Connect with us

NTB

Rumah Sakit Unram Imbau Nakes Layanan Non Covid-19 Perketat Penerapan Protokol Kesehatan

Published

on

HarianNusa.com, Mataram – Melihat tenaga kesehatan atau nakes yang terpapar pandemi Covid-19 (Corona Virus Disease 2019) terus bertambah, Satgas Pandemi Covid-19 Universitas Mataram atau Unram mengimbau memperketat penerapan protokol kesehatan. Selain untuk nakes Poli Khusus Covid-19, imbauan tersebut juga berlaku bagi nakes poli pelayanan reguler dan Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Ketua Satgas Pandemi Covid-19 Unram melalui Humas Satgas dr. Wahyu Sulistya Affarah, M.P.H. lewat komunikasi WhatsApp, Senin (22/6), mengungkapkan bahwa dalam tiga bulan terakhir telah dilakukan swab test terhadap 250 orang nakes RS Unram. Dari hasil swab tes tersebut terdapat beberapa nakes yang positif terpapar Covid-19.

“Tidak banyak tapi harus tetap diantisipasi. Nakes yang terpapar Covid-19 ini bukan merupakan tenaga kesehatan pada Poli Khusus Covid-19, mereka adalah nakes pada pelayanan reguler. Kalau nakes di Poli Khusus Covid-19 dari hasil swab seluruhnya negatif,” ungkapnya.

Dikatakannya, terhadap nakes RS Unram yang positif terpapar Covid-19, pihaknya telah menyediakan lokasi isolasi khusus yakni di Wisma Seganteng, termasuk satu nakes di IGD RS Unram yakni pasien nomor 991 inisial AF yang beberapa waktu lalu dinyatakan positif Covid-19.

“Terkait info tentang nakes RS Unram yang positif, kami telah mempersiapkan Wisma Seganteng untuk isolasi. Semuanya dalam kondisi baik, tiga di antaranya telah dua kali swab ulang dan hasilnya negatif,” ujar dr. Affarah.

Advertisement

Dijelaskan, selama pandemi Covid-19 nakes RS Unram selalu dilakukan swab tast secara berkala, terhadap semua nakes baik Poli Khusus Covid-19 maupun non Covid-19 untuk memastikan kondisi kesehatan para nakes, sekaligus dalam upaya peningkatan pelayanan di masing-masing poli yang ada.

“Hampir seluruh nakes telah di swab, dan hasilnya negatif. Nah, yang positif-positif ini diisolasi di Wisma Seganteng,” ucapnya.

“Oleh karena itu, kami mengimbau kepada seluruh tenaga medis dimanapun berada lebih khusus lagi nakes RS Unram, agar lebih memperketat penerapan protokol kesehatan guna mengantisipasi terpapar Covid-19. Mari bersama-sama kita putus rantai penyebaran wabah Covid-19 ini,” imbaunya.

Senada dengan dr. Affarah, Direktur RS Unram dr. Taufik, Sp.OT. menyampaikan, tiga bulan terakhir dari keseluruhan nakes RS Unram yang dilakukan swab test, terdapat beberapa nakes yang dinyatakan positif Covid-19, dimana menurutnya itu merupakan resiko pelayanan.

“Setelah kami identifikasi justru yang kena bukan tenaga kesehatan di Ruang Isolasi atau Poli Khusus Corona. Mereka (nakes Poli Khusus Covid-19, red) malah negatif semua. Yang positif ini dari Ruang Perawatan biasa dan IGD,” kata dr. Taufik.

Advertisement

“Ini artinya yang kena justru bukan yang berisiko tinggi, tapi di ruang perawatan biasa yang risiko biasa-biasa saja,” imbuhnya.

dr. Taufik mengatakan, guna memutus rantai penyebaran Covid-19 selain melakukan isolasi terhadap nakes positif, pihaknya juga melakukan tracing terhadap keluarga nakes yang dinyatakan positif.

“Keluarga sudah kita swab semua. Alhamdulillah, negatif,” ucapnya.

Selain itu, lanjut dr. Taufik, yang perlu mendapat atensi adalah angka positif Covid-19 pada Orang Tanpa Gejala (OTG). Dimana menurut data hasil pemeriksaan di RS Unram, angka positif Covid-19 pada OTG menunjukkan grafik cukup tinggi.

“Dari yang kita periksa di RS Unram, angka positif Covid-19 yang tinggi juga pada Orang Tanpa Gejala (OTG),” jelasnya.

Advertisement

Karena itu, lanjutnya, kewaspadaan masyarakat termasuk di dalamnya penerapan social distanching, penggunaan masker, dan penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) harus lebih ditingkatkan.

“Ini sangat mendukung guna memutus rantai penyebaran. Nah, kalau untuk penerapan menuju New Normal Life perlu dipersiapkan sebaik-baiknya. Bila sudah diperkenankan untuk dilaksanakan, maka harus sesuai protokol,” tandasnya. (*)

Continue Reading
Advertisement

Ekonomi

Transformasi Perumahan Jadi Strategi Utama Atasi Kemiskinan Ekstrem di NTB

Published

on

By

HarianNusa, Mataram – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menegaskan komitmennya dalam mengubah wajah perumahan sebagai upaya strategis menghapus kemiskinan ekstrem. Dalam Rapat Koordinasi Perumahan dan Permukiman (Perkim) Provinsi NTB yang digelar di Ruang Rapat NTB Syariah pada Minggu (08/06), Gubernur NTB Muhammad Lalu Iqbal bersama Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Wamen PKP) RI, Dr. Fahri Hamzah, menyoroti pentingnya pendekatan transformasional dalam pembangunan perumahan.

Rapat tersebut menjadi ajang konsolidasi berbagai pihak untuk merumuskan langkah konkret penanganan kemiskinan ekstrem, dengan menempatkan program renovasi dan pembangunan perumahan bukan sekadar proyek fisik, melainkan sebagai instrumen perubahan sosial yang menyeluruh.

“Kita tidak mau lagi hanya memperbaiki rumah. Kita ingin ada transformasi sosial. Rumah yang dibangun atau direnovasi itu harus berdampak pada kehidupan penghuninya secara menyeluruh,” tegas Gubernur yang akrab disapa Miq Iqbal.

Ia menekankan bahwa pembangunan rumah di kawasan kumuh harus dilakukan dengan pendekatan komunitas. Bukan hanya membangun dinding dan atap, tetapi juga menciptakan lingkungan yang sehat dan produktif dengan ruang sosial bersama, sanitasi layak, dan MCK kolektif.

“Kalau rumahnya bagus tapi lingkungannya tetap kumuh, anak-anak tidak punya ruang bermain, dan sanitasi buruk, itu bukan solusi. Kita ingin masyarakat bisa berdiri di atas kakinya sendiri dalam satu tahun,” imbuhnya.

Advertisement

Selain itu, Gubernur juga menyoroti pentingnya sertifikasi kepemilikan rumah dan pemetaan potensi ekonomi warga. Menurutnya, pemahaman terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat adalah bagian tak terpisahkan dari program pembangunan terpadu agar warga tidak kembali miskin setelah menerima bantuan.

Sementara itu, Wamen PKP Dr. Fahri Hamzah menyatakan bahwa rumah bukan sekadar tempat tinggal, melainkan aset ekonomi yang bisa menjadi titik awal perubahan hidup warga miskin.

“Rumah itu bukan cuma tempat berteduh, dia adalah aset. Kalau kita bantu masyarakat punya rumah yang baik dan bersertifikat, dia punya jaminan untuk masuk ke dunia usaha,” ujarnya.

Fahri mendorong agar intervensi pemerintah tak hanya fisik, tapi juga mencakup aspek legal formal dan produktivitas ekonomi. Menurutnya, rumah yang layak dan bersertifikat dapat menjadi jaminan untuk mengakses modal usaha, bahkan untuk program Kredit Usaha Rakyat (KUR) tanpa agunan.

“Kalau rumahnya bagus, dia bisa jualan kopi, bikin salon, usaha rumahan lainnya. Rumahnya jadi tempat produksi,” jelas Fahri.

Advertisement

Rapat koordinasi ini menjadi penanda arah baru kebijakan perumahan di NTB, yakni menjadikan rumah sebagai pusat perubahan sosial dan ekonomi. Transformasi perumahan kini tak lagi hanya soal fisik, tapi tentang membuka jalan keluar dari kemiskinan.

Ket. Foto:

Rapat Koordinasi Perumahan dan Permukiman (Perkim) Provinsi NTB yang digelar di Ruang Rapat NTB Syariah pada Minggu (08/06), (Ist)

Continue Reading

NTB

PKS NTB Tingkatkan Semangat Berkurban, 306 Sapi dan 120 Kambing Disalurkan untuk Masyarakat

Published

on

By

Mataram – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menunjukkan peningkatan luar biasa dalam semangat berkurban pada Hari Raya Idul Adha 1446 H ini. Total sebanyak 306 ekor sapi dan 120 ekor kambing dikurbankan dan disalurkan ke berbagai pelosok NTB. Khusus di DPW PKS NTB total hewan kurban yang di sembelih sebanyak 9 ekor sapi dan 6 ekor kambing.

Ketua Panitia Qurban DPW PKS NTB, Ustadz Ahmad Fadli, menyampaikan bahwa proses penyembelihan dan distribusi daging kurban berlangsung selama tiga hari, mulai dari hari raya Idul Adha Jumat ( 6/6) hingga Minggu (8/6), agar pendistribusian bisa merata dan tepat sasaran.

“Penyaluran kami lakukan selama tiga hari, mulai dari hari Jumat hingga Minggu ini,” jelas Ustadz Ahmad Fadli, Sabtu, (7/6) di sela-sela pelaksanaan pemotongan hewan Kurban di DPW PKS NTB.

Yang menggembirakan, total 94.800 paket daging kurban berhasil disalurkan kepada masyarakat NTB. Ini merupakan kontribusi gabungan dari seluruh anggota legislatif Fraksi PKS dan para kepala daerah dari PKS, termasuk Wakil Bupati Lombok Barat dan Wakil Bupati Bima. Bahkan, sejumlah kader PKS yang tergabung dalam kelompok kecil secara swadaya turut serta dalam pembelian hewan kurban.

Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, jumlah hewan kurban yang dipotong oleh PKS NTB tahun ini meningkat drastis hingga 70 persen. Ini menjadi bukti nyata meningkatnya semangat berbagi dari kader, anggota dewan, dan para kepala daerah dari PKS.

Advertisement

“Alhamdulillah, kader-kader PKS beserta para dewan dan kepala daerah memiliki semangat berkurban yang sangat tinggi. Kami di PKS sangat berbahagia bisa berbagi, dan semoga daging-daging kurban yang kami salurkan ini benar-benar bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya,” ujar Ustadz Fadli.

Secara nasional, PKS menyalurkan lebih dari 2,3 juta paket daging kurban kepada masyarakat di seluruh Indonesia. Ini merupakan wujud nyata dari komitmen PKS dalam mengurangi kesenjangan sosial dan berkhidmat untuk rakyat.

Ket. Foto:

kegiatan penyerahan daging kurban di Kantor DPW PKS NTB. (Ist)

Advertisement

Continue Reading

Kota Mataram

Idul Adha 1446 H, Pemprov NTB Bagikan 11 Ekor Sapi dari Presiden Prabowo

Published

on

By

HarianNusa, Mataram – Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) H. Yusron Hadi, M.UM menyampaikan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB pada hari Raya Idul Adha tahun ini (2025/1446 H) menyalurkan 159 ekor hewan kurban dan 11 ekor Sapi Eksotik dari Presiden Prabowo Subianto bagi masyarakat NTB. Penyaluran dilakukan di Islamic Center, usai pelaksanaan solat Id, Jumat, (6/6).

Yusron menyampaikan, ratusan hewan kurban yang dibeli dari peternak lokal tersebut, disalurkan ke 10 kabupaten/kota yang ada di NTB, melalui berbagai lembaga yang penerimanya adalah pengurus masjid, pondok pesantren, majelis taklim serta kelompok masyarakat yang kurang mampu.

“Semua hewan kurban tersebut sudah disalurkan ke 10 kabupaten/kota di NTB dan hewan kurban dari Presiden Prabowo Subianto untuk masyarakat NTB sejumlah 11 ekor Sapi Eksotik dengan berat per ekornya lebih dari 1 ton,” tuturnya dengan ramah.

Dirinya mengatakan, hewan kurban tersebut terdiri dari 14 ekor Sapi jenis Eksotik, 58 ekor Sapi Lokal dan 98 ekor Kambing yang berasal dari Presiden, Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi NTB, Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov NTB dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Sapi milik presiden yang diberikan kepada Pemprov NTB diberikan oleh Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal secara langsung. Hewan kurban tersebut, disembelih di Masjid Agung Praya, Lombok Tengah. Pembagian hewan kurban diharapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat yang mendapatkannya serta membawa kebahagiaan dalam suasana penuh berkah Idul Adha. (F3)

Advertisement

Ket. Foto:

Penyaluran hewan kurban dari presiden Prabowo untuk masyarakat NTB. (Ist)

Continue Reading

Populer

error: Content is protected !!