HarianNusa.Com – Sejak dilaunching oleh Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah 18 Juli 2019 lalu, keberadaan bank sampah Pondok Perasi, Ampenan Kota Mataram ini aktivitasnya terus berjalan dan mulai berkembang.
Saat itu, Wagub berharap bank sampah Pondok Perasi jangan hanya berjalan secara seremonial saja. Justru aktifitasnya semakin lama harus semakin berkembang. Menurutnya bank sampah memiliki banyak manfaat bagi masyarakat dan lingkungan.
Untuk itu Wagub juga meminta dengan adanya bank sampah agar masyarakat memanfaatkan sampah sebagai barang yang bernilai ekonomis sehingga mampu mendongkrak perekonomian warga.
“Manfaat bank sampah untuk masyarakat adalah dapat menambah penghasilan masyarakat karena saat mereka menukarkan sampah mereka akan mendapatkan imbalan berupa uang yang dikumpulkan dalam rekening yang mereka miliki. Masyarakat dapat sewaktu-waktu mengambil uang pada tabungannya saat tabungannya sudah terkumpul banyak. Imbalan yang diberikan kepada penabung tidak hanya berupa uang, tetapi ada pula yang berupa bahan makanan pokok seperti gula, sabun, minyak dan beras,” ungkapnya.
Camat Ampenan, Muzakir Wallad sangat mengapresiasi terbentuknya bank sampah Pondok Perasi itu. Menurutnya hal ini sangat membanggakan. Bahkan ia mengatakan bahwa potensi pantai di kawasan Pondok Perasi sangat memungkinkan dijadikan kawasan wisata untuk klaster-klaster pesisir.
“Kami berharap ini terus berjalan dan berkesinambungan karena memulai sesuatu perjalanan 1000 mil itu di mulai dari langkah kecil. Jadi pastikan warga Pondok Perasi, mari kita bersama untuk bahu membahu mewujudkan itu semua, tentu golnya adalah bagaimana meningkatkan ekonomi masyarakat dengan meghadirkan kampung wisata di Pondok Perasi dan tentunya di suport oleh kegiatan bank sampah dan masyarakat yang ada di Pondok Perasi. Semoga ini menginpirasi bagi yang lainnya,” ungkapnya saat kegiatan gotong royong bersih pantai pantai bersama masyarakat Pondok Perasi Kelurahan Bintaro, Ampenan Kota Mataram.
Solihin.SH, Wakil Direktur bank sampah Pondok Perasi menuturkan bahwa awalnya bank sampah Pondok Perasi ini berdiri karena berangkat dari keprihatinan sejumlah masyarakat dengan kondisi lingkungan yang semakin lama semakin dipenuhi dengan sampah dan tentunya akan menjadi permasalahan dikemudian hari sehingga diperlukan pengolahan sampah dengan baik. Melihat kondisi tersebut, akhirnya mereka mencari inisiatif dengan mendirikan bank sampah
“Pengelolaan sampah dengan sistem bank sampah ini diharapkan mampu membantu pemerintah dalam menangani sampah dan meningkatkan ekonomi masyarakat,” ujar Solihin, Selasa, (30/7/19).
Hingga saat ini sudah tercatat 40 warga Lingkungan Pondok Perasi yang menjadi nasabah di bank sampah Pondok Perasi. Mereka terdiri dari ibu-ibu yang setiap harinya menyetorkan sampah rumah tangganya. (f3)