HarianNusa, Mataram – Komisi Pemilihan Umum (KPU) provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggencarkan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Penguatan ini dilakukan agar masyarakat terlebih para wajib pilih tercerdaskan. Berita bohong atau hoaks satu diantara yang menjadi atensi penyelengggara sehingga proses pemilu 2024 berjalan dinamis.
Ketua Divisi Sosdiklih Parmas dan SDM KPU Provinsi NTB Agus Hilman mengatakan, hoaks menjadi musuh bersama sebab dampak dari hoaks bisa membuat polarisasi ataupun lainnya yang menimbulkan instabilitas.
“Masyarakat kita minta untuk tidak mudah cepat percaya isu-isu menyesatkan. Selain itu juga masyarakat betul-betul menyaring informasi sebelum dibagikan kembali melalui media sosial. Sehingga semua informasi itu benar-benar dicermati,” ujarnya, Rabu, 2 November 2022 di Mataram.
Agus Hilman juga sangat mengharapkan masyarakat untuk menghargai perbedaan, baik itu perbedaan politik, golongan, dukungan dan lainnya.
“Hoaks itu bisa terjadi akibat militannya terhadap salah seorang figur yang didukung. Hal ini kita minta untuk dihindari,” ungkapnya.
Dirinya mengakui bahwa media cetak, elektronik dan online memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam mengkanter maupun melawan hoaks.
KPU bersama media secara bersama-sama mengedukasi masyarakat berkenaan dengan informasi-informasi yang belum jelas kebenarannya.
“Mau tidak mau kita juga melakukan penguatan pengayaan di media sosial. Hampir semua platform media sosial kita utamakan sebagai media kami untuk menyampaikan informasi baik penyeimbangan informasi,” ujarnya. (03)
Ket. Foto:
Ketua Divisi Sosdiklih Parmas dan SDM KPU Provinsi NTB Agus Hilman. (HarianNusa)
