HarianNusa – BMKG Stasiun Klimatologi Lombok Barat melaporkan kondisi terkini iklim di Provinsi NTB. Intensitas hujan diperkirakan masih berpeluang terjadi pada bulan Februari 2022 ini di NTB.
Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Lombok Barat Suci A dan Yuhanna M dalam keterangannya menjelaskan curah hujan di wilayah NTB pada dasarian II Februari 2022.
Umumnya curah hujan pada dasarian II Februari ini di wilayah NTB, jelas BMKG, berada pada kategori rendah, yakni 0-50 mm per dasarian hingga kategori menengah 51-150 mm per dasarian.
Curah Hujan terendah terjadi di wilayah Madapangga Kabupaten Bima dengan jumlah curah hujan sebesar 16 mm/dasarian.
Curah Hujan tertinggi terjadi di wilayah Narmada, Kabupaten Lombok Barat dengan jumlah curah hujan sebesar 256 mm/dasarian.
Sifat hujan pada dasarian II Februari 2022 di wilayah NTB di dominasi Normal (N) hingga Atas Normal (AN), hanya di sebagian kecil wilayah Bima dan Lombok Timur yang memiliki sifat hujan Bawah Normal (BN).
Monitoring Hari Tanpa Hujan Berturut-turut (HTH) Provinsi NTB umumnya dalam kategori sangat pendek, yaitu 1–5 hari hingga Pendek 6–10 hari yang terjadi hampir merata di seluruh wilayah NTB.
HTH terpanjang terpantau terjadi di wilayah Madapangga, Kabupaten Bima sepanjang 9 hari dengan kategori pendek.
Saat ini indeks ENSO masih dalam kriteria La Nina yang terpantau sudah berlangsung selama dua belas dasarian terakhir (Indeks ENSO terkini -0.72), diperkirakan kondisi ENSO berangsur netral dan La-Nina diprediksi bertahan selama semester I tahun 2022.
Indeks Dipole Mode terpantau dalam kondisi IOD Negatif yang berlangsung selama dua dasarian terakhir (Indeks IOD terkini: -0.76), kondisi IOD diprediksi cenderung Netral hingga Agustus 2022.
Secara umum saat ini angin baratan mendominasi wilayah Indonesia termasuk NTB. Angin Baratan diprediksi akan tetap aktif dan menguat hingga Maret 2022.
Pergerakan MJO saat ini terpantau aktif pada fase 3 dan diprediksi akan tetap aktif menuju fase 4 dan 5 (wilayah Indonesia) selama dasarian III Februari hingga darian I Maret 2022.
Anomali OLR menunjukkan bahwa terdapat potensi pertumbuhan awan konvektif disekitar wilayah Indonesia pada dasarian III Februari hingga dasarian I Maret 2022.
Rata-rata anomali Suhu Muka Laut sekitar wilayah NTB saat ini kembali menghangat pada Februari 2022 dan melemah menuju kondisi netral terutama di bagian barat Indonesia hingga Mei 2022, kemudian diprediksi kembali menghangat pada Juni 2022.
Pada dasarian III Februari 2022, hujan dengan intensitas lebih dari 50 mm/dasarian diperkirakan terjadi hampir di seluruh wilayah NTB dengan peluang berkisar 80 persen hingga lebih dari 90 persen.
Terdapat juga peluang hujan dengan intensitas lebih dari 100 mm/dasarian di sebagian besar wilayah NTB sebesar 40 persen sampai 80 persen, kecuali di bagian barat Kabupaten Sumbawa.
Perlu diwaspadai peluang curah hujan lebih dari 150 mm/dasarian di sebagian besar wilayah NTB khususnya di sebagian wilayah Lombok Barat, Kota Mataram, Lombok Tengah bagian Selatan.
Dan juga Lombok Timur bagian utara, Sumbawa barat bagian selatan, Sebagian Sumbawa bagian utara, Dompu Bagian Utara, dan sebagian besar Bima dengan peluang berkisar 20 sampai 60 persen.
Masyarakat perlu mewaspadai adanya potensi hujan dengan intensitas lebih dari 100 mm hingga lebih dari 150 mm yang masih berpeluang terjadi di wilayah NTB.
"Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati–hati terhadap potensi bencana hidrometeorologis yang dapat ditimbulkan seperti hujan lebat, angin kencang, banjir, potensi longsor, dll, yang dapat terjadi secara tiba-tiba dan bersifat lokal," kata prakirawan Suci A dan Yuhanna M dalam keterangan tertulisnya. [Ha]
Caption: Peta analisis sifat hujan pada dasarian II Februari 2022.
Sumber foto: BMKG