HarianNusa.com, Mataram – Mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok di wilayah NTB pada momen natal dan tahun baru ini Bulog NTB dan Satgas Pangan NTB terus bergerak mengamankan harga pangan khususnya beras.
Pasokan beras di pasaran terus di gelontorkan oleh Perum Bulog Divre NTB. Sampai dengan hari Kamis (28/12/2017) kemarin sebanyak 1.208 ton beras telah di gelontorkan untuk kebutuhan operasi pasar.
Kepala Divre Bulog NTB, H.Achmad Ma’mun menyatakan stock beras untuk di NTB sendiri sangat aman yaitu cukup sampai dengan 5 bulan kedepan atau sampai dengan bulan April 2018.
Lebih jauh Ma’mun memaparkan hasil dari OP (Operasi Pasar) ini dampaknya sangat signifikan dan dapat dirasakan oleh masyarakat dimana harga beras medium di pasaran berkisar antara Rp. 8.500,- sd Rp. 9.000,-per kg.
Harga tersebut tentunya dibawah Harga Eceran Tertinggi (HET) yang di tetapkan pemerintah yaitu Rp 9.450,-per kg,” ungkapnya.
Bulog NTB mengklaim stabilnya harga beras tak lepas dari hasil kerjasama semua lini di antaranya Bulog , Satgas pangan Polda NTB, Bank Indonesia , Dinas Perdagangan provinsi NTB , Dinas Pertanian Provinsi NTB dan dinas-dinas lain di provinsi NTB.
Tak hanya beras dan gula, untuk tahun ini sendiri Bulog NTB Juga sudah mulai menggelontorkan minyak goreng dengan kemasan premium yang di jual dengan HET 12.500 Per kg.
“Tentu tujuannya supaya semua kebutuhan pokok stabil. Khusus gula tentunya sudah tidak terbantahkan lagi dampaknya. Setelah di pegang oleh Bulog gula stabil di harga 12.500 per kg,” pungkasnya.
Semenjak gula juga di pegang oleh BULOG kini harganya tidak lagi naik secara signifikan bila dibandingkan sebelumnya. Ini menandakan semua komoditas yang dikelola Bulog tidak berani dipermainkan oleh spekulan atau dengan kata lain di jual dengan harga- harga tinggi melebihi HET. (f3)
