NTB Pelajari Persiapan Bali Membuka Kunjungan Wisatawan Asing

0
582

HarianNusa.com, Bali – Dalam rangka membangkitkan sektor pariwisata, ekonomi dan UMKM NTB di masa pandemi serta untuk mendukung perhelatan MotoGP Mandalika, Pemerintah Provinsi NTB, DPRD NTB bersama Forum Wartawan Parlemen DPRD NTB dan IJTI NTB belajar bagaimana Pemerintah Provinsi Bali mempersiapkan diri untuk membuka kunjungan wisata asing yang rencananya akan dilakukan pada Juli mendatang.

Kedatangan rombongan diterima oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Bali, I Made Pramana beserta jajarannya, di Kantor Kominfo Pemprov Bali, Rabu, (31/03/2021).

Ketua Komisi III DPRD NTB, H. Sambirang Ahmadi, S.Ag., M.Si selaku Ketua Rombongan menyampaikan kedatangannya bersama rombongan untuk belajar bagaiman persiapan Pemprov Bali untuk membuka kunjungan wisatawan asing ke daerah Bali.

Pertanyaan senada juga dilontarkan oleh Ketua Forum Wartawan Parlemen NTB, Fahrul Mustofa. Ia juga bertanya bagaimana penerapan CHSE di Provinsi Bali.

Menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, Kasi Sarana Promosi dan Komunikasi Digital Dispar Bali Dewa Dwijayendra, mewakili Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali menyampaikan, Pemerintah Provinsi Bali melakukan berbagai upaya dalam memulihkan pariwisata Bali.

Adapun upaya-upaya yang dilakukan dalam pemulihan pariwisata Bali tersebut yakni, melaksanakan prioritas vaksinasi di 3 kawasan zona hijau yaitu Ubud, Sanur dan Nusa Dua.

"Sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo, rencana 3 kawasan zona hijau tersebut akan dibuka untuk dikunjungi wisman pada Juni-Juli 2021, dengan catatan penyebaran kasus Covid-19 melandai," ungkapnya di Kantor Kominfo Provinsi Bali, saat turut serta menerima kedatangan rombongan DPRD NTB dan Forum Wartawan Parlemen NTB.

Disebutkannya, total kebutuhan vaksin
untuk tiga zona hijau tersebut sebanyak 170.487 vaksin, dengan rincian 47.045 vaksin untuk di Ubud, 87.715 untuk di Nusa Dua, dan 35.727 untuk di Sanur

"Saat ini kurang lebih 20.600 yang telah divaksin, dengan rincian BTDC sebanyak 5.000 orang, Bandara Internasional I Gst. Ngurah Rai sebanyak 5.600 orang Hotel Harris Sunset Road sebanyak 2.000 orang Hotel Prama Sanur sebanyak 4.000 orang Hotel Four Points sebanyak 4.000 orang," terangnya.

Upaya kedua yakni Sertifikasi industri pariwisata atau pemantapan CHSE, mulai dari hotel, restoran, transportasi, hingga DTW. Dewa menyebutkan, hingga saat ini sebanyak 877 industri pariwisata telah di-assesment, ditambah lagi dari Kemenparekraf sebanyak 973 industri yang telah disertifikasi.

"Pemprov Bali sudah menerapkan CHSE sejak tahun lalu. Hingga saat ini totalnya mencapai 1800 lebih CHSE se Provinsi Bali," terangnya.

Selanjutnya, upaya yang dilakukan adalah persiapan dengan simulasi penyambutan wisatawan mancanegara di Bandara Ngurah Rai, dengan menunjukkan surat keterangan bebas Covid-19, dan wisatawan akan diarahkan untuk berlibur ketiga kawasan zona hijau tersebut.

"Ini sifatnya masih uji coba/trial dan harus disiapkan dengan matang agar pada pembukaan pertama tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat merusak image pariwisata Bali ke depan," tandasnya.

Upaya tersebut, lanjutnya, akan terus dievaluasi pelaksanaannya dan secara bertahap akan diperluas lagi green zone-nya sambil terus dilaksanakan program vaksinasi.

"Kalau sudah 70% masyarakat Bali divaksin maka akan memunculkan kekebalan kelompok sehingga penyebaran Covid-19 akan turun dan Bali aman untuk dikunjungi," pungkasnya. (*3)