wakil Ketua III DPRD NTB Drs. H. Muzihir menghadiri acara puncak Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi NTB yang digelar dengan dihadiri sejumlah tokoh nasional dan daerah, termasuk Menteri Dalam Negeri RI Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D., dan Wakil Menteri Bappenas Drs. Febrian Alphyanto Ruddyard, M.I.S, Rabu, (4/6).
Dalam forum penting tersebut, Hj. Baiq Isvie Rupaeda menyampaikan secara lugas dan tegas pokok-pokok pikiran DPRD NTB, yang merupakan akumulasi aspirasi masyarakat dari seluruh daerah pemilihan di provinsi ini. Ia menekankan bahwa aspirasi ini bukan sekadar formalitas, melainkan peta kebutuhan nyata masyarakat NTB yang harus dijadikan rujukan utama dalam penyusunan program pembangunan daerah.
“Hasil pokok-pokok pikiran DPRD yakni akselerasi pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, penyiapan ekosistem agromaritim dan pariwisata berkualitas berkelanjutan agar dapat menjadi masukan dalam perencanaan pembangunan daerah agar lebih relevan dan sesuai kebutuhan nyata masyarakat,” ungkapnya.
Tak hanya bicara soal pembangunan, Ketua DPRD NTB juga menunjukkan kepedulian mendalam terhadap isu sosial yang tengah mencuat. Ia menyoroti meningkatnya kasus kekerasan terhadap perempuan dalam enam bulan terakhir. Ia meminta perhatian khusus dari Gubernur dan Kapolda NTB agar persoalan ini ditangani secara menyeluruh, berkelanjutan, dan tidak dianggap sepele.
“Banyaknya kasus kekerasan terhadap perempuan tidak boleh dibiarkan. Ini harus menjadi perhatian kita semua, NTB tidak ramah perempuan,” ungkapnya.
Kehadiran Hj. Baiq Isvie Rupaeda bersama Wakil Ketua III DPRD NTB, Drs. H. Muzihir, dalam Musrenbang kali ini kembali menegaskan posisi strategis DPRD NTB sebagai mitra utama pemerintah dalam menyusun arah kebijakan pembangunan yang inklusif dan berbasis kebutuhan riil masyarakat.
Selain dihadiri oleh Menteri dalam negeri dan Menteri Bappenas, Gubernur NTB dan pimpinan DPRD NTB, Musrenbang Provinsi ini juga diikuti unsur Forkopimda, Bupati/Walikota se-NTB, dan para pemangku kepentingan pembangunan lainnya. (F3)
Ket. Foto:
ketua DPRD NTB Hj. Baiq Isvie Rupaeda saat menyampaikan sambutannya dalam kegiatan Musrenbang Provinsi NTB. (Ist)
-
Headline7 tahun ago
Potensi Tsunami di Asia, NTB Diperingati Waspada
-
NTB6 tahun ago
Ini Cara Mitigasi saat Gempa Bumi
-
Headline7 tahun ago
Misteri Telapak Tangan yang Gegerkan Warga Lombok Terpecahkan
-
Headline8 tahun ago
Mengenang 40 Tahun Bencana Tsunami di Lombok dan Sumbawa
-
Headline8 tahun ago
Ssttt… Ini Lokasi Razia Zebra di Pulau Lombok Selama Dua Pekan
-
Hukum & Kriminal7 tahun ago
Tak Terima Diputusin, Pria di Lotim Sebar Foto Bugil Kekasihnya
-
NTB6 tahun ago
Ahli Geologi AS Peringatkan Bahaya Gempa di Selatan Lombok
-
NTB6 tahun ago
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Dingin di Lombok