HarianNusa, Mataram – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi NTB mendukung keseriusan pemerintah daerah dalam menurunkan angka stunting. Dimana, pemprov NTB akan menekan angka stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024 mendatang. Dukungan tersebut dibuktikan dengan support anggaran serta program tepat sasaran.
Menurutkan angka stunting bukanlah suatu yang mudah karenanya keseriusan dari pemerintah provinsi, kabupaten dan kota sangat diperlukan
“Pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten kota benar-benar serius sebab ini adalah embrio dari generasi masa depan kita,” kata Wakil Ketua I DPRD Provinsi NTB, Nauvar Furqani Farinduan , Rabu (14/9/2022).
Persoalan stunting ini bukan hanya menjadi PR pemerintah semata namun PR seluruh masyarakat di daerah ini.
Stunting ini tidak hanya terjadi pada saat kelahiran bayi tapi pada masa kehamilan sehingga terdapat banyak faktor yang harus diperhatikan untuk dituntaskan secara bersama.Jika ini terus dibiarkan maka akan berdampak terhadap masa depan anak bangsa.
“Terdapat banyak penyebabnya maka penyebab-penyebab inilah yang harus kita urai secara bersama. Ini PR berat tapi saya yakin pemprov, pemkab dan pemkot kalau bersama-sama setidaknya kita bisa mengurangi angka stunting secara perlahan-lahan,” lanjut politisi Gerindra ini.
Menurut Farin mengkonsumsi makanan bergizi seimbang tidak harus mahal. Sebab dilingkungan sekitar tempat tinggal terdapat makanan bergizi tinggi.
“Saya dulu juga berpikir bahwa makanan sehat itu mahal tapi ternyata tidak. Makanan bergizi tinggi dan seimbang ini sangat murah dan mudah sehingga masyarakat dapat dengan mudah memperolehnya untuk dikonsumsi,” ujarnya.
Pencerdasan tentang kesehatan kepada masyarakat juga harus terus disosialisasikan dalam meningkatkan pemahaman masyarakat sehingga mengetahui hal-hal yang akan dilakukan dalam menjaga kesehatan termasuk persoalan stunting. (F3)
