NTB
Polres Sumbawa Gelar Apel Tiga Pilar Kesiapan Lomba Kampung Sehat

HarianNusa.com, Sumbawa Besar – Polres Sumbawa menggelar Apel kesiapsiagaan dalam rangka menekan penyebaran Covid-19 dan menyukseskan lomba Kapung Sehat, Selasa (14/07/2020) pagi di Halaman Kantor Bupati Sumbawa.
Apel dipimpin oleh Wakil Bupati Sumbawa, Drs. H Mahmud Abdullah bersama Kapolres Sumbawa, AKBP Widy Saputra, S.IK, dan Dandim 1607/Sumbawa, Letkol. Inf. Syamsul Huda, SE, M.Sc, diikuti unsur tiga pilar Kecamatan dan Desa di Kabupaten Sumbawa.
Kapolres Sumbawa, AKBP Widy Saputra S.IK menjelaskan, kata “sehat” dalam program ini merupakan akronim dari Steril, Ekonomi Produktif, Harmonis, Asri, dan Tangguh. Melalui Lomba Kampung Sehat ini diharapkan menjadi solusi, bukan hanya di bidang kesehatan, melainkan juga sosial ekonomi, pendidikan, dan keamanan.
Dengan partisipasi penuh masyarakat, maka Lomba Kampung Sehat ini akan menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di wilayahnya dalam hal memutus mata rantai penyebaran Covid-10. “Masyarakat dapat membuat sendiri aturan mengenai protokol penanganan covid-19 sesuai kebutuhan kampungnya, dengan tetap menjunjung tinggi standar protokol kesehatan yang sudah ada,” ujarnya.
Wakil Bupati Sumbawa, Drs. H Mahmud Abdullah, mengatakan, apel kesiapsiagaan yang digelar hari ini pada dasarnya merupakan wujud komitmen dan kesiapan jajaran Polres Sumbawa bersama stakeholder terkait dalam rangka menekan penyebaran covid-19 dan mesukseskan lomba kampung sehat di wilayah Kabupaten Sumbawa. Untuk itu, ia menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kapolres Sumbawa beserta seluruh jajaran.
Untuk dikatehui kata Wabup, Kabupaten Sumbawa belum sepenuhnya terbebas dari wabah covid-19. Hingga tadi malam, kasus positif mencapai 48 orang. Meski demikian sambung Wabub, patut disyukuri karena sebagian besar kecamatan masih dinyatakan beresiko rendah atau zona kuning. “Masyarakat harus tetap menerapkan protokok kesehatan. Agat tetap produktif,” harapnya.
Kemudian kepada gugus tugas penanganan covid-19 kabupaten Sumbawa, Wabub meminta untuk tetap proaktif melakukan langkah-langkah penanganan, terutama dengan memperketat pengawasan arus keluar masuk di gerbang barat dan juga gerbang timur, guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Kaitan dengan lomba Kampung Sehat, menurutnya, memiliki misi sosial yakni meningkatkan partisipasi masyarakat melawan pandemi covid-19. Program ini dikemas dalam bentuk lomba agar warga berlomba menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat untuk memutus mata rantai penularan dan penyebaran covid-19 di NTB, termasuk di Kabupaten Sumbawa.
Kata Wabup, program ini sejalan dengan komitmen pemerintah kabupaten sumbawa untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi covid-19 sampai ke pelosok-pelosok.
“Insya allah kami pemerintah daerah, Kecamatan, hingga Desa siap mendukung dan menyukseskan program ini. Mudah-mudahan dengan program kampung sehat ini, semakin memacu maksimal dalam melawan pandemi covid-19. Dan mudah-mudahan kebiasaan baik masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan sehat ini dapat terus diterapkan dan menjadi budaya dalam kehidupan di masa-masa mendatang,” kata Wabub.
Sehubungan dengan program Kampung Sehat ini merupakan kegiatan yang sangat spektakuler dalam memutus penyebaran Covid-19. Mari bersama sama kita dukung dan sukseskan program Kampung sehat ini.
Dandim 1607/Sumbawa Letkol. Inf. Syamsul Huda, SE, M.Sc, menyampaikan dukungan dan apresiasi terhadap program Kampung Sehat. Ia meminta kepada Babinsa yang Desa binaannya mengikuti lomba ini untuk mendukung secara intesif guna mensukseskan program inisiasi Kapolda NTB dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Dandim menegaskan, guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19, sinergitas TNI Polri tidak boleh berkurang dan kendor. Babinsa dan Bhabinkamtibmas harus bekerjasama dengan maksimal di wilayah binaannya. Salah satunya dengan meleksanakan patrol bersama menghimbau masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Niatkan apa yang kita laksanakan untuk masyarakat sebagai ibadah bagi kita semua,” pungkasnya. (*)
Destinasi Wisata
Tuan Rumah FORNAS VIII 2025, NTB Siap Jadi Destinasi Olahraga dan Wisata Kelas Dunia

HarianNusa, Mataram – Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) resmi ditunjuk sebagai tuan rumah Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII yang akan digelar pada 26 Juli hingga 1 Agustus 2025. Perhelatan berskala nasional ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga sebagai media promosi wisata, penggerak ekonomi kreatif, serta pemicu gaya hidup sehat menuju Indonesia Sehat 2045.
Deputy VI Panitia Pelaksana FORNAS 2025, Rusdi Alatas, menyampaikan bahwa FORNAS VIII diproyeksikan akan diikuti oleh 15.000 hingga 40.000 peserta dari seluruh Indonesia dan sejumlah negara ASEAN.
“FORNAS kali ini istimewa karena cakupannya bukan hanya nasional, tapi juga internasional. Ini akan jadi panggung besar untuk menunjukkan kekayaan budaya, pariwisata, dan potensi ekonomi kreatif NTB kepada dunia,” ujar Rusdi.
Rusdi menambahkan, penyelenggaraan FORNAS VIII sejalan dengan visi “NTB Makmur Mendunia”, yang mengedepankan sinergi antara olahraga, industri, pariwisata, dan budaya lokal.
Sebanyak 27 venue di 7 kabupaten/kota telah disiapkan untuk mendukung pelaksanaan FORNAS, yaitu di Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Utara, Sumbawa, dan Dompu.
“Kami mengajak seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan elemen masyarakat untuk bergotong royong menyukseskan ajang ini. Ini momentum besar untuk NTB,” imbuh Rusdi.
FORNAS VIII diselenggarakan oleh Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI). Tahun ini, penyelenggara nasional (KORMINAS) telah menetapkan 73 Induk Organisasi Olahraga (INORGA) sebagai peserta resmi, ditambah 3 INORGA undangan khusus dari Gubernur NTB, serta sejumlah INORGA lain yang akan tampil sebagai peserta ekshibisi.
Pemerintah Provinsi NTB sendiri menyatakan dukungan penuh terhadap suksesnya event ini, yang diyakini akan membawa dampak besar bagi daerah, baik dari sisi promosi, ekonomi, maupun pembangunan karakter masyarakat.
“Dengan hadirnya negara-negara sahabat dari kawasan ASEAN, kami percaya FORNAS VIII 2025 akan menjadi tonggak penting dalam menjadikan NTB sebagai destinasi olahraga dan wisata kelas dunia,” tutup Rusdi. (F3)Ket. foto : Wakil Gubernur NTB Umi Indah Damayanti Putri meresmikan Sekretariat Fornas VIII di Jalan Lanko Mataram. (Ist)
Ekonomi
Transformasi Perumahan Jadi Strategi Utama Atasi Kemiskinan Ekstrem di NTB

HarianNusa, Mataram – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menegaskan komitmennya dalam mengubah wajah perumahan sebagai upaya strategis menghapus kemiskinan ekstrem. Dalam Rapat Koordinasi Perumahan dan Permukiman (Perkim) Provinsi NTB yang digelar di Ruang Rapat NTB Syariah pada Minggu (08/06), Gubernur NTB Muhammad Lalu Iqbal bersama Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Wamen PKP) RI, Dr. Fahri Hamzah, menyoroti pentingnya pendekatan transformasional dalam pembangunan perumahan.
Rapat tersebut menjadi ajang konsolidasi berbagai pihak untuk merumuskan langkah konkret penanganan kemiskinan ekstrem, dengan menempatkan program renovasi dan pembangunan perumahan bukan sekadar proyek fisik, melainkan sebagai instrumen perubahan sosial yang menyeluruh.
“Kita tidak mau lagi hanya memperbaiki rumah. Kita ingin ada transformasi sosial. Rumah yang dibangun atau direnovasi itu harus berdampak pada kehidupan penghuninya secara menyeluruh,” tegas Gubernur yang akrab disapa Miq Iqbal.
Ia menekankan bahwa pembangunan rumah di kawasan kumuh harus dilakukan dengan pendekatan komunitas. Bukan hanya membangun dinding dan atap, tetapi juga menciptakan lingkungan yang sehat dan produktif dengan ruang sosial bersama, sanitasi layak, dan MCK kolektif.
“Kalau rumahnya bagus tapi lingkungannya tetap kumuh, anak-anak tidak punya ruang bermain, dan sanitasi buruk, itu bukan solusi. Kita ingin masyarakat bisa berdiri di atas kakinya sendiri dalam satu tahun,” imbuhnya.
Selain itu, Gubernur juga menyoroti pentingnya sertifikasi kepemilikan rumah dan pemetaan potensi ekonomi warga. Menurutnya, pemahaman terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat adalah bagian tak terpisahkan dari program pembangunan terpadu agar warga tidak kembali miskin setelah menerima bantuan.
Sementara itu, Wamen PKP Dr. Fahri Hamzah menyatakan bahwa rumah bukan sekadar tempat tinggal, melainkan aset ekonomi yang bisa menjadi titik awal perubahan hidup warga miskin.
“Rumah itu bukan cuma tempat berteduh, dia adalah aset. Kalau kita bantu masyarakat punya rumah yang baik dan bersertifikat, dia punya jaminan untuk masuk ke dunia usaha,” ujarnya.
Fahri mendorong agar intervensi pemerintah tak hanya fisik, tapi juga mencakup aspek legal formal dan produktivitas ekonomi. Menurutnya, rumah yang layak dan bersertifikat dapat menjadi jaminan untuk mengakses modal usaha, bahkan untuk program Kredit Usaha Rakyat (KUR) tanpa agunan.
“Kalau rumahnya bagus, dia bisa jualan kopi, bikin salon, usaha rumahan lainnya. Rumahnya jadi tempat produksi,” jelas Fahri.
Rapat koordinasi ini menjadi penanda arah baru kebijakan perumahan di NTB, yakni menjadikan rumah sebagai pusat perubahan sosial dan ekonomi. Transformasi perumahan kini tak lagi hanya soal fisik, tapi tentang membuka jalan keluar dari kemiskinan.
Ket. Foto:
Rapat Koordinasi Perumahan dan Permukiman (Perkim) Provinsi NTB yang digelar di Ruang Rapat NTB Syariah pada Minggu (08/06), (Ist)
NTB
PKS NTB Tingkatkan Semangat Berkurban, 306 Sapi dan 120 Kambing Disalurkan untuk Masyarakat

Mataram – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menunjukkan peningkatan luar biasa dalam semangat berkurban pada Hari Raya Idul Adha 1446 H ini. Total sebanyak 306 ekor sapi dan 120 ekor kambing dikurbankan dan disalurkan ke berbagai pelosok NTB. Khusus di DPW PKS NTB total hewan kurban yang di sembelih sebanyak 9 ekor sapi dan 6 ekor kambing.
Ketua Panitia Qurban DPW PKS NTB, Ustadz Ahmad Fadli, menyampaikan bahwa proses penyembelihan dan distribusi daging kurban berlangsung selama tiga hari, mulai dari hari raya Idul Adha Jumat ( 6/6) hingga Minggu (8/6), agar pendistribusian bisa merata dan tepat sasaran.
“Penyaluran kami lakukan selama tiga hari, mulai dari hari Jumat hingga Minggu ini,” jelas Ustadz Ahmad Fadli, Sabtu, (7/6) di sela-sela pelaksanaan pemotongan hewan Kurban di DPW PKS NTB.
Yang menggembirakan, total 94.800 paket daging kurban berhasil disalurkan kepada masyarakat NTB. Ini merupakan kontribusi gabungan dari seluruh anggota legislatif Fraksi PKS dan para kepala daerah dari PKS, termasuk Wakil Bupati Lombok Barat dan Wakil Bupati Bima. Bahkan, sejumlah kader PKS yang tergabung dalam kelompok kecil secara swadaya turut serta dalam pembelian hewan kurban.
Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, jumlah hewan kurban yang dipotong oleh PKS NTB tahun ini meningkat drastis hingga 70 persen. Ini menjadi bukti nyata meningkatnya semangat berbagi dari kader, anggota dewan, dan para kepala daerah dari PKS.
“Alhamdulillah, kader-kader PKS beserta para dewan dan kepala daerah memiliki semangat berkurban yang sangat tinggi. Kami di PKS sangat berbahagia bisa berbagi, dan semoga daging-daging kurban yang kami salurkan ini benar-benar bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya,” ujar Ustadz Fadli.
Secara nasional, PKS menyalurkan lebih dari 2,3 juta paket daging kurban kepada masyarakat di seluruh Indonesia. Ini merupakan wujud nyata dari komitmen PKS dalam mengurangi kesenjangan sosial dan berkhidmat untuk rakyat.
Ket. Foto:
kegiatan penyerahan daging kurban di Kantor DPW PKS NTB. (Ist)
-
Headline7 tahun ago
Potensi Tsunami di Asia, NTB Diperingati Waspada
-
NTB6 tahun ago
Ini Cara Mitigasi saat Gempa Bumi
-
Headline7 tahun ago
Misteri Telapak Tangan yang Gegerkan Warga Lombok Terpecahkan
-
Headline8 tahun ago
Mengenang 40 Tahun Bencana Tsunami di Lombok dan Sumbawa
-
Headline8 tahun ago
Ssttt… Ini Lokasi Razia Zebra di Pulau Lombok Selama Dua Pekan
-
Hukum & Kriminal7 tahun ago
Tak Terima Diputusin, Pria di Lotim Sebar Foto Bugil Kekasihnya
-
NTB6 tahun ago
Ahli Geologi AS Peringatkan Bahaya Gempa di Selatan Lombok
-
NTB6 tahun ago
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Dingin di Lombok