More
    BerandaHeadlinePedagang di Pasar Kebon Roek Kembali Berunjuk Rasa

    Pedagang di Pasar Kebon Roek Kembali Berunjuk Rasa

    HarianNusa.com, Mataram – Para pedagang di Los-los pasar Kebon Roek kembali berujuk rasa, Kamis (14/12). Mereka protes terhadap kepala pasar yang terkesan membiarkan pedagang lain memanfaatkan area parkir pasar untuk berjualan. Sebelumnya Selasa (5/12) lalu mereka juga melakukan aksi serupa.

    Di samping itu para pedagang juga menganggap dengan dibangunnya sambungan di luar gedung pasar dengan spandek, seakan semakin memfasilitasi penggunaan area parkir untuk para pedagang yang berjualan di tempat tersebut sehingga yang berjualan di dalam pasar merasa keberatan dan enggan membayar retribusi.

    Enggannya para pedagang dalam pasar membayar retribusi juga diikuti oleh pedagang yang lain.

    Hal tersebut berbuntut dengan dilakukannya demo kembali oleh para pedagang yang tidak terima tersebut pada Rabu (13/12), beberapa jam usai operasi pasar yang dilakukan Disperindag NTB.

    Mereka menuntut tindakan tegas kepala pasar terhadap oknum yang melakukan pembiaran tersebut, dan mereka minta para pedagang yang bandel segera ditertibkan agar tidak terkesan pilih kasih.

    Aksi tersebut dikawal Satpol PP kota Mataram beserta jajaran Babinsa, dan Babinmas memfasilitasi ruang dialog bagi mereka.

    Dari dialog diketahui bahwa masih banyak pedagang yang belum mau membayar sewa lapak karena mereka trauma terhadap pungli yang dilakukan oleh oknum pengelola pasar terdahulu.

    “Kami sudah membayar dan bahkan berkali-kali melalui Pak Agus dan Pak Sudir, namun kami belum menerima surat ijin atas penempatan lapak yang kami pakai,” ungkap salah satu perwakilan pedagang Kebon Roek, H. Idrus.

    “Sekarang kami ditagih kembali padahal kami sudah ditipu. Kami takut terjadi hal yang sama,” ungkap pedagang lainnya sambil mengatakan bahkan pembayaran retribusi pagi dipungut dan agak siang kembali ditarik retribusi oleh oknum yang berbeda.

    Dialog tersebut dihadiri langsung oleh Kepala UPTD pasar wilayah Ampenan, Arifin yang didampingi oleh salah seorang pengawas pasar dari Disperindag Kota Mataram.

    Hari itu juga disepakati bahwa akan diberlakukan tindakan tegas bagi pedagang bandel, serta berkeliling melakukan sosialisasi tentang keputusan bersama tersebut.

    Kepala UPTD pasar wilayah Ampenan, Arifin menjelaskan kepada media terkait keputusan tersebut pihaknya sudah melakukan musyawarah dengan beberapa perwakilan pasar bahwa sesuai perjanjian kami minggu yang lalu dengan tenggang waktu hingga hari ini, dengan bersedianya pedagang daging kembali masuk kedalam pasar menempati los-los yang sudah disediakan.

    “Ini akan diawasi langsung oleh petugas keamanan pasar yang didampingi oleh Babinsa. Agar tidak ada lagi konflik dan kecemburuan sosial. Terkait dengan informasi bahwa penyulut demo disebabkan karena pemasangan atap spandek didepan gedung higenis kami baru dengar sekarang, dan kami akan coba kaji lagi didinas,” paparnya. (f3)

    Must Read

    spot_img
    error: Content is protected !!