Ketua APPMI Pastikan Perekrutan PMI Jalur Resmi Gratis

0
374

HarianNusa, Malaysia – Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pekerja Migran Indonesia (APPMI) H. Muazzim Akbar memastikan, dalam perekrutan PMI melalui jalur resmi yang ditetapkan pemerintah tidak dipungut biaya alias gratis.

“Jalur resmi kami jamin gratis, seluruh perusahaan (perekrut PMI) sekarang wajib menggratiskan untuk ke Malaysia. Beda kalau ilegal, itu yang malah berbayar,” kata Muazzim Akbar saat melakukan kunjungan ke Johor, Malaysia, Rabu, (13/07/2022).

Ia pun meyakinkan, setelah Pemerintah Indonesia dengan Malaysia menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) tentang penempatan dan perlindungan PMI di Malaysia, seluruh prosedur birokrasi kini sudah transparan dengan memanfaatkan sarana daring (online).

“Sekarang semua birokrasi itu harus melalui sistem online. Memang butuh proses, satu sampai dua bulan. Harus sudah ‘medical check-up’, paspor, dan syarat lain dari perusahaan perekrut misalnya,” ujar dia.

Meskipun ada prosedur kelengkapan persyaratan, namun Muazzim meyakinkan kepada calon PMI bahwa itu bentuk perhatian Pemerintah Indonesia perihal kelangsungan hidup para pahlawan devisa di luar negeri, khususnya di Malaysia.

“Jadi prosedur itu bagian dari upaya pengawasan dan perlindungan negara bagi rakyatnya yang bekerja di luar negeri,” tegasnya.

Bahkan jika melalui jalur resmi, tentu pemerintah sudah menjamin kualifikasi dari Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) dan Perusahaan perekrut PMI di Malaysia.

Dari pantauan APPMI bersama Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB dan DPRD NTB ke salah satu ladang perkebunan sawit di Johor, Malaysia, milik Koperasi Ladang Berhad. Menurut Muazzim, pihak perusahaan sudah sesuai dengan hasil kualifikasi pemerintah yang telah menyediakan fasilitas penunjang bagi para PMI, mulai dari proses perekrutan, menetap di areal perkebunan, hingga pemulangan ke Indonesia.

“Gaji saja sebulan bisa tembus sampai Rp25 juta. Rumah, beserta isi, sarana kesehatan, dan yang lain itu juga disiapkan. Itu kan bagus,” kata Muazzim.

Sementara, salah seorang PMI asal kampung Sarae Kota Bima, Imam Suhardin, yang bekerja sebagai mandor di KLB dengan gaji hampir RM4000 Ringgit Malaysia ini mengaku senang bekerja di Koperasi Ladang Berhard Johor Baru. Dimana perusahaan tempatnya bekerja ini menjamin kesehatan, keselamatan dan tempat tinggal layak pagi para pekerja. Jika pekerja sakit, perusahaan akan menanggung semua biayanya.

“Saya sangat senang bekerja di sini. Gaji saya lebih dari cukup memuaskan hati,” tuturnya di hadapan Kepala Disnakertrans NTB I Gde Putu Aryadi, Wakil Ketua DPRD NTB Mori Hanafi dan sejumlah pejabat KLB.

Dengan gaji yang cukup itu dia bisa bangun rumah, sekolahkan anak hingga memiliki beberapa titik tanah yang dibelinya dari hasil kerjanya di KLB. (F3/IP)