Zero Waste Dinilai Gagal, Wagub NTB: Butuh Proses Panjang

0
993
Politisi PDIP NTB Rahmat Hidayat (tengah)

HarianNusa, Mataram – Zero Waste (Nol Sampah) yang merupakan salah satu program unggulan Pemprov NTB dinilai gagal oleh Anggota DPRI RI Dapil NTB II, H. Rahmat Hidayat.

“Kalau program Industrialisasi kan masih berjalan. Untuk Zero Waste, saya nyatakan gagal karena masih banyak sampah dimana-mana, malah menyebabkan banjir bandang,” katanya saat diwawancara usai mengikuti Rapat Paripurna DPRD NTB dalam rangka HUT ke-63 Provinsi NTB, di Gedung DPRD NTB, Kamis (16/12).

Lebih lanjut, anggota Fraksi PDI Perjuangan tersebut menyampaikan, bahwa program Zero Waste banyak menyedot APBD. Menurutnya itu harus dipertanggung jawabkan. Namun demikian, menurut Ketua PDIP NTB program Gubernur dan Wakil Gubernur yang dikemas dalam NTB Gemilang, baru harapan daerah saja. Penilaiannya bukan sekarang, melainkan nanti saat evaluasi.

“Tadi ada yang menarik saat pimpinan sidang Hj Baiq Isvie Rupaeda berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo, karena telah membangun Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika. Ucapan itu perlu juga disampaikan oleh masyarakat Nusa Tenggara Barat, karena pak Jokowi fokus bangun daerah (NTB) kita,” katanya.

Menurutnya, penanganan sampah merupakan tugas Kabupaten/Kota, bukan Pemerintah Provinsi. Namun, kaitan dengan kegagalan program Zero Waste itu sendiri, yang telah memakan banyak anggaran, harus dipertanggung jawabkan.

Sementara Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat dikonfirmasi terkait hal tersebut menepis anggapan itu. Menurutnya sampah-sampah yang berserakan di pinggir-pinggir jalan nasional sudah tidak ada lagi termasuk di pinggir pantai.

“Sekarang kita bisa lihat lagi di pinggir-pinggir jalan nasional jalan provinsi tidak ada lagi sampah. Kalau sebelumnya di beberapa titik itu ada sampah sekarang sudah tidak ada lagi sampah begitu juga yang di pantai. Tapi memang untuk sungai masih PR besar kita,” ujar wagub yang juga menghadiri Paripurna HUT NTB ke 63 itu.

Bukti dari realisasinya zero waste tersebut adanya peningkatan pengangkutan sampah dari tahun ke tahun. Tapi memang katanya seluruh desa/kelurahan yang ada di NTB minimal punya satu bank sampah.

“Kita juga sudah ada aplikasi Lestari yang mana bisa mengedukasi masyarakat tentang Zero Waste dan NTB Hijau bisa lewat aplikasi itu,” jelasnya.

Namun, Rohmi mengakui, dalam merealisasikan NTB menuju sampah nol itu mustahil dilaksanakan. “Kita memang mengakui bahwa memang sampah ini tidak bisa seperti misalnya kita menggerakkan program NTB Zero Waste tiba-tiba bersih semuanya. Kami juga berterima kasih kepada masyarakat NTB bahwa memang program itu jalan terus,” tegasnya.

Disampaikan Wagub bahwa progres Zero Waste membutuhkan proses yang sangat panjang dan edukasi yang terus menerus.

“(Zero Waste) ini membutuhkan proses yang panjang dan edukasinya terus berjalan,” ungkap Ummi Rohmi sapaan akrab Wagub NTB. (f3)

Ket. Foto:
1. Anggota DPRI RI Dapil NTB II, H. Rahmat Hidayat saat diwawancara usai menghadiri Paripurna DPRD NTB dalam rangka HUT NTB ke 63. (HarianNusa)

2. Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat diwawancara usai menghadiri Paripurna DPRD NTB dalam rangka HUT NTB ke 63. (HarianNusa)

[attach 1]

[attach 2]