HarianNusa, Mataram – Dalam upaya memperkenalkan layanan publik yang inklusif dan ramah bagi kelompok rentan, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Mataram menyelenggarakan kegiatan Open House bertajuk “Bersama Sahabat Inklusi”, yang melibatkan perwakilan guru dan siswa dari SLBN 1 Mataram.
Acara ini menjadi ajang bagi para peserta dengan berbagai latar belakang disabilitas termasuk tuna netra, tuna wicara, tuna grahita, dan tuna daksa untuk menjajal langsung berbagai fasilitas ramah disabilitas yang tersedia di lingkungan BBPOM Mataram. Fasilitas yang dikenalkan antara lain guiding block, alat bantu dengar, braille signage, kursi roda, toilet disabilitas, hingga ruang tenang.
Kepala BBPOM di Mataram, Yosef Dwi Irwan, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen lembaganya dalam menghadirkan pelayanan publik yang inklusif, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Pelayanan Publik.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap warga negara, termasuk sahabat disabilitas, mendapat hak yang sama atas pelayanan yang aman, nyaman, dan bermanfaat,” ujarnya.
Yosef juga mengungkapkan rencana jangka panjang BBPOM Mataram untuk menggandeng para guru dan siswa disabilitas sebagai fasilitator penyambung informasi tentang obat dan makanan aman. Menurutnya, kelompok disabilitas memiliki hak yang sama untuk memperoleh informasi secara adil dan merata.
“Para sahabat disabilitas yang luar biasa ini akan menjadi mitra kami dalam menyebarluaskan literasi keamanan obat dan makanan di komunitas mereka,” tambahnya.
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari para peserta dan guru pendamping. Mereka mengapresiasi upaya BBPOM Mataram dalam menciptakan lingkungan yang ramah disabilitas. Meski demikian, sejumlah saran dan masukan disampaikan untuk perbaikan di masa depan demi meningkatkan aksesibilitas secara menyeluruh.
Tidak hanya sekadar tur fasilitas, acara ini juga diramaikan dengan sesi interaktif edukasi keamanan obat dan makanan yang berlangsung hangat dan penuh antusiasme. Kegiatan ini menegaskan bahwa literasi kesehatan adalah hak dasar semua warga negara anpa terkecuali.
Yosef menutup acara dengan harapan bahwa semangat inklusi dapat terus tumbuh dan mengakar di seluruh lini layanan publik.
“Penyandang disabilitas tidak hanya kami posisikan sebagai penerima manfaat, tetapi juga sebagai mitra aktif dalam mewujudkan pelayanan yang adil dan setara. Prinsip kami jelas: Melayani Dengan Sepenuh Hati, Merangkul Semua Tanpa Tepi,” pungkasnya. (F3)
Ket. Foto:
Kegiatan open house BBPOM di Mataram dengan sahabat inklusi. (Ist)