HarianNusa.com, Mataram – Gempa susulan masih terus terjadi di Lombok. Sejak gempa pertama bermagnitudo 6,4 pada 29 Juli 2018, yang kemudian disusul gempa bermagnitudo 7,0 pada Minggu malam 5 Agustus dan gempa 6,9 pada Minggu malam 19 Agustus, Lombok terus diguncang gempa susulan.
Hingga Selasa 28 Agustus 2018, gempa susulan di Lombok telah terjadi sebanyak 1956 kali. Kepala BMKG Stasiun Geofisika Mataram, Agus Riyanto mengatakan potensi gempa susulan masih terus terjadi.
“Hingga saat ini terjadi gempa susulan sebanyak 1956 kali sejak gempa pada 29 Juli lalu. Potensi gempa susulan masih terus ada mengingat Indonesia berada pada Cincin Api Pasifik dan berada pada tumpukan lempeng-lempeng,” ujarnya, Selasa 29 Agustus 2018 malam.
Agus Riyanto mengimbau masyarakat Lombok tetap waspada dan tidak panik, juga tidak mempercayai isu-isu yang berkembang di media sosial.
“Tetap waspada aja, namun jangan panik dan jangan mudah mempercayai isu tidak dapat dipertanggungjawabkan yang berkembang di media sosial,” imbaunya.
Saat ini sebagian masyarakat di Lombok masih mengungsi di tenda-tenda darurat. Di Kota Mataram sendiri meskipun tidak banyak rumah warga yang rusak namun warga masih mengungsi di tenda.
Lokasi-lokasi pengungsian warga sebagian besar di lapangan, kuburan dan di halaman rumah. (sat)