Sabtu, September 21, 2024
spot_imgspot_img
BerandaNTBPendaftar KPPS Belum 10 Persen, KPU Kota Mataram Disarankan Gencarkan Sosialisasi

Pendaftar KPPS Belum 10 Persen, KPU Kota Mataram Disarankan Gencarkan Sosialisasi

- Advertisement - Universitas Warmadewa

HarianNusa, Mataram – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Mataram telah membuka perekrutan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) 2024 sejak tanggal 17 – 28 September. Sebanyak 4.067 anggota dibutuhkan untuk mengisi 581 TPS yang tersebar di Kota Mataram.

Namun, perekrutan anggota KPPS ini sepi peminat. Komisioner KPU Kota Mataram, Muslih Syuaib, mengungkapkan, hingga saat ini pendaftar belum mencapai 10 persen dari angka kebutuhan.

"Bahkan di beberapa kelurahan, itu lebih dari 10 kelurahan masih kosong sampai hari ini, pendaftarnya belum ada sama sekali," ungkapnya saat diwawancara usai rapat koordinasi persiapan pembentukan anggota KPPS Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat serta Walikota dan Wakil Walikota Mataram Tahun 2024, Jumat (20/09) di Mataram.

Menurutnya, mahalnya biaya surat keterangan sehat (suket) dari puskesmas dan kurangnya sosialisasi rekrutmen KPPS di masyarakat menjadi faktor sepinya pendaftaran.

"Memang dalam rekrutmen ini, kita akui ada sejumlah kendala yang kita hadapi, salah satunya menyangkut pemenuhan syarat kesehatan yakni suket dari puskesmas," ucapnya.

Untuk mendapatkan suket tersebut calon anggota harus dikenakan biaya hingga Rp 90 ribu, meliputi pemeriksaan kesehatan, gula darah dan kolesterol. "Ternyata biayanya terbilang cukup mahal, kalo ditotal harganya mencapai Rp 90 ribu," ucap Muslih.

Namun pihaknya sudah berupaya berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dikes) hanya saja Dikes masih terkendala oleh aturan tarif biaya yang sudah ditetapkan dalam Peraturan Walikota (Perwal).

"Kami juga berkoordinasi dengan Sekda menyangkut pembebanan biaya kesehatan apakah akan digratiskan atau bagaimana, nanti ada koordinasi lebih lanjut," jelasnya.

Soal kurangnya sosialisasi rekrutmen KPPS. Ia meminta agar Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) untuk menggencarkan sosialisasi tersebut hingga ke tingkat bawah.

"Jangan sampai gara-gara masyarakat tidak mengetahui adanya rekrutmen KPPS sehingga jumlah KPPS yang kami butuhkan tidak terpenuhi," tandasnya.

Menanggapi masih minimnya jumlah calon anggota KPPS yang mendaftar, Ketua Bawaslu Kota Mataram, Muhammad Yusril menyarankan agar KPU menjemput bola dengan turun langsung ke kelurahan atau lingkungan untuk sosialisasi.

"Tentunya dengan bertemu langsung, akses informasi yang dibutuhkan oleh calon-calon potensial ini tersampaikan," cetusnya.

Terkait dengan suket, Yusril berharap, KPU bisa berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, apakah ada kelonggaran kebijakan pembiayaan atau kebijakan lain.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr. Emirald Isfihan mengatakan calon anggota KPPS yang akan melakukan pemeriksaan kesehatan, tidak perlu antri dengan pasien lain. "Untuk KPPS kita akan sediakan loket khusus di Puskesmas," katanya saat dikonfirmasi media via WhatsApp.

Soal biaya pemeriksaan kesehatan terhadap calon anggota KPPS, ia menyebut bahwa pemeriksaan ini di luar indikasi medis. "Jadi memang kena tarif pelayanan, sesuai Peraturan Daerah No.1 Tahun 2024 tentang pajak dan retribusi daerah," ujarnya.

Ia pun menyatakan siap mengawal proses Pemilukada seperti Pilpres sebelumnya, dengan menyediakan mobil tim medis gratis ke TPS sampai tahap penghitungan suara. (HN3)

Ket. Foto:
Rapat koordinasi persiapan pembentukan anggota KPPS Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat serta Walikota dan Wakil Walikota Mataram Tahun 2024, Jumat (20/09) di Mataram. (Ist)

Berita Lainnya
spot_img
spot_img
Sabtu, September 21, 2024
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

Trending Pekan ini

Sabtu, September 21, 2024
- Advertisment -
- Advertisment -
- Advertisment -

Banyak Dibaca

Berita Terbaru

- Advertisment -