HarianNusa – BMKG menganalisis kondisi iklim di wilayah NTB. Musim hujan belum berakhir, masyarakat juga diminta waspada terjadap adanya potensi bencana hidrometeorologis.
BMKG memprakirakan kondisi terkini iklim di NTB yang menyebut curah hujan di wilayah NTB pada dasarian I Maret 2022 umumnya berada pada kategori rendah 0-50 mm per dasarian hingga kategori tinggi 51-300 mm per dasarian.
Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Lombok Barat, Yuhanna Maurits dan Angga Permana dalam keterangan tertulis menyatakan curah hujan tertinggi terjadi di wilayah Lape, Kabupaten Sumbawa dengan jumlah curah hujan sebesar 256 mm per dasarian.
Sifat hujan pada dasarian I Maret 2022 di wilayah NTB bervariasi dari Normal (N) hingga Bawah Normal (BN). Hanya di sebagian kecil wilayah Sumbawa bagian barat, Sumbawa Bagian Utara, Lombok Utara serta Bima bagian Utara yang memiliki sifat hujan Atas Normal (AN).
Monitoring hari tanpa hujan berturut-turut Provinsi NTB umumnya dalam kategori sangat pendek, yakni 1-5 hari hingga masih ada hujan sampai updating yang terjadi hampir merata di seluruh wilayah NTB.
Hari tanpa hujan terpanjang terpantau terjadi di wilayah Jerowaru sepanjang 15 hari (Kategori Menengah).
Indeks ENSO pada dasarian III Februai 2022 menunjukkan kondisi La Nina Lemah. BMKG memprakirakan kondisi ENSO berangsur netral mulai Maret-April 2022. Sedangkan Indeks Dipole Mode menunjukkan kondisi IOD Netral hingga Agustus 2022.
Secara umum saat ini angin baratan mendominasi wilayah Indonesia termasuk NTB. Angin Baratan diprediksi akan tetap aktif dan menguat hingga Maret 2022.
Pergerakan MJO saat ini terpantau aktif pada fase 4 (Maritime Continent) meskipun magintudenya tidak terlalu kuat dan diprediksi lemah hingga pertengahan Maret 2022.
Daerah pembentukan awan (OLR) terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia. Dibandingkan dengan klimatologisnya, tutupan awan di wilayah Indonesia umumnya lebih basah kecuali di Sumatera Barat, Jambi, Kalimantan Barat dan Jawa.
Rata-rata anomali Suhu Muka Laut sekitar wilayah NTB saat ini netral pada Maret 2022 dan tetap dalam kondisi netral hingga April 2022, kemudian diprediksi semakin menghangat pada Juni hingga Agustus 2022.
Pada dasarian II Maret 2022, hujan dengan intensitas lebih dari 20 mm per dasarian diprerkirakan terjadi hampir di seluruh wilayah NTB dengan peluang berkisar 80 persen sampai lebih dati 90 persen.
Terdapat juga peluang hujan dengan intensitas lebih dari 50 mm per dasarian di sebagian besar wilayah NTB sebesar 30 persen sampai 80 persen.
Perlu diwaspadai peluang curah hujan lebih dari 100 mm per dasarian di sebagian kecil wilayah NTB khususnya di sebagian kecil wilayah Lombok Utara, Lombok Timur dan Bima bagian Utara, dengan peluang berkisar 10 persen sampai 40 persen.
Masyarakat perlu mewaspadai adanya potensi hujan dengan intensitas lebih dari 100 mm yang masih berpeluang terjadi di beberapa wilayah NTB.
Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi bencana hidrometeorologis yang dapat ditimbulkan seperti hujan lebat, angin kencang, banjir, potensi longsor, dll, yang terjadi akibat adanya Siklon Tropis Anika.*** [Ha]
Keterangan Foto: Ilustrasi dampak bencana hidrometeorologis; pohon tumbang di ruas Jalan Selaparang Kota Mataram dampak dari hujan lebat dan angin kencang pada Rabu, 9 Maret 2022 (Humas Polsek Sandubaya)
