HarianNusa.com, Mataram – Rapat pembentukan anggota penentu kebijakan BPPD NTB periode 2018-2024 yang difasilitasi oleh Dinas Pariwisata NTB pada tanggal 21 Maret 2018 lalu berujung polemik.
Dari rapat yang dihadiri oleh Sekda NTB, Dinas Pariwisata NTB dan seluruh anggota BPPD NTB itu disepakati ditetapkan pengurus BPPD NTB yaitu Ketua Fauzan Zakaria, Wakil Ketua Nurhaedin dan Sekretaris Jasnawadi Wirajagat.
Menanggapi polemik yang beredar yang menyatakan bahwa dari anggota rapat pada saat itu ada yang tidak setuju dengan hasil keputusan rapat, Sekda Provinsi NTB, Ir. H. Rosiady Sayuti mengatakan bahwa seharusnya pendapat itu disampaikan pada saat rapat bukan di luar rapat.
Sekda juga mengatakan karena icon wisata NTB adalah wisata halal sehingga sangat wajar dari pemerintah Provinsi NTB menyarankan yang menjadi Ketua BPPD itu adalah yang bisa berbahasa Arab.
“Itu aja intinya. Jadi bukan yang lain-lain,” ujarnya Sekda saat dikonfirmasi di Mataram, Kamis (30/3/2018).
Lebih lanjut sekda mengatakan bahwa satu-satunya yang bisa bahasa Arab di tim 9 itu hanya ustadz Fauzan Zakaria sehingga diusulkan dan terpilih.
“Dan itu hasil resmi musyawarah dan waktu itu saya minta pendapat yang lain tetapi tidak ada yang berpendapat. Akhirnya hasilnya sepakat seperti itu,” ujarnya.
Ia berdalih jika ada anggota rapat yang komplin dan tidak setuju terhadap sarannya, seharusnya disampaikan pada saat musyawarah waktu itu.
“Kalau ada yang tidak setuju harusnya disampaikan saat itu, apa alasannya kita cari solusinya, tapi saya sampai selesai rapat tidak ada yang komplin malahan sampai penandatanganan berita acara rapat,” bantahnya.
Dia menegaskan, secara hukum tidak boleh lagi ada musyawarah di luar itu. Seandainya ada terbentuk kepengurusan baru di luar musyawarah resmi menurutnya itu berarti mengingkari kesepakatan bersama.
“Intinya yang jelas saran dari Pak Gubernur dan saya, syarat ketua itu harus bisa bahasa Arab. Karena arahan kita kan paket Timur Tengah sudah jelas,” tegasnya.
Selain itu menurut Sekda yang akrab disapa Bang Ros itu ,Fauzan Zakaria dinilai mempunyai pengalaman dalam event-event pariwisata nasional maupun dalam beberapa acara di Timur Tengah.
“Dan ustadz Fauzan Zakaria ini sudah dipakai oleh kementerian di pariwisata Indonesia bahkan dalam berbagai acara di Timur Tengah.,” tandasnya.
Sekda menegaskan dalam waktu dekat ini akan melakukan pengukuhan terhadap kepengurusan BPPD NTB hasil rapat tanggal 21 Maret 2018 lalu setelah semua menandatangani berita acaara. “Katakanlah dari 9 kemudian yang tandatangan 5 orang, kan selesai,” pungkasnya. (f3)