HarianNusa.com – Proyek rehab rumah layak huni bagi warga miskin di Kota Mataram hingga saat ini belum juga tuntas.
Terbengkalainya proyek rehab rumah yang dikerjakan Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Mataram tersebut dianggap menyengsarakan warga.
Inaq Karman adalah salah seorang dari belasan kepala keluarga (KK) Kelurahan Kekalik Jaya Kecamatan Sekarbela Kota Mataram penerima bantuan program rehab rumah dari pemerintah.
Ia mengatakan rumahnya dirobohkan dan akan dibangunkan rumah baru yang layak dihuni. Namun pada kenyataannya, hingga bencana gempa melanda sampai saat ini tidak ada kejelasannya.
“Kami tinggal di bawah tenda,” ungkapnya.
Belasan KK penerima bantuan tersebut pernah mengadukan nasib mereka ke Kelurahan Kekalik Jaya, namun pihak kelurahan mengaku tidak dilibatkan soal proyek itu.
“Kami meminta warga mengadukan hal tersebut ke dinas terkait,” kata Mustaal Sekretaris Lurah Kekalik Jaya.
Terkait tidak menentunya nasib belasan KK penerima bantuan rehab rumah tersebut Lembaga Pemantauan Kebijakan Publik (LPKP) Nusa Tenggara Barat (NTB) angkat bicara.
Ketua LPKP NTB, H. Akhmad Mukhtar mengatakan akan membawa kasus ini ke meja hijau.
Menurutnya, Pemerintah Kota Mataram semestinya harus bertanggung jawab terhadap nasib warganya dengan tidak menunda-nunda penyelesaian program rehab rumah yang sempat terbengkalai tersebut.
“Karena ada ratusan kepala keluarga yang sudah lama menderita karena tidak punya tempat tinggal yang layak,” ungkapnya kepada wartawan di kediamannya, Rabu (26/9/18). ( f3)