HarianNusa.com, Lombok Utara – Presiden RI Ir.H.Joko Widodo kembali berkunjung ke NTB. Kedatangan kali ini untuk menyerahkan buku tabungan dana stimulasi rekonstruksi ribuan rumah warga yang terdampak gempa.
Joko Widodo didampingi Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi dan Kepala BNPB Williem Rampangilie meyerahkan secara sombolis buku tabungam dana stimulan rekonstruksi rumah korban gempa sebanyak 5.293 yang telah selesai diverifikasi, di Lapangan Masjid sementara Pamenang, Kabupaten Lombok Utara, Ahad, 2/9/2018.
Dalam kesempatan itu presiden menegaskan tidak boleh ada pemotongan dana rekonstruksi rumah oleh pihak manapun.
“Sepeserpun tidak boleh dipotong,” tegas Presiden.
Dalam kesempatan itu, Presiden memberikan sejumlah arahan terkait penggunaan dana rekonstruksi rumah bagi korban gempa tersebut.
Dalam arahannya, Jokowi menyampaikan diantaranya :
1. Uang betul-betul semua dipakai untuk pembangunan rumah.
2. Rumah yang dibangun harus benar-benar Rumah tahan gempa, sehingga kalau ada gempa rumah tidak ada masalah lagi.
“Untuk itu dalam proses pembangunan nanti akan didampingi pihak Kementrian PUPR, para Insinyur dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang ahli bangunan di Indonesia,” katanya.
3. Bagi rumah yang materialnya bisa dipakai, presiden menyarankan untuk bisa dipakai. Sehingga dana yang diberikan betul-betul cukup untuk membangun.
4. Presiden mengarahkan agar proses pembangunan harus cepat, karena akan segera memasuki musim penghujan, dengan demikian rumah bisa ditempati sebelum musim hujan datang.
5. Setelah selesai membangun, jika ada kelebihan biaya presiden mempersilahkan dipakai untuk kebutuhan yang lain.
“Tapi prioritas utama untuk rumah, karena akan dicek nanti bahwa uang harus benar-benar untuk bangun rumah,” tegasnya.(f3)