HarianNusa.com, Bima – Layanan penukaran uang rupiah yang dilakukan Bank Indonesia di Pulau Moyo pada hari Selasa (10/4) mendapat respon yang sangat positif dari masyarakat. Mereka antusias menukarkan uang rupiah yang lusuh, rusak, maupun uang yang ditarik dari peredaran.
Kepala Tim Sistem Pembayaran Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB,Ocky Ganesia dalam siaran persnya menyampaikan layanan kas keliling BI yang berlokasi di Desa Sebotok ramai didatangi masyarakat sejak pagi sampai dengan siang hari.
“Laki-laki maupun perempuan termasuk anak-anak berbondong-bondong dengan teratur menukarkan uang rupiah dan masyarakat sangat senang mendapatkan uang baru.Hal ini terlihat dari wajah gembira masyarakat setelah mendapat uang baru,” tuturnya.
Dikatakan Ocky, berapapun jumlah uang yang ditukar masyarakat akan dilayani oleh kasir Bank Indonesia.Sedangkan warga yang memiliki warung dan kios bahkan menukar dalam jumlah yang cukup besar.
Salah seorang pemilik warung, Ahmad Zainuddin menuturkan dirinya menukar uang untuk uang kembalian.
“Biasanya uang kembalian adalah uang lusuh, sekarang dengan uang baru sehingga pembeli menjadi senang” tutur Ahmad Zainuddin.
Sebelumnya pada hari pertama pelayaran KRI Hiu 634 disambut oleh cuaca cerah dan gelombang yang bersahabat menyebabkan perjalanan dari Mataram ke Labuhan Badas berjalan dengan lancar. Perjalanan menempuh waktu selama 7 jam dan tiba di Labuhan Badas pukul 18.00 WITA.Tim Ekspedisi beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalan menuju Pulau Moyo.
Keesokan harinya tepatnya pukul 05.30 WITA Tim Ekspedisi melanjutkan pelayanan menuju pulau Moyo. Sasaran yang dituju adalah Desa Sebotok yang walaupun sudah memiliki dermaga namun tidak memenuhi syarat untuk sandar KRI Hiu 634. Oleh karena itu seluruh anggota tim dan logistik diangkut menggunakan sekoci dan perahu sampan untuk sandar di dermaga Desa Sebotok.
Tepat pukul 10.30 WITA Tim tiba di Desa Sebotok dan disambut oleh murid sekolah, yang berjajar di ujung dermaga membawa spanduk selamat datang dan bendera merah putih. Turut menyambut Kepala Desa, Kepala Sekolah dan Guru-guru.
Kepala Desa Sebotok Abdulrahman mengatakan untuk menukarkan uang ke bank masyarakat harus menuju Labuhan Badas menggunakan perahu selama 4 jam dengan biaya Rp. 30.000.
“Perahu tidak setiap hari tersedia namun hanya hari minggu, senin dan selasa. Sehingga warga yang ingin menukar uang di bank harus menginap di Labuan Badas dan memerlukan biaya yang mahal untuk ongkos menginap, makan dan ongkos perahu. Oleh karena itu, saya atas nama 1.727 jiwa penduduk Desa Sebotok mengucapkan terimakasih karena telah dibantu layanan penukaran uang rupiah oleh Bank Indonesia,” ungkap Abdulrahman.
Kegiatan lain yang dilakukan di Desa Sebotok adalah sosialisasi bertempat di SDN 03 Pulau Moyo termasuk memberikan bantuan pendidikan, peralatan olah raga dan pengobatan gratis bagi masyarakat. (f3)