More
    BerandaNTBProkami NTB Kembali Gelar Seminar Kesehatan

    Prokami NTB Kembali Gelar Seminar Kesehatan

    HarianNusa.com, Mataram – Perhimpunan Profesi Kesehatan Muslim Indonesia (Prokami) Wilayah NTB kembali menggelar Seminar Kesehatan dengan tema “Deteksi Dini dan Penanganan Kegawatdaruratan Anak di Rumah”. Acara ini diselenggarakan pada Ahad, 1 Maret 2020 kemarin bertempat di Aula Gedung BPPAUDNI Provinsi NTB dengan menghadirkan pembicara dokter spesialis anak, dr. Indri Hapsari.

    Ketua Prokami NTB, dr. Nanang Widodo, Sp.B saat membuka acara menyampaikan, banyak kasus anak-anak yang mengalami kasus penyakit baik yang gawat maupun darurat yang harusnya bisa dikenali dan diberikan pertolongan, tetapi tidak mendapatkan atensi serius, akhirnya penanganan terlambat. Ada yang sudah komplikasi baru ditangani ada juga yang menyisakan sequel. Contohnya anak yang demam tidak ada penanganan kuat sehingga terjadi kejang demam dan berujung menjadi kejang demam komplek dan akhirnya mengalami gangguan tumbuh kembang. Anak diare dan muntah tidak mendapat pertolongan yang cukup sehingga datang ke sarana kesehatan sudah dehidrasi sedang bahkan hampir dehidrasi berat.

    Ada contoh lain, apendisitis dikira hanya kembung dan hanya sakit perut biasa, ternyata apendisitis sudah perforasi hampir 75cc pus (nanahnya) sehingga harus dilakukan laparatomi yang lama perawatan, biaya mahal dan komplikasi adhesi lebih besar.

    “Itulah beberapa hal mengapa seminar ini perlu diadakan,” ungkapnya.

    Kasus-kasus yang dipaparkan di atas dibahas dengan gamblang dan jelas dalam pemaparan materi yang disampaikan pemateri yang akrab disapa dengan dokter Ririn itu. Selain kasus-kasus tersebut, dibahas juga kasus-kasus lain yang sering terjadi di masyarakat. Seperti tersedak, henti nafas/ jantung, demam berdarah, luka bakar, kesetrum, dan lain-lain.

    dr. Ririn berpesan agar setiap orangtua di rumah tidak panik ketika kegawatdaruratan terjadi, selalu mengingat/ menghafal nomer-nomer telepon penting seperti ambulance dan rumah sakit, selalu tersedia termometer, obat penurun panas, anti kejang, oralit dan zinc. “Sedapat mungkin semua rumah menyediakan kotak P3K,” katanya.

    Seminar kali ini mendapat tanggapan yang luar biasa dari peserta. Pada sesi tanya jawab, banyak muncul pertanyaan sehingga harus dibagi menjadi beberapa termin. Selain itu, antusiasme peserta terlihat sejak flyer acara disebar, dalam jangka waktu dua hari target peserta sejumlah 100 orang langsung terpenuhi. Bahkan, panitia harus menolak sejumlah peserta yang masih semangat ingin mendaftar. Mungkin karena peserta seminar kali ini terbuka juga untuk umum bukan hanya untuk petugas kesehatan. Terkait hal ini, ketua Panitia Acara, Arif Fahmi mempertimbangkan untuk membuat seri ke-2 dari tema acara seminar kali ini.

    Malina Rohmaya, salah seorang peserta berharap agar seminar kesehatan ini diadakan lagi sesi-sesi berikutnya. Karena, dengan seminar ini apa-apa yang dirisaukannya sebagai seorang Ibu ketika mengalami kondisi gawat darurat pada anak-anaknya terjawab sudah. (f3/Prokami)

    Redaksihttps://hariannusa.com
    Redaksi HarianNusa.com

    Must Read

    spot_img
    error: Content is protected !!