HarianNusa.com, Mataram – Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan meningkatkan kuota dan penambahan waktu kunjungan wisata pendakian Gunung Rinjani mulai Senin, 16 November 2020 mendatang.
Sesuai arahan Dirjen KSDAE Kementerian LHK melalui Surat Nomor: S. 954/KSDAE/PJLHK/KSA.3/11/2020 tanggal 10 November 2020 tentang usulan peningkatan kuota dan penambahan waktu kunjungan wisata pendakian di Taman Nasional Gunung Rinjani, maka waktu dan kuota kunjungan wisata pendakian Gunung Rinjani akan ditambah mulai 16 November 2020 .
"Tentu saja dengan berbagai protokol, syarat, dan ketentuan yang ketat, mengingat saat ini masih dalam pandemi covid 19," ujar Kepala TNGR, Dedy Asriady, dalam konfrensi pers yang digelar di Pendopo Wakil Gubernur NTB, Jumat, (13/11/2020).
Penambahan kuota pendakian dari semula 30 persen menjadi 50 persen dan lama pendakian dari semula 2 hari 1 malam menjadi 3 hari 2 malam.
"Suruhan aktivitas wisata di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani dari 17 destinasi wisata yang kita buka 4 jalur pendakian dan 13 jalur non pendakian semua sekarang itu bisa dikunjungi dengan kuota keseluruhan 50%," ungkapnya.
Empat jalur pendakian tersebut, lanjutnya, yakni jalur pendakian Senaru dan jalur wisata pendakian Sembalun dengan kuota maksimal masing-masing 75 pengunjung per hari, jalur wisata pendakian Aik Berik dan jalur pendakian Timbanuh dengan kuota maksimal masing-masing 50 pengunjung per hari.
Penambahan kuota dan peningkatan pendakian Gunung Rinjani dilakukan seiring dengan meningkatnya animo masyarakat yang ingin mendaki di Gunung Rinjani. Hal tersebut berdasarkan hasil koordinasi dengan masyarakat pelaku jasa wisata alam lingkar Rinjani bahwa reaktivasi pendakian dengan jumlah kuota kunjungan 30% dari kuota normal dengan paket 2 hari 1 malam dirasa belum mampu memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Mereka juga mengeluhkan kesulitan melakukan booking online karena kehabisan kuota.
"Karena itulah dilakukan peningkatan kuota dan penambahan waktu kunjungan wisata pendakian. Harapannya, keputusan ini dapat menjadi stimulan dalam menggiatkan perekonomian masyarakat lingkar Rinjani, memberikan multiplier effect yang signifikan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," ungkapnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah mengatakan peningkatan kuota dan penambahan waktu pendakian tidak lepas dari kerja keras seluruh stakeholder terkait dan masyarakat yang terus menjaga kondusifitas dan memberikan supportnya dalam menjaga TNGR.
"Kita harus meyakinkan pendakian Gunung Rinjani tetap berlangsung dengan aman, tertib, dan terkendali.
Manajemen juga harus terus ditingkatkan," ungkapnya.
Dalam menyelenggarakan kunjungan wisata alam di Taman Nasional Gunung Rinjani, Balai TNGR sejak awal bersama-sama Pemerintah Provinsi NTB, Pemda KLU, Lombok Tengah, Lombok Timur, dan stakeholder terkait telah merancang berbagai ketentuan guna menunjang kelancaran pembukaan destinasi wisata alam di TN Gunung Rinjani pada masa new normal, meliputi persiapan protokol, internalisasi, konsultasi publik dan sosialisasi, edukasi dan simulasi. (f3)
Ket. Foto:
Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah dan Kepala TNGR, Dedy Asriady saat memberikan keterangan dalam Konfrensi Pers yang digelar di Pendopo Wagub NTB, Jumat, (13/11/2020). (HarianNusa.com/f3)