HarianNusa.com, Lombok Barat – Kasus pemukulan Fitriah yang merupakan salah seorang wartawati hariannusa.com oleh oknum tetangganya di Dusun Duman Indah Desa Duman Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat sempat tak terpecahkan sebab belum adanya saksi, akibat hal tersebut pihak kepolisian Polres Kota Mataram sempat menolak laporan Fitri (nama panggilan korban, red), dan mengarahkan untuk dilakukan mediasi.
Namun pada Selasa malam sekitar pukul 20.00 Wita Fitri dan suaminya H. Awaluddin yang juga menjadi korban pemukulan didampingi kuasa hukumnya Nurdin Dino, SH kembali melakukan laporan dan diterima oleh Unit PPA Polresta Mataram.
Pada Kamis 24 September 2020 petugas dari Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (Unit PPA) kepolisian Resort Mataram mendatangi lokasi tempat kejadian untuk mengusut kasus tersebut.
Kedatangan Unit PPA ke lokasi diketahui pihak pemerintahan Desa Duman dalam hal ini Kepala Dusun Duman Indah, Hedri.
”Tadi ada petugas PPA yang datang ke lokasi, merekonstruksi kejadian tapi saksi pada saat pemukulan itu yang tidak ada,” jelas Hendri di kantor desa Duman, kabupaten Lombok Barat (Lobar), Kamis (24/9).
Menurutnya ketiadaan saksi terhadap pemukulan Fitri dikarenakan tidak ada orang yang melihat Fitri dipukul secara langsung,
”Masyrakat ramai setelah terjadi cekcok, nah yang melihat langsung mbak Fitri dipukul tidak ada, saya pun datang setelah masyarakat ramai di sana,” jelasnya.
Akibat hal itu unit PPA akan memanggil kedua belah pihak ke Polres. ”Katanya pihak PPA akan memanggil kedua belah pihak ke polres besok,” ungkapnya.
Hendri yang dikonfirmasi media ini membenarkan bahwa telah terjadi pemukulan terhadap saudari Fitri. ”Mbak Fitri ditendang bukan dipukul, berdasarkan pengakuan dari pelaku,” jelasnya.
Lebih lanjut kepala Desa Duman mengatakan kasus yang menimpa Fitri bukan sebuah pengeroyokan namun pemukulan oleh satu orang pelaku. ”Pemberitaan beberapa waktu lalu yang mengatakan bahwa saudari Fitri dikeroyok itu tidak benar kalau dipukul oleh satu orang iya itu benar,” jelas Kepala Desa Duman Suhardi di kantornya, kamis (24/9).
Dia juga membenarkan pemukulan tersebut. "Pemukulan itu memang benar terjadi kami tidak menutup-nutupi hal itu,” tegasnya.
Pihaknya sempat mau melakukan mediasi lanjutan namun Fitri sudah lebih dahulu memasukkan laporan ke pihak yang berwajib, berdasarkan hal itu pihaknya belum melakukan tindakan lagi.
"Namun kami akan terus berusaha untuk memediasi mereka agar permasalahan ini tidak sampai keranah hukum,” harapnya.
Mengenai kerugian yang diderita Fitri, Suhardi akan mencarikan solusi ketika proses mediasi berhasil dilakukan. "Mengenai kerugian mbak Fitri kita akan mintakkan berapapun kerugiannya kepada pihak pelaku, yang penting semuanya kembali aman seperti biasa,” tandasnya.
Saat ini pihak kepolisian sudah mulai mendalami kasus yang menimpa wartawan hariannusa.com tersebut. "Kemarin sudah ada saksi yang di panggil pihak kepolisian,” jelas Fitri dikonfirmasi rekan media melalui layanan telepon, sabtu (26/9). (*)
ket. foto:
(Kiri-kanan) Kepala Desa Duman Suhardi dan Kepala Dusun Duman Indah Hendri saat ditemui wartawan di Kantor Desa Duman. (istimewa)