Headline
Presiden Jokowi Berikan Penghargaan pada Erica Zainul Majdi

HarianNusaa.com, Manado – Menutup 5 tahun amanahnya sebagai Ketua TP. PKK NTB, Hj. Erica Zainul Majdi dianugerahi Satyalencana Wira Karya dari Presiden RI Joko Widodo. Sebuah tanda penghargaan yang dikeluarkan dan diberikan kepada warga negara Indonesia yang telah sangat berjasa dan berbakti kepada bangsa dan negara.
Penghargaan diserahkan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan kebudayaan Puan Maharani dalam acara ” Temu Prestasi KKBPK” di Gedung Graha Gubernuran Bumi Beringin, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, Jumat (6/7/2018) malam lalu.
PKK NTB di bawah nakhoda Hj. Erica menjadi pencetus lahirnya program Pendewasaan Usia Perkawinan. Perjuangan itu diawali dengan mendorong Pemerintah Provinsi NTB untuk menerbitkan peraturan khusus untuk PUP.
Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi kemudian menerbitkan surat edaran nomor 150/1138/Kum tentang PUP yang merekomendasikan usia perkawinan untuk laki-laki dan perempuan minimal 21 tahun, yang pada awalnya hanya 16 tahun untuk perempuan dan 18 tahun untuk laki-laki.
“Surat edaran ini diterbitkan untuk mendorong seluruh satuan kerja perangkat daerah serta bupati/wali kota se-NTB melaksanakan program PUP sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing,” jelasnya.
Kemudian, Hj. Erica terus memperjuangkan PUP tersebut ke Mahkamah Konsitusi (MK). Menurutnya, PUP ini merupakan hal penting yang harus diperjuangkan, karena menyangkut generasi bangsa di masa yang akan datang.
Atas kiprahnya tersebut, Direktur Hubungan Antar Lembaga BKKBN, Drs. Ari Gudadi bersama Ketua Tim Penilai Gelar Kehormatan Satya Lencana Wira Karya, Letkol Sandi, M.Si, pada bulan Mei 2018 lalu, menyampaikan harapannya agar seluruh inovasi PKK NTB tersebut dapat disosialisasikan ke seluruh daerah di Indonesia.
Bahkan tim penilai itu meminta kesediaan istri Gubernur NTB itu, bersama BKKBN keliling Indonesia untuk berbagi gagasan dan pengalaman mengenai ikhtiar Pendewasaan Usia Pernikahan di NTB, yang bukan hanya menjadi akar dari berbagai masalah sosial di NTB, tetapi juga di seluruh Indonesia.
Maka, atas seluruh itkhiar tersebut, Presiden RI, Joko Widodo memberikan penghargaan Satyalencana Wira Karya kepada Ketua TP PKK NTB tersebut pada acara Temu Prestasi KKBPK itu. Acara ini merupakan rangkaian kegiatan Peringatan Hari Keluarga Nasional ( Harganas) XXV Tahun 2018 bertema “Hari Kita Semua – Cinta Keluarga, Cinta Terencana”.
Penghargaan Satyalancana Wira Karya ini ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden No 45/TK/2018. Bersama Hj. Erica Zainul Majdi, menerima penghargaan serupa yaitu Pimpinan Muslimat Nahdlatul Wathan Provinsi NTB Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, MPd.
Penghargaan Satyalancana Wira Karya merupakan penghargaan yang diberikan oleh presiden RI melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN) kepada sosok yang dinilai mempunyai dedikasi tinggi terhadap program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).
Hj. Erica adalah salah satu Ketua TP PKK di Indonesia yang dinilai sangat konsen dan berperan menonjol dalam program KKBPK tersebut. Demikian pula dengan Hj Sitti Rohmi Djalilah. Kakak kandung Gubernur NTB Dr TGH M Zainul Majdi ini juga dinilai sangat peduli dan aktif dalam progam pemberdayaan perempuan dan kependudukan melalui kiprahnya sebagai pimpinan muslimat Nahdlatul Wathan.
Usai menerima penghargaan Hj. Erica mengucap kesyukuran. Ia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak di NTB yang telah ikut bekerja keras menyukseskan program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga.
“Semoga sosialisasi program Pendewasaan Usia Perkawinan ini dapat terus ditingkatkan dan digalakkan guna membangun keluarga Indonesia yang bahagia dan sejahtera,” harapnya. (f3)
Headline
Pemerintah Genjot Pembangunan 400 SPPG di NTB, Baru 25 Persen Terealisasi

HarianNusa, Mataram – Pemerintah pusat menargetkan pembangunan 400 unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) guna mendukung program pemenuhan gizi masyarakat, terutama bagi pelajar. Hingga saat ini, realisasi pembangunan baru mencapai 25 persen atau sekitar 54 unit.
“Untuk program makan bergizi, kita targetkan pembangunan SPPG di NTB sebanyak 400 unit. Saat ini baru terbangun sekitar 25 persen. Harapannya, target ini dapat tercapai sepenuhnya pada tahun 2025,” ujar Anggota Komisi IX DPR RI, H. Muazzim Akbar, usai melakukan pertemuan dengan Sekretaris Daerah (Sekda) NTB dalam rangka kunjungan kerja Komisi IX DPR RI ke Pemprov NTB, Rabu, (28/5).
SPPG merupakan dapur umum yang memproduksi makanan bergizi dan tersebar di 26 provinsi. Jawa Barat menjadi daerah dengan jumlah SPPG terbanyak, yakni 57 titik. Konsep ini melibatkan koperasi, yayasan, hingga perusahaan swasta sebagai mitra penyedia makanan sehat.
Muazzim menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan berbagai instansi, termasuk Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), dalam mempercepat pembangunan dan menjamin keamanan makanan yang disajikan.
“BPOM harus turun langsung ke lapangan. Jangan hanya menunggu laporan. Kita tidak ingin terjadi kasus keracunan makanan atau konsumsi bahan yang tidak layak, seperti buah berulat,” tegasnya.
Ia menambahkan, kehadiran SPPG yang merata di seluruh NTB akan menjadi kunci keberhasilan program makan bergizi nasional dan sekaligus mendukung penurunan angka stunting serta peningkatan kualitas kesehatan generasi muda.
Dengan target 400 SPPG tersebut, Muazzim meminta seluruh pihak bahu-membahu agar misi besar pemenuhan gizi ini tidak hanya sekadar wacana, melainkan terealisasi nyata dan memberi dampak langsung bagi masyarakat NTB. (F3)
Ket. Foto:
Anggota Komisi IX DPR RI Dapil NTB dari Partai Amanat Nasional, H. Muazzim Akbar. (HarianNusa)
Headline
Viral Video Pernikahan Anak, Anggota Komisi V DPRD NTB Jamhur Desak Sanksi Tegas untuk Pencegahan

HarianNusa, Mataram – Viralnya video pernikahan di bawah umur di media sosial baru-baru ini mengundang perhatian publik, termasuk dari kalangan legislatif. Anggota Komisi V DPRD Provinsi NTB, H. Muhammad Jamhur, angkat bicara mengenai fenomena tersebut dan menegaskan pentingnya edukasi serta peran semua pihak dalam mencegah pernikahan dini.
Menurut HM Jamhur, fenomena Merarik Kodek atau pernikahan dini sebenarnya terjadi di banyak tempat, hanya saja tidak semuanya terekspos ke publik. “Permasalahan pernikahan di bawah umur ini terjadi di mana-mana. Ada yang terpublikasi, ada juga yang tidak. Di era digitalisasi seperti sekarang, semua peristiwa sangat mudah terekspos dan menjadi viral, bahkan tanpa disadari oleh pelaku atau keluarga,” ungkapnya, Senin, (26/5) kepada hariannusa.com.
Ia menilai, walaupun viralitas di media sosial terkadang membawa keberuntungan bagi pemilik akun, namun di balik itu terdapat persoalan serius yang harus segera ditangani. “Pernikahan dini berdampak besar terhadap masa depan pelaku, baik secara psikologis maupun kesehatan. Ini bisa menjadi salah satu penyebab tingginya angka kawin cerai, serta risiko saat kehamilan dan persalinan. Bahkan anak-anak dari pernikahan dini banyak yang rentan mengalami stunting,” jelasnya.
H. Jamhur mengajak semua elemen masyarakat untuk mengambil peran aktif dalam memberikan edukasi secara masif, mulai dari orang tua, keluarga terdekat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat hingga pemerintah. Ia menegaskan pentingnya peran kolaboratif dalam menekan angka pernikahan dini di NTB.
Ia juga menyoroti keberadaan Peraturan Daerah (Perda) tentang Pencegahan Perkawinan Dini yang sudah dimiliki oleh NTB. Namun, menurutnya, perda tersebut belum efektif karena tidak mengatur sanksi tegas bagi pelanggarnya. “Kita sudah punya perda, tapi kelemahannya tidak ada sanksi tegas. Ini harus menjadi perhatian agar regulasi benar-benar berdampak,” tandasnya.
Dengan pernyataan ini, H. Jamhur berharap adanya perhatian serius dan langkah konkret dari semua pihak untuk melindungi generasi muda dari dampak negatif pernikahan di usia dini.
Seperti diketahui baru-baru ini jagad media sosial dihebohkan dengan video nyongkolan pernikahan anak dibawah umur dimana pengantin perempuan masih duduk dibangku SMP sedangkan pengantin pria baru kelas 1 SMK. Pasangan tersebut diketahui berasal dari Lombok Tengah. (F3)
Ket. Foto:
Anggota Komisi V DPRD NTB, HM. Jamhur. (Ist)
Ekonomi
Dorong Produktivitas Pertanian, Gubernur NTB Serahkan Combine Harvester ke Kabupaten Sumbawa

HarianNusa, Sumbawa – Komitmen Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam memperkuat ketahanan pangan kembali dibuktikan. Gubernur NTB, Dr. Lalu Muhamad Iqbal, secara resmi menyerahkan dua unit combine harvester kepada Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot, pada Senin (26/5). Bantuan alat panen modern ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan efisiensi dan produktivitas sektor pertanian di wilayah lumbung pangan NTB.
“Yang lain semua dapat, tetapi yang kita utamakan daerah-daerah yang jadi lumbung pangan,” tegas Gubernur Iqbal, menekankan pentingnya optimalisasi alat modern untuk mendukung kabupaten-kabupaten penghasil pangan utama, termasuk Sumbawa dan Lombok Tengah.
Gubernur juga berharap agar bantuan ini dikelola langsung oleh pemerintah kabupaten untuk memastikan pemanfaatan yang maksimal. Ia menekankan bahwa dengan skema pinjam atau sewa, alat ini bisa digunakan bergilir oleh para petani tanpa risiko diperjualbelikan.
“Barang itu juga akan tetap terpelihara sehingga dalam jangka waktu sekian tahun, semua kebutuhan petani untuk combine harvester sudah terpenuhi,” ujar Gubernur.
Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot, mengapresiasi langkah cepat dan strategis dari pemerintah provinsi. Menurutnya, bantuan ini sangat sejalan dengan visi daerah dalam mengembangkan sektor agromaritim berbasis potensi lokal.
“Ini adalah bentuk nyata sinergi pusat-daerah untuk mendukung ketahanan pangan nasional, dan kami siap mengelola serta memanfaatkan alat ini sebaik mungkin,” kata Bupati Jarot.
Penyerahan combine harvester ini menjadi langkah konkret dalam transformasi sektor pertanian NTB menuju pertanian modern yang efisien dan berkelanjutan. (F3)
Ket. Foto:
Gubernur NTB, Dr. Lalu Muhamad Iqbal Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot, berpose bersama pada kegiatan serah terima dua unit combine harvester, Senin (26/5). (Ist)
-
Headline7 tahun ago
Potensi Tsunami di Asia, NTB Diperingati Waspada
-
NTB6 tahun ago
Ini Cara Mitigasi saat Gempa Bumi
-
Headline7 tahun ago
Misteri Telapak Tangan yang Gegerkan Warga Lombok Terpecahkan
-
Headline8 tahun ago
Mengenang 40 Tahun Bencana Tsunami di Lombok dan Sumbawa
-
Headline8 tahun ago
Ssttt… Ini Lokasi Razia Zebra di Pulau Lombok Selama Dua Pekan
-
Hukum & Kriminal7 tahun ago
Tak Terima Diputusin, Pria di Lotim Sebar Foto Bugil Kekasihnya
-
NTB6 tahun ago
Ahli Geologi AS Peringatkan Bahaya Gempa di Selatan Lombok
-
NTB6 tahun ago
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Dingin di Lombok