Connect with us

NTB

Umi Nurul Adha Gandeng SJP Dorong Pusat Perbaiki Jembatan Pantai Cemara

Published

on

HarianNusa, Mataram – Perbaikan jembatan di kawasan pantai Cemara, Desa Lembar Selatan Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok Barat menjadi atensi dan perhatian Wakil Ketua DPRD Lobar Hj. Nurul Adha.

Bersama Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama (SJP) dan Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional NTB Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Reiza Setiawan, Umi Nurul sapaannya, Rabu, (15/9)terjun ke lokasi meninjau secara langsung kondisi jembatan Pantai Cemara.

“Alhamdulillah saya mendampingi Pak SJP untuk mendengar aspirasi warga dan beberapa tokoh setempat, ada potensi besar yang harus diatensi,” kata Umi Nurul.

Selain menjadi akses satu-satunya warga Dusun Cemara, jembatan Cemara juga menjadi akses utama wisatawan menuju Pantai Cemara. Meski sebelumnya pihak pemdes mendapat bantuan langsung dari salah satu artis ibu kota, namun dinilai belum memadai melihat kondisi jembatan tersebut masih memerlukan perbaikan secara menyeluruh. Untuk itu Umi Nurul bersama Komisi V DPR RI meminta perhatian pemerintah pusat.

“Ada perbaikan sedikit, tapi sekarang melalui usulan DPR RI untuk diperbaiki agar lebih bagus dan baik, sehingga infrastruktur transportasi ini bisa dilalui dengan aman dan nyaman,” ungkapnya.

Advertisement

Disadari betul bahwa pemerintah pusat tidak serta merta akan menggelontorkan anggarannya. Karenanya, usai kunjungan, Umi Nurul akan menemui Bupati Lobar H Fauzan Khalid untuk mendapat surat permohonan dan proposal dari kabupaten. Ia juga berjanji akan mengawal proses pembangunannya.

“Persyaratan ini nantinya akan kami bawa ke pusat. Melihat kuota dari pusat terbatas, kita harap tahun 2022 yang dapat adalah Lobar,” harapnya.

Sementara, Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama menambahkan, pihaknya akan memperjuangkan dan mengupayakan perbaikan jembatan Cemara, dimana jembatan ini sangat dibutuhkan dan menjadi satu-satunya akses masyarakat Dusun Cemara. Selain di wilayah ini juga pernah terjadi banjir rob.

Jembatan tersebut nantinya bisa menjadi ikon pariwisata daerah. Dengan menata lebih baik guna meningkatkan perekonomian daerah warga setempat. Dan pembangunannya juga dipastikan tidak mengganggu aktivitas penguna perahu dibawahnya.

"Rencananya kita akan buat jembatan gantung," katanya.

Advertisement

Menurutnya, untuk membangun dan menata kawasan Pantai Cemara tidak bisa dilakukan oleh satu pihaknya saja namun dibutuhkan sinergi berbagai pihak sesuai kewenangan masing-masing.

"Diperlukan sinergi untuk membangun ini, karena ada program dari pusat, ada yang dari daerah. InsyaAllah kita di Senayan akan perjuangkan,” kata SNP.

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan NTB Reiza Setiawan mengungkapkan untuk mendapat program jembatan gantung ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi, seperti usulan pemerintah daerah setempat yang disupport oleh Komisi V DPR RI.

“Dalam proposal tersebut nantinya dijelaskan apa manfaat pembangunan jembatan tersebut, apakah wisatanya, ada atau tidak mobilitas penduduknya yang didukung?,” katanya.

Dikatakan, perbaikan jembatan tersebut harus pula didukung dengan perbaikan jalan untuk itu diharapkan dukungan dan sinergi dari berbagai pihak sesuai kewenangan masing-masing. Bila perlu, ada integrasi dari Kementerian Pariwisata dan dukungan pusat lainnya.

Advertisement

“Temen-temen di daerah juga harus mengemas usulannya lebih menarik untuk didanai oleh pusat. Kita tunggu proposal dari bupati," ungkapnya.

Kepala Dusun Cemara Munawir Haris menyampaikan ungkapan terimakasih dan apresiasi yang tinggi atas kehadiran para pemangku kebijakan tersebut. Ia mengaku ini memberikan angin segar untuk mendapatkan perbaikan jembatan yang menjadi satu-satunya akses bagi masyarakatnya. Tentunya ini akan sangat bermanfaat juga untuk mendongkrak perekonomian warganya. (f3)

Ket. Foto:
Kegiatan peninjauan lokasi Jembatan Pantai Cemara, Lombok Barat. (Hariannusa)

Continue Reading
Advertisement

Nasional

Gubernur NTB Tegaskan Arah Pembangunan: Fokus Pengentasan Kemiskinan, Ketahanan Pangan, dan Pariwisata Kelas Dunia

Published

on

By

HarianNusa, Mataram –  Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. H.L. Muhamad Iqbal, menegaskan tiga fokus utama pembangunan daerah dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi (MusrenbangProv) NTB, yaitu pengentasan kemiskinan, penguatan ketahanan pangan, dan pengembangan pariwisata berkelas dunia. Ketiga sektor tersebut menjadi bagian dari program strategis yang sejalan dengan visi “NTB Makmur dan Mendunia” serta terintegrasi dengan perencanaan pembangunan nasional.

Dalam pidato kuncinya di acara puncak MusrenbangProv di Hotel Lombok Raya, Rabu (4/6), Gubernur Iqbal menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dan penguatan pembangunan dari desa sebagai fondasi tahap pertama dalam rencana pembangunan jangka menengah NTB 2025–2045.

“Karakter penting yang akan kita lakukan adalah penguatan koordinasi program dengan kabupaten/kota serta penguatan pembangunan dari desa,” tegas Gubernur.

Ia juga menargetkan pengentasan kemiskinan ekstrem mencapai nol persen pada 2029, dengan angka kemiskinan di bawah 10 persen, pertumbuhan ekonomi 9 persen, penurunan ketimpangan (gini ratio) ke angka 0,32 persen, peningkatan indeks pengembangan sumber daya manusia menjadi 0,60 persen, serta kualitas lingkungan hidup mencapai 77 persen.

Sektor ketahanan pangan menjadi prioritas utama, dimulai dengan pembangunan silo berkapasitas 100.000 ton, logistik berbasis kapal tongkang, optimalisasi 10.000 hektare lahan, revitalisasi irigasi di 40.000 hektare serta penguatan budidaya perikanan.

Advertisement

Sementara di sektor pariwisata, Pemprov NTB telah meningkatkan konektivitas udara melalui pembukaan rute baru, penyediaan pesawat amfibi, serta dua jalur kapal cepat. Pembangunan infrastruktur jalan antar destinasi dan potensi wisata berbasis event (MICE) juga terus dikembangkan.

Ketua DPRD NTB, Baiq Isvie Rupaeda, dalam pemaparannya menyampaikan bahwa aspirasi masyarakat yang dihimpun melalui instrumen reses anggota dewan menjadi acuan penting dalam perencanaan pembangunan.

“Pokok-pokok pikiran DPRD meliputi akselerasi pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, pengembangan ekosistem agromaritim, dan pariwisata berkualitas serta berkelanjutan,” ujarnya.

Wakil Menteri Bappenas, Febrian Alphianto Ruddyard, yang turut hadir, menyebut kondisi ekonomi NTB dalam lima tahun terakhir cukup fluktuatif. Sebagai respons, pemerintah pusat mendorong pembangunan aglomerasi industri di Sumbawa Barat, kawasan sentra perkebunan, peternakan, budidaya perikanan, pengembangan kawasan transmigrasi, serta penyediaan infrastruktur dasar seperti air bersih, perumahan, dan penataan kota.

“NTB memiliki potensi besar sebagai daerah lumbung pertanian nasional dan destinasi wisata unggulan,” katanya.

Advertisement

Ia juga menegaskan pentingnya penguatan sumber daya manusia melalui pendidikan dan layanan kesehatan, serta perlunya sinkronisasi kebijakan pusat dan daerah agar pembangunan lebih efektif dan tepat sasaran. (F3)

Ket. Foto:

Foto bersama seluruh peserta dalam Musrembang Provinsi NTB 2025-2045. (Ist)

Continue Reading

Ekonomi

Hadiri Musrenbang,  Mendagri Dorong Pertumbuhan Ekonomi NTB 

Published

on

By

HarianNusa, Mataram – Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Prof Dr H Muhammad Tito Karnavian menyoroti pertumbuhan ekonomi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang turun dengan meminta relaksasi ekspor tambang dan mendorong Pemprov memacu sektor pariwisata, pertanian dan perikanan. Hal itu dikatakannya saat menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi (MusrenbangProv) di Hotel Lombok Raya Mataram, Rabu (04/06).

“Ketergantungan NTB pada ekspor tambang berdampak pada kontribusi angka pertumbuhan ekonomi. Kalau ada beberapa daerah maka berpengaruh pada angka pertumbuhan ekonomi nasional,” ungkap Mendagri Tito.

Mendagri menekankan  pentingnya angka pertumbuhan untuk memetakan kesejahteraan masyarakat secara kuantitas. Dalam jangka panjang, lanjutnya, sektor lain harus mulai dimaksimalkan.

Angka lain yang perlu diperhatikan adalah inflasi dan harga komoditas pokok karena terkait dengan biaya hidup dan pengeluaran masyarakat sehingga prioritas kebijakan adalah menjaga harga barang dan jasa terjangkau serta memastikan ketersediaan lapangan kerja. 

Dalam pemaparannya, Mendagri juga menekankan kewajiban pemerintah provinsi melaksanakan   program strategis dan proyek strategis seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Tiga Juta Rumah, Sekolah Rakyat, pembentukan Koperasi Merah Putih dan lainnya serta koordinasi dan sinergi dengan kabupaten/ kota yang dijamin pula oleh peraturan pemerintah RI yang berlaku. 

Advertisement

Sementara itu, Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal,  dalam sambutannya  mengatakan, tantangan NTB dalam memacu pertumbuhan ekonomi memang terkait dengan ketergantungan  yang masih sangat tinggi pada sektor tambang. 

“Harapan kami dapat melakukan diversifikasi sehingga kontribusi tambang dapat kita perkecil,” ujar Miq Iqbal sapaan akrabnya.

Ditambahkannya, meski kontribusi sektor tambang besar namun multiplier effect nya relatif kecil dibandingkan sektor pariwisata sehingga sektor pariwisata masih akan menjadi primadona pertumbuhan ekonomi NTB.

(F3)

Ket. Foto:

Advertisement

Menteri Dalam Negeri Repubik Indonesia, Prof Dr H Muhammad Tito Karnavian saat memberikan sambutan dalam Musrenbang Provinsi NTB. (Ist)

Continue Reading

Ekonomi

Pembentukan Koperasi Merah di NTB Capai 95 Persen

Published

on

By


HarianNusa, Mataram –  Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus bergerak cepat dalam mendukung Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Gubernur NTB, Dr. H. Muhamad Iqbal menyampaikan laporan progres terkini dalam acara Peluncuran dan Dialog Percepatan Musyawarah Desa/Kelurahan Khusus (Mudesus) untuk pembentukan koperasi tersebut, yang berlangsung di Pendopo Tengah Gubernur NTB, Selasa (03/06).

Acara ini dihadiri oleh Wakil Menteri Koperasi dan UKM, Forkopimda NTB, para kepala daerah, dan perwakilan dari seluruh kabupaten/kota se-NTB, yang menunjukkan keseriusan daerah dalam menjalankan amanat Inpres demi mewujudkan koperasi yang kuat dan mandiri di seluruh desa dan kelurahan di NTB. 

Dalam sambutannya, Miq Iqbal menegaskan komitmen tinggi NTB untuk menggerakkan koperasi sebagai motor ekonomi masyarakat desa. Ia melaporkan bahwa hingga saat ini, sudah 95 persen desa dan kelurahan di NTB yang menyelenggarakan Mudesus untuk pembentukan Koperasi Merah Putih.

 “Alhamdulillah, 95 persen desa di NTB sudah mengadakan Mudesus. Sisanya belum, tapi tanggalnya sudah keluar. Jadi, dalam 1-2 hari ke depan, InsyaAllah 100 persen desa kita sudah selesaikan,” tegas Gubernur Iqbal.

Gubernur juga mengungkapkan bahwa NTB menjadi salah satu daerah yang paling awal bergerak dalam menjalankan program ini. “Yang pertama kali mendaftarkan badan hukum Koperasi Merah Putih itu dari NTB, tepatnya di Lombok Tengah. Sosialisasi pertama juga dilakukan di sini. Ini bukti keseriusan kami,” ucapnya.

Advertisement

Gubernur juga menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan Kementerian Koperasi dan UKM yang turut hadir dalam acara tersebut, termasuk Wakil Menteri dan sejumlah pejabat kementerian lainnya.

“Kami sangat berterima kasih atas arahan dan dorongan dari pusat. Ini menjadi penyemangat bagi kami di daerah,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Iqbal juga mengapresiasi peran serta pemerintah kabupaten/kota se-NTB yang secara gotong royong turut menyukseskan program ini, termasuk subsidi biaya pembuatan badan hukum koperasi yang disepakati bersama.

“Walaupun tidak ada kewajiban, tapi kami di provinsi dan kabupaten/kota sepakat untuk subsidi 50 persen biaya untuk pembentukan badan hukum di seluruh NTB. Ini atas inisiatif dari Dinas Koperasi,” jelasnya.

Di akhir sambutannya, Gubernur mengajak seluruh elemen, khususnya di wilayah pedesaan, untuk bersinergi membangun ekonomi berbasis koperasi.

Advertisement

“Koperasi harus kembali menjadi guru ekonomi kita. Kita akan gandeng HKTI, petani, nelayan, semua pihak. Apalagi di NTB, sebagian besar kemiskinan ekstrem ada di wilayah pesisir. Di sinilah koperasi bisa jadi solusi,” tutup Gubernur Iqbal. (F3)

Ket. Foto:

Kegiatan pembukaan Peluncuran dan Dialog Percepatan Musyawarah Desa/Kelurahan Khusus (Mudesus) untuk pembentukan koperasi tersebut, yang berlangsung di Pendopo Tengah Gubernur NTB, Selasa (03/06).

Continue Reading

Populer

error: Content is protected !!