Jumat, Mei 9, 2025
26.7 C
Mataram

Puluhan Guru Honorer NTB Mengadu ke DPRD: 22 Tahun Mengabdi, Belum Juga Diangkat PPPK

- Advertisement -

HarianNusa, Mataram – Puluhan guru honorer di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengadu ke DPRD NTB, menuntut kejelasan status mereka sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Salah satu guru bahkan tak kuasa menahan tangis saat menyampaikan keluhannya dalam rapat bersama Komisi V DPRD NTB.

"Kami mau diperjuangkan. Kami harapkan ada kepastiannya. Karena selama ini kami demo, berjuang, tapi tidak kunjung diangkat menjadi PPPK," ungkap Rina Sudiawati, guru honorer di SMKN 1 Lembar, Lombok Barat, sambil terisak dalam rapat yang digelar Jumat, (21/2/25) sore itu.

- Advertisement -

Rina bersama 25 guru honorer lainnya merasa perjuangan mereka selama puluhan tahun belum dihargai, meskipun telah mengabdi lebih dari dua dekade. Mereka berharap DPRD NTB bisa menjadi jembatan dalam menyelesaikan ketidakpastian ini.

Anggota Komisi V DPRD NTB, Muhammad Jamhur, menyesalkan ketidakhadiran Kepala Dikbud NTB, Aidy Furqan, dan Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) NTB, Yusron Hadi, dalam pertemuan penting tersebut.

"Saya gak bisa ngomong banyak karena dua kepala dinas ini tidak hadir. Kami minta perwakilan dari Dikbud dan BKD NTB untuk jujur dan transparan. Jangan abu-abu dalam menjawab persoalan guru-guru kita ini," tegas Jamhur.

- Advertisement -

Hal senada disampaikan Anggota Komisi V lainnya, Didi Sumardi, yang menegaskan bahwa para guru honorer, terutama yang berstatus Kategori 2 (K2), harus mendapatkan perlakuan yang adil.

"Saya terharu melihat perjuangan bapak-ibu. Guru honorer K2 ini harus diperlakukan sama adilnya seperti K1. Pemerintah harus membuat kebijakan progresif untuk menyelamatkan nasib mereka," ujar Didi.

- Advertisement -

Didi bahkan mengecam opsi PPPK paruh waktu yang dianggapnya tidak adil dan menyamakan ketidakadilan ini dengan masa penjajahan. Ia mengajak seluruh pihak mencari solusi konkret, bahkan jika perlu membawa persoalan ini ke pemerintah pusat.

Sub Bidang Data dan Informasi BKD NTB, Savitri, mengungkapkan, bahwa pengangkatan PPPK harus mengikuti sistem yang berlaku. Ia menyebutkan bahwa dari total 15.983 pegawai di lingkungan pendidikan, sebanyak 6.843 telah diangkat menjadi PPPK. Namun, masih tersisa 512 tenaga honorer K2.

"Kalau honorer K2 ini tidak lolos tes, kami tidak bisa angkat. Regulasi mewajibkan tes seleksi. Tapi memang kita harus cari solusi karena rata-rata mereka sudah berusia tua dan kesulitan menghadapi tes standar," ujar Savitri.

Sebagai langkah strategis, Savitri menyebutkan, BKD NTB berencana mengajukan para honorer K2 ke daftar prioritas pertama dalam rekrutmen PPPK tahun 2025.

"Kami akan tentukan formasi dan tempat mereka untuk memastikan peluang kelulusan. Tapi tetap harus dikawal agar semua berjalan sesuai harapan," katanya.

Awaludin, guru honorer dari SMKN 1 Lembar yang sudah mengabdi selama 20 tahun, menyambut baik rencana BKD NTB. Namun, ia tetap meminta kepastian soal kelulusan dalam seleksi mendatang.

"Kami senang ada titik terang, tapi tolong pastikan kami bisa lulus. Jangan sampai usaha ini sia-sia," ujarnya. (F3)

Ket. Foto:
Puluhan guru honorer saat mengadu ke Komisi V DPRD NTB. (HarianNusa).

- Advertisement -
Jumat, Mei 9, 2025

Trending Pekan ini

Wujudkan Target 2,5 Juta Wisatawan ke NTB, Kadispar Ajak Media Gaungkan Event Pariwisata

HarianNusa, Mataram - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov...

Gubernur NTB dan Insan Media Duduk Bersama, Perkuat Silaturahmi dan Sinergi Pembangunan

HarianNusa, Mataram - Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamad...

Gubernur NTB Zulkieflimansyah Tandatangani MoU Usulan Penggunaan Kawasan Hutan dengan PT STM

HarianNusa, Mataram - Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr H...

Wabup UNA: Penanganan Stunting Butuh Kolaborasi dan Kepedulian Sosial

HarianNusa, Lombok Barat - Pemerintah Kabupaten Lombok Barat melalui...
Jumat, Mei 9, 2025

Berita Terbaru

Rakor Kependudukan, Wabup UNA: Tertib Adminduk adalah Modal Dasar Untuk Wujudkan Kesejahteraan

HarianNusa, Lombok Barat - Pemerintah Kabupaten Lombok Barat melalui...

Ketua Komisi I DPRD NTB : Edukasi dan Kontrol Kunci Utama Cegah Anak Kecanduan Game Online

HarianNusa, Mataram - Kekhawatiran terhadap meningkatnya kecanduan game online...

Komisi V DPRD NTB Terima Laporan Dugaan Jual Beli Ijazah di PTS Lombok Tengah

HarianNusa, Mataram - Komisi V DPRD Provinsi NTB menerima...

Abdul Hadi Sampaikan Aspirasi Jalan Daerah Lombok Barat ke Menteri PUPR

Jakarta, 7 Mei 2025 – Anggota Komisi V DPR...

Pansus 1 DPRD NTB Matangkan Raperda Perizinan Berusaha, Dorong Investasi dan Perlindungan UMKM

HarianNusa, Mataram - DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat terus...

Dari NTB untuk Dunia: Gastrodiplomasi Indonesia Perkenalkan Potensi Daerah

HarianNusa, Mataram - Untuk mengenalkan Nusa Tenggara Barat kepada...
Jumat, Mei 9, 2025
spot_img

Berita Lainnya

Rubrik Populer

error: Content is protected !!