More
    BerandaGaya HidupKomunitasFKJP Jepang NTB Dorong Aksi Nyata NTB Makmur Mendunia Lewat Program Magang...

    FKJP Jepang NTB Dorong Aksi Nyata NTB Makmur Mendunia Lewat Program Magang Jepang

    HarianNusa, Mataram – Visi NTB Makmur Mendunia yang diusung Gubernur Nusa Tenggara Barat, Lalu Muhamad Iqbal, terus diterjemahkan ke dalam langkah-langkah nyata di tengah masyarakat. Visi ini menjadi kerangka pembangunan komprehensif untuk membawa NTB sebagai provinsi kepulauan yang maju, kuat, inklusif, dan berkelanjutan, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat, memperkuat ketahanan pangan, serta mengangkat NTB ke panggung internasional melalui pariwisata dan produk unggulan lokal.

    Salah satu fokus utama NTB Makmur Mendunia adalah pengentasan kemiskinan dan pengangguran secara sistematis, komprehensif, dan terintegrasi. Untuk mewujudkan hal tersebut, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci. Dalam semangat itulah, Forum Komunikasi Jejaring Pemagangan (FKJP) Jepang NTB bersama puluhan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) resmi yang direkomendasikan Gubernur NTB, menggelar sosialisasi dan rekrutmen program magang ke Jepang.

    Sosialisasi perdana digelar di Kantor Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat, Senin (29/12/2025). Kegiatan ini dihadiri perwakilan 16 desa se-Kecamatan Gunung Sari, dengan menggandeng Direktur Klinik Assifa Al Halim, Supardi S.Sos., M.Pd., sebagai tim medical centre pendukung program.

    Camat Gunung Sari, H. Zulkifli, melalui Sekretaris Kecamatan Gunung Sari, mengakui bahwa angka pengangguran di Lombok Barat masih tergolong tinggi. Menurutnya, kehadiran FKJP membawa harapan baru bagi masyarakat.

    “Kehadiran FKJP yang menawarkan peluang kerja dengan kemudahan pembiayaan ini sangat sesuai dengan kondisi masyarakat kami. Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Gubernur NTB atas kepeduliannya kepada masyarakat Lombok Barat. Program ini juga menjadi alternatif pekerjaan baru bagi karyawan yang terkena PHK maupun yang belum berhasil dalam seleksi PPPK,” ujarnya.

    Dalam pemaparannya, Ust. Mustiadi, S.Pd.I., selaku Humas FKJP NTB, menegaskan bahwa FKJP merupakan bagian dari tim percepatan visi NTB Makmur Mendunia, khususnya dalam pengentasan kemiskinan dan pengangguran.

    “Program magang Jepang ini adalah aksi nyata. Selain menjanjikan peningkatan kesejahteraan, program ini juga berpotensi menekan angka kriminalitas. Dengan tingginya pengangguran di Lombok Barat, ini adalah tanggung jawab bersama. Mari kita bekerja sama, terutama dengan para kepala desa, membangun masyarakat mulai dari desa,” katanya, yang disambut kompak persetujuan para kepala desa.

    Secara teknis, Ketua FKJP Jepang–NTB, Saparuddin, S.H., M.Kn., menjelaskan bahwa kerja sama ini berawal dari pertemuan Gubernur NTB dengan Jalaludin Arakawa, Direktur PT DAI ICHI Jepang, dalam sebuah kunjungan khusus yang disambut hangat di Kantor Gubernur NTB.

    Saparuddin, yang juga alumni angkatan pertama magang Jepang dari NTB, menceritakan bahwa pada awalnya program magang Jepang sangat ketat dan sulit. Program ini bermula dari kerja sama pemerintah Indonesia melalui Kementerian Tenaga Kerja dengan Jepang sejak tahun 1992.

    “Dulu kami digembleng fisik dan mental secara semi-militer. Pemberangkatan pertama dari NTB berjumlah 83 orang,” kenangnya.

    Sejak tahun 2006, regulasi berubah dan pelatihan dilaksanakan oleh Lembaga Pelatihan Kerja (LPK), yang kemudian mendaftarkan peserta ke Disnaker untuk tahapan seleksi. Hingga tahun 2025, Disnaker NTB telah melakukan rekrutmen sebanyak tiga kali.

    “Saat ini ada 47 LPK magang Jepang yang tergabung dalam FKJP di bawah binaan Disnaker NTB. Kami bekerja sama dengan IM JAPAN dan PT DAI ICHI, serta sekitar 40 perusahaan di Jepang yang membutuhkan tenaga kerja Indonesia. Ini sejalan dengan nawacita Presiden Prabowo, bahwa Indonesia harus memiliki tenaga kerja yang terampil,” jelasnya.

    Peserta magang berpeluang memperoleh gaji antara Rp13 juta hingga Rp25 juta per bulan, setelah melalui pendidikan dan seleksi yang meliputi tes matematika, ketahanan fisik dan mental, kemampuan bahasa Jepang, tes kesehatan, serta wawancara dengan perusahaan penerima.

    Untuk pembiayaan keberangkatan, FKJP menggandeng Bank NTB dengan sistem talangan tanpa bunga, yang dikembalikan melalui pemotongan gaji. Peserta hanya dibebankan biaya pendidikan hingga siap berangkat serta biaya pra-medical sebesar Rp200 ribu. Lokasi pelatihan pun disebar di setiap kecamatan agar mudah diakses dan tidak menambah beban biaya.

    “Jika belum lulus wawancara di satu perusahaan, jangan berkecil hati. Masih ada perusahaan lain yang memberi kesempatan. Proses pendidikan bisa berlanjut hingga benar-benar berangkat ke Jepang,” tegasnya.

    Menutup kegiatan, Direktur Klinik Assifa Al Halim, Supardi S.Sos., M.Pd., mengungkapkan bahwa dirinya sejak awal mendorong agar sosialisasi FKJP dimulai dari Lombok Barat. “Saya sangat tertarik dengan program FKJP dan bersedia bekerja sama dengan syarat sosialisasi dimulai dari Lombok Barat,” ujarnya.

    Ia pun menjanjikan layanan medical check-up yang murah, ramah, dan bernuansa kekeluargaan. “Kami tidak hanya memeriksa kesehatan peserta magang, tetapi juga memastikan keluarga yang ditinggalkan tetap terpantau kesehatannya melalui kontrol rutin,” tuturnya.

    Melalui program ini, FKJP Jepang NTB diharapkan menjadi salah satu motor penggerak utama dalam mewujudkan NTB Makmur Mendunia, dengan membuka jalan bagi generasi muda NTB untuk berkiprah di kancah internasional dan membawa kesejahteraan bagi daerah asalnya. (F3)

    Ket. Foto:

    Kegiatan sosialisasi magang ke Jepang oleh FKJP Jepang NTB dan LPK  di Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat. (Ist)

    spot_img

    Baca Juga

    spot_img
    error: Content is protected !!