HarianNusa.com – Dalam rangka menangkal berkembangnya faham radikalisme di Indonesia serta menyongsong pemilu yang aman dan damai, BEM PTNU se-Nusantara menyampaikan pernyataan sikap dan melakukan penandatangan petisi yang dilaksanakan pada acara Mukernas VI BEM PTNU se- Nusantara, di Asrama Haji Narmada, Lombok Barat, Jumat (02/11/2018).
Mukernas VI tersebut diikuti oleh 290 BEM PTNU di seluruh Indonesia. Namun dalam kesempatan itu baru 120 kampus UNU yang hadir.
“Yang lainnya masih menyusul karena ada yang menggunakan pesawat dan ada yang menggunakan kapal laut sehingga waktu kehadiran peserta tidak bersamaan,” ungkap Wawan Aditya selaku Ketua BEM UNU Provinsi NTB.
Lebih lanjut Wawan menyatakan kegiatan Mukernas ini merupakan hasil dari kongres yang dilakukan bulan April lalu di Universitas Wahid Hasyim Semarang. Dengan tema “Islam Nusantara sebagai benteng menangkal radikalisme”.
“Karena kita tahu banyak sekali kelompok-kelompok yang mengatasnamakan diri Islam tetapi ada yang melatarbelakangi mereka untuk merubah sistem yang ada di Indonesia saat ini,” ujarnya.
Dengan adanya Mukernas ini diharapkan kedepannya Indonesia menjadi lebih baik lagi tanpa ada organisasi yang sekiranya bisa mengganggu sistem dan kestabilan negara Indonesia.
“Agar tidak terjadi seperti di negara-negara timur tengah seperti di Suryah,Irak dan lainnya yang mengatasnamakan agama kemudian memecah belah suatu negara,” katanya.
Sementara Kepala Badan Intelejen Keamanan Polri, Komjen Pol Drs Lutfi Lubihanto, MM usai menghadiri acara Mukernas VI BEM PTNU se-Nusantara mengajak semua lapisan masyarakat untuk mengantisipasi kerawanan pemilu yang akan digelar pada 2019 mendatang.
“Kami bersama lembaga-lembaga melakukan kegiatan di tempat-tempat yang mengandung kerawanan,” tegasnya.
Kegiatan Mukernas juga dirangkai dengan deklarasi sikap dan penandatanganan petisi oleh puluhan perwakilan BEM PTNU se-Nusantara. (f3)