HarianNusa.com – Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto hadiri Rapat Koordinasi Daerah PDI Perjuangan di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Sabtu, 6 Oktober 2018.
Dia menekankan para Caleg PDI Perjuangan untuk meniru gaya blusukan Presiden Joko Widodo pada rakyat untuk memenangi kontes pemilu.
“Persatuan dengan rakyat adalah senjata yang sehebat-hebatnya,” tegas Hasto mengutip Bung Karno.
Hadir dalam rapat, Ketua DPD PDI Perjuangan NTB, Rachmat Hidayat, Bupati Sumbawa yang juga Sekretaris DPD PDI Perjuangan NTB, Husni Jibril dan para caleg dari tingkat pusat sampai kabupaten/kota di NTB.
Dalam menyapa rakyat, Hasto mengungkapkan jurus Presiden Jokowi yang dikenal suka blusukan, yakni salaman dengan rakyat.
“The power of salaman ini yang mengantarkan Bapak Jokowi menjadi wali kota Solo dua periode, meski melawan calon wali kota lain yang kaya raya. Di Pilpres juga, walau lawannya juga capres yang kaya raya. Rakyat bisa melihat bahwa jati diri dan ketulusan hati seorang pemimpin jauh lebih penting,” kata Hasto.
Sebab itu, politikus asal Yogyakarta ini meminta para caleg untuk hadir dan mengetuk pintu-pintu rumah rakyat.
“Ulurkan tangan anda dan rasakan dengan mata hati anda. Batinkan kalau saya kelak menjadi anggota dewan, merekalah yang akan saya perjuangkan bersama Bapak Jokowi,” tegas Hasto.
Melalui persatuan dengan rakyat, kata Hasto, PDI Perjuangan siap memenangkan Pileg dan Pilpres 2019.
“Dengan menangis dan tertawa bersama rakyat, PDI Perjuangan siap memenangkan Pileg dan Pilpres sebagai satu tarikan nafas,” ujarnya.
Hasto juga kembali menekankan pesan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan paslon nomor urut satu, Jokowi-KH Ma’ruf Amin agar selalu mengedepankan cara-cara beradab dalam kampanye.
“Ibu Megawati, Pak Jokowi dan Kiai Ma’ruf selalu menekanan untuk menghindari fitnah, hoax dan ujaran kebencian dalam meraih kekuasaan,” tegasnya. (sat)