Connect with us

Ekonomi

BI Dorong UMKM ke Pasar Global Melalui KKI

Published

on

HarianNusa.com, Jakarta – Bank Indonesia (BI) menyelenggarakan pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2018 bertemakan “Sinergitas Pengembangan Pasar Kreatif Indonesia Menembus Pasar Global”, Jumat-Minggu, (20-22 Juli 2018) di Exhibition Hall A, Jakarta Convention Center, Jakarta.

Pameran KKI 2018 tersebut menghadirkan koleksi lengkap kain tradisional Indonesia (nusantara,red) seperti Batik, Tenun, Ulos, dan Songket serta kerajinan tradisional dari seluruh pengrajin UMKM binaan Bank Indonesia yang tersebar di seluruh nusantara. Hal ini merupakan langkah kongkret Bank Indonesia untuk mendorong sektor rill melalui pemberdayaan UMKM, salah satunya pada aspek pemasaran.

Pameran yang dibuka oleh Ibu Negara, Ibu Iriana Joko Widodo didampingi Ibu Mufidah Jusuf Kalla tersebut, dihadiri oleh Anggota Dewan Gubernur BI, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif serta para tokoh pemerhati UMKM dan kerajinan Indonesia. Turut berpartisipasi pula seluruh Kantor Perwakilan Bank Indonesia dari seluruh Provinsi, termasuk Provinsi NTB yang menghadirkan kain tenun pringgasela dan mutiara Lombok.

Melalui sambutannya Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan bahwa Bank Indonesia menerapkan tiga langkah pendekatan untuk mendorong akses UMKM ke pasar global. Pertama, UMKM langsung memasarkan produknya kepada pembeli luar negeri; kedua, menghubungkan UMKM dengan pelaku usaha lebih besar (eksportir), dan terakhir, menghubungkan UMKM dengan desainer yang telah memiliki pasar internasional.

“Tiga langkah ini berhasil membuka UMKM memiliki segmen pasar baru di pasar global. Hal ini menunjukkan besarnya potensi sektor ekonomi kreatif di Indonesia,” ungkapnya.

Advertisement

Pameran Karya Kreatif Indonesia ini merupakan media showcase untuk memperkenalkan karya kreatif UMKM binaan Bank Indonesia kepada masyarakat luas. Hal ini merupakan upaya Bank Indonesia untuk mendorong perluasan akses pasar bagi produk UMKM kreatif.

“Pada pameran KKI 2018 ini, selain ditampilkan produk kain dan kerajinan juga disajikan kuliner nusantara dan kopi unggulan Indonesia serta peragaan karya kreatif kain olahan UMKM binaan Bank Indonesia bekerjasama dengan desainer nasional,” katanya.

Kain tenun pringgasela dan mutiara Lombok sempat mencuri
perhatian Ibu Iriana Joko Widodo dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla saat mengunjungi stand Kantor Perwakilan BI Provinsi NTB. Tenun Pringgasela merupakan salah satu kerajinan unggulan Provinsi NTB yang menjadi UMKM binaan Bank Indonesia di Provinsi NTB.

Serangkaian upaya pembinaan dilakukan, seperti penguatan kelembagaan, pelatihan pewarnaan kain menggunakan bahan alam, pengembangan motif tenun, hingga pelatihan pembuatan produk turunannya.
Tenun pringgasela pun telah malang – melintang di berbagai fashion show yang diselenggarakan baik di dalam hingga luar negeri.

Melalui Karya Kreatif Indonesia ini, merupakan panggung yang lebih luas bagi tenun Pringgasela dapat mengenalkan diri ke kancah internasional. Minat masyarakat terhadap motif tenun pringgasela dan mutiara Lombok pun sangat tinggi. Dalam dua hari pameran saja, tercatat penjualan di stand BI Provinsi NTB mencapai lebih dari setengah milliar rupiah, atau tepatnya Rp518.936.000, diluar penjualan makanan dan snack.

Advertisement

Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB, Achris Sarwani menegaskan, komitmen BI Provinsi NTB untuk terus mendukung pengembangan UMKM kreatif demi berkontribusi mendorong ekspor nasional. Dengan berbagai kegiatan pada pameran KKI 2018 ini, diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap produk UMKM kreatif Indonesia, meningkatkan potensi pasar industri kreatif dengan sasaran kaum muda dan wanita aktif dan dinamis, serta mendorong lahirnya pelaku usaha.

“Hal ini tentunya akan memberikan nilai tambah pada industri kreatif yang berpotensi untuk memiliki akses ke pasar global,” ujarnya. (f3)

Continue Reading
Advertisement

Ekonomi

NTB Dukung Pengembangan Kawasan Taman Laut Berbasis Komunitas dan Pemberdayaan

Published

on

By

HarianNusa, Lombok Utara – Pemerintah Provinsi NTB berkomitmen mengusung konsep baru dalam pengembangan kawasan Taman Laut Pandanan di Lombok Utara. Konsep ini menekankan prinsip ramah lingkungan, berbasis komunitas, dan menolak adanya praktik yang meminggirkan masyarakat sekitar. 

“Kalau kita bicara tentang daerah ini, tidak cukup bicara mengenai pantai. Seperti tadi disampaikan, 3E (Environment, Economy, dan Equity) itu sebetulnya kita bicara tentang ekosistem laut. Ekosistem laut itu bukan hanya lautnya, tapi juga pesisirnya, pantainya, dan manusia yang tinggal di sekitarnya, bahkan udaranya,” tegas Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, dalam sambutannya pada peringatan Hari Laut Dunia dan Hari Segitiga Karang, Senin (9/6).

Gubernur Miq Iqbal menambahkan bahwa kawasan Taman Laut Pandanan merupakan tempat yang sangat spesial. Kawasan ini menjadi jalur migrasi elang alap atau elang Siberia, serta salah satu lokasi terbaik untuk melakukan pengamatan burung (bird watching). Selain itu, kawasan ini juga memiliki situs vulkanik dari gunung merapi purba.

Selanjutnya miq Iqbal mengatakan Peringatan Hari Laut Sedunia yang dilaksanakan ini, menjadi momentum untuk memperkuat komitmen bersama dalam menjaga dan mengembangkan wilayah tersebut.

“Ini membutuhkan kesadaran dan komitmen dari kita semua. Yang paling membahagiakan, mendengarkan cerita bagaimana teman-teman mahasiswa dan mahasiswi, teman-teman kampus, memberi perhatian kepada konservasi kelautan ini. Artinya, kalau yang muda sudah memberikan perhatian, masa depan kita cerah,” ujar Gubernur.

Advertisement

Ia juga menegaskan bahwa laut adalah milik bersama, milik semua umat manusia. Apa pun yang terjadi di kawasan ini akan berdampak pada negara-negara lain. Karena itu, menjaga kelestarian ekosistem kelautan di NTB merupakan kontribusi nyata dalam menciptakan dunia yang lebih baik. (F3)

Ket. Foto:

Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal (tengah)  saat memberikan sambutan peringatan Hari Laut Sedunia. (Ist)

Continue Reading

Destinasi Wisata

Tuan Rumah FORNAS VIII 2025, NTB Siap Jadi Destinasi Olahraga dan Wisata Kelas Dunia 

Published

on

By

HarianNusa, Mataram – Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) resmi ditunjuk sebagai tuan rumah Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII yang akan digelar pada 26 Juli hingga 1 Agustus 2025. Perhelatan berskala nasional ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga sebagai media promosi wisata, penggerak ekonomi kreatif, serta pemicu gaya hidup sehat menuju Indonesia Sehat 2045.

Deputy VI Panitia Pelaksana FORNAS 2025, Rusdi Alatas, menyampaikan bahwa FORNAS VIII diproyeksikan akan diikuti oleh 15.000 hingga 40.000 peserta dari seluruh Indonesia dan sejumlah negara ASEAN.

“FORNAS kali ini istimewa karena cakupannya bukan hanya nasional, tapi juga internasional. Ini akan jadi panggung besar untuk menunjukkan kekayaan budaya, pariwisata, dan potensi ekonomi kreatif NTB kepada dunia,” ujar Rusdi.

Rusdi menambahkan, penyelenggaraan FORNAS VIII sejalan dengan visi “NTB Makmur Mendunia”, yang mengedepankan sinergi antara olahraga, industri, pariwisata, dan budaya lokal.

Sebanyak 27 venue di 7 kabupaten/kota telah disiapkan untuk mendukung pelaksanaan FORNAS, yaitu di Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Utara, Sumbawa, dan Dompu.

Advertisement

“Kami mengajak seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan elemen masyarakat untuk bergotong royong menyukseskan ajang ini. Ini momentum besar untuk NTB,” imbuh Rusdi.

FORNAS VIII diselenggarakan oleh Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI). Tahun ini, penyelenggara nasional (KORMINAS) telah menetapkan 73 Induk Organisasi Olahraga (INORGA) sebagai peserta resmi, ditambah 3 INORGA undangan khusus dari Gubernur NTB, serta sejumlah INORGA lain yang akan tampil sebagai peserta ekshibisi.

Pemerintah Provinsi NTB sendiri menyatakan dukungan penuh terhadap suksesnya event ini, yang diyakini akan membawa dampak besar bagi daerah, baik dari sisi promosi, ekonomi, maupun pembangunan karakter masyarakat.

“Dengan hadirnya negara-negara sahabat dari kawasan ASEAN, kami percaya FORNAS VIII 2025 akan menjadi tonggak penting dalam menjadikan NTB sebagai destinasi olahraga dan wisata kelas dunia,” tutup Rusdi. (F3)Ket. foto : Wakil Gubernur NTB Umi Indah Damayanti Putri meresmikan Sekretariat Fornas VIII di Jalan Lanko Mataram. (Ist)

Advertisement
Continue Reading

Ekonomi

HARSA NTB Diresmikan: Ruang Inklusif untuk Karya dan Kemandirian Disabilitas

Published

on

By

HarianNusa, Lombok Barat – Sebuah langkah besar untuk pemberdayaan penyandang disabilitas di Nusa Tenggara Barat resmi dimulai. Bertempat di Desa Karang Bayan, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, Gubernur NTB Dr. Lalu Muhamad Iqbal meresmikan Harmoni Sahabat (HARSA) NTB, sebuah lembaga yang hadir dengan misi kuat: menyatukan langkah dari hati untuk negeri dan membuka ruang karya bagi penyandang disabilitas.

Dengan mengusung tema “Menyatukan Langkah dari Hati untuk Negeri, Saatnya Disabilitas Berbicara Lewat Karya,” HARSA NTB tampil sebagai simbol harapan baru sekaligus wadah nyata bagi para difabel untuk berkarya, mandiri, dan diakui di tengah masyarakat.

Gubernur NTB yang hadir bersama Ketua TP PKK NTB, Sinta Agathia Iqbal, menyampaikan apresiasi mendalam atas inisiatif HARSA NTB. Ia menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya ingin memberikan bantuan sesaat, namun mencari pola dukungan jangka panjang yang membuat para difabel mampu berdiri di atas kakinya sendiri.

“Saya yakin saudara-saudara kita yang difabel adalah pribadi-pribadi terpilih. Mereka bukan orang yang kekurangan, melainkan mereka punya kelebihan yang luar biasa. HARSA NTB adalah salah satu bentuk upaya kita untuk menggali dan mengangkat kelebihan itu,” ujar Gubernur Iqbal.

Gubernur Iqbal juga menyebut HARSA NTB sebagai pelopor yang telah membuktikan bahwa disabilitas bukanlah batas untuk berkarya. Ia menyoroti program pertanian atau farming yang diajarkan oleh HARSA NTB sebagai contoh konkret pemberdayaan yang membumi dan berkelanjutan.

Advertisement

“Apa yang dilakukan HARSA NTB dengan mengajarkan bertani kepada teman-teman difabel adalah langkah awal yang inspiratif. Ini bukti bahwa mereka bisa berdaya, berkarya, dan bahkan menginspirasi,” tambahnya.

Ketua HARSA NTB, Lalu Muhamad Saleh, menjelaskan bahwa HARSA hadir dari semangat akar rumput. Ia melihat banyak penyandang disabilitas yang memiliki bakat dan keinginan kuat untuk mandiri, namun masih terkendala akses dan wadah yang mendukung.

“HARSA NTB hadir sebagai ruang aman dan produktif bagi para difabel. Kami ingin memperjuangkan agar karya mereka tidak hanya berhenti di lingkaran kecil, tapi bisa dikenal dan diapresiasi luas oleh masyarakat,” ungkapnya.

Lalu Muhamad Saleh juga menegaskan bahwa misi HARSA NTB bukan sekadar membina, tapi benar-benar memperjuangkan hak untuk hidup mandiri dan bermartabat bagi setiap penyandang disabilitas.

Dengan diresmikannya HARSA NTB, provinsi NTB kini memiliki model pemberdayaan disabilitas berbasis masyarakat yang bisa ditiru dan dikembangkan di daerah lain. HARSA bukan hanya lembaga, tetapi simbol dari semangat inklusivitas dan harapan baru untuk masa depan yang lebih setara. (F3)

Advertisement

Ket. Foto:
Kegiatan peresmian Lembaga HARSA NTB di Lombok Barat. (Ist)

Continue Reading

Populer

error: Content is protected !!