HarianNusa.com, Mataram – Seorang pria berinisial R yang mengaku anggota direktorat Intel dari Polda Nusa Tenggara Barat berinisial R (30) asal Desa Doropeti Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu akhirnya harus mendekam dibalik jeruji besi. Ia ditangkap anggota kepolisian sektor pekat di rumahnya, Rabu malam (10/6) sekitar pukul 21.30 WITA.
Tersangka R melancarkan aksi penipuan dengan modus mengaku dirinya sebagai anggota Polri lalu merayu orang dengan diiming-imingi akan meluluskan anak orang tersebut sebagai anggota Polri. Terbuai dengan rayuan R tersebut, seorang warga bima rela merogoh kantong hingga Rp. 17 juta dan ditransfer kepada R. Setalah uang dalam genggaman R pun kabur.
Usai ditransfer, tersangka R sulit dihubungi oleh korban sehingga korban melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek Pekat pada 24 April 2020 lalu.
Kabid Humas Polda NTB
Kombes Pol Artanto, S.I.K., M.Si. menyampaikan, kasus penipuan yang dilakukan oleh terduga R ditangani oleh Polres Bima. Ia mengatakan Kanit Pidum Polres Bima, Ipda Fardiansyah SH telah melakukan koordinasi dengan Kapolsek Pekat, Ipda Muh Sofyan Hidayat S.Sos tentang keberadaan terduga pelaku.
"Anggota Polsek Pekat di bawah pimpinan Kapolsek Pekat, Ipda Muh Sofyan S.Sos bergerak cepat melakukan penyelidikan dan mencari terduga, namun terduga tidak berada di rumahnya, melainkan berada di pulau Moyo Kabupaten Sumbawa," terangnya.
Artanto mengatakan, berdasarkan informasi pelaku juga melancarkan aksinya di Sumbawa dengan mengaku seorang anggota polri.
Setelah dicari-cari tepatnya Rabu (10/6) kemarin, polisi memperoleh informasi terduga tengah berada di rumahnya di Doropeti.
"Tidak menunggu lama, anggota Polsek Pekat dipimpin Kanit IK Bripka Mustawa langsung melakukan penangkapan dan tersangka R dibawa ke Mapolsek Pekat," jelasnya.
Kepada polisi, pelaku mengaku sering melakukan aksi yang sama kepada sejumlah masyarakat di Pekat. (f3)
Ket foto:
Terduga penipu yang mengaku anggota Polri (tengah) saat ditangkap polisi. (istimewa)
