HarianNusa.com, Mataram – Ledakan bom terjadi di tiga gereja di Surabaya. Ledakan tersebut menyebabkan sembilan orang meninggal dan puluhan luka-luka. Kejadian terjadi Minggu pagi, (13/05) saat sejumlah jamaat menggelar kebaktian di gereja.
Pasca ledakan bom bunuh diri di gereja Surabaya, aparat kepolisian di Cakranegara Kota Mataram NTB memperketat keamanan sejumlah gereja.
“Menyikapi situasi sekarang ini, kami dari Polsek Cakra memberikan pelayanan dan pengamanan kegiatan ibadah umat Nasrani. Kita turunkan personel untuk mengamankan. Kita melakukan pemeriksaan setiap pengunjung maupun kendaraan milik mereka untuk memastikan kegiatan ibadah kondusif dan aman,” ujar Kapolsek Cakranegara Kompol Muslih H.A, saat mengamankan pelaksaan ibadah di Gereja Battle Rock Indonesia Gebang.
Terpantau, aparat kepolisian dengan dibantu TNI serta security gereja memeriksa setiap barang bawaan pengunjung maupun kendaraan yang digunakan pengunjung gereja.
Kompol Muslih mengimbau agar setiap warga yang melihat hal-hal yang mencurigakan untuk melaporkan pada kepolisian. “Jika ada warga menemukan hal-hal yang mencurigakan di tempat ibadah, baik gereja, masjid, pure dan lainnya untuk segera melaporkan pada pihak kepolisian,” imbaunya.
Sementara di Gereja Pantekosta di Indonesia (GPDI) Maranatha di Mayura Mataram, tampak Bhabinkamtibmas setempat juga menjaga gereja.
“Setiap ada kegiatan ibadah saya jaga, karena ini wilayah binaan saya. Saat ini hari Minggu di gereja, hari Jumat di masjid. Saat ini situasinya aman saja. Tapi kita tetap waspada dan siaga,” ujar Bhabinkamtibmas Mayure Aiptu Cakra.
Di beberapa gereja di Mataram juga tampak pengamanan serupa dilakukan. Aparat betul-betul siaga guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. (sat)
