Connect with us

NTB

Bang Zul: Panti Adalah Tempat dan Kebutuhan Orang Tua

Published

on

HarianNusa.Com – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan peran dan tugas yang diembannya terus berupaya mengayomi, melindungi, dan memberikan perhatiannya kepada seluruh warga NTB. Tidak terkecuali warga Balai Sosial Lanjut Usia (BSLU) Mandalika Mataram, yang hari ini dikunjungi langsung oleh Gubernur dan Istri, serta jajaran Pemerintah Provinsi NTB melalui kegiatan “Jumpa Bang Zul dan Ummi Rohmi (Jangzulmi)”, Jumat, (3/5/19).

Mengawali sambutannya, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimasyah menyampaikan salam Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah yang saat itu berhalangan hadir.

“Bapak dan Ibu, pertama saya mohon maaf karena bu Wagub belum bisa hadir karena harus ke Lombok Timur, Beliau menyampaikan salam kepada ibu dan bapak disini,” ungkap Gubernur.

Dalam kegiatan JangZulmi yang mengambil tema “Pembangunan Kesejahteraan Sosial berbasis Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) dan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Menuntaskan kemiskinan di NTB” itu, Gubernur menceritakan sebuah kisah yang sangat Inspiratif tentang satu tradisi di Jepang dimana ketika orang tua sudah renta maka anak-anaknya akan menggendong orang tua mereka ke hutan untuk di tinggalkan.

“Orang tua mereka digendong dan di tinggalkan di Hutan. Entah, orang tuanya nanti hilang atau dimakan binatang buas. Karena di Jepang, mereka menganggap orang yang sudah tua akan merepotkan.

Advertisement

Gubernur melanjutkan ceritanya, bahwa
ada seorang anak muda, yang ingin melakukan hal tersebut (meninggalkan orang tuanya di hutan) karena orang tuanya juga sudah tua. Anak tersebut, lanjut Bang Zul, mulai menggendong ibunya ke hutan.

“Ketika dalam perjalanan, ibunya terus sibuk memotong dahan. Dan setelah sampai di hutan, anaknya bertanya “kenapa Ibu terus memotong dahan?”,
Ibunya menjawab “Saya sengaja memotong dahan – dahan itu agar ketika kamu pulang, kamu tidak akan tersesat dan menemukan jalan pulang” jawab sang Ibu. Akhirnya anak itu menangis dan membawa ibunya kembali pulang,” tutup Gubernur menceritakan kisah orang Jepang tersebut.

Gubernur menyampaikan hikmah dalam kisah ini, khususnya di zaman sekarang dimana banyak orang dan anak-anak tidak ingin meninggalkan orang tuanya sendiri di rumah, tidak ingin menaruh orang tuanya di panti sosial.

“Namun orang tuanya ditinggalkan selama 24 jam, dan ditinggal merenung di rumah,” ucap Gubernur.

Selanjutnya, Gubernur juga mengajak seluruh hadirin untuk menjadikan ini tantangan yang harus dikerjakan bersama.

Advertisement

“Orang tua tidak ingin hidup di rumah mewah, namun dia tidak punya teman untuk bersenda gurau. Oleh karena itu masa depan, akan dipenuhi dengan panti-panti seperti ini. Dimana orang di panti, bukan karena anaknya tidak peduli, bukan karena tidak sayang. Namun karena ini adalah cara terbaik agar orang tuanya bahagia di masa tuanya,” jelas Gubernur.

“Agar orang tuanya punya teman bersenda gurau, agar punya kesempatan bernostalgia, sambil menceritakan memori masa lalu tertawa terbahak-bahak,” lanjut Gubernur.

Menurut Gubernur, Panti adalah tempat dan kebutuhan untuk orang tua. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi NTB bersama seluruh jajarannya ingin merubah pola dan cara berpikir masyarakat.

“Kita harus merubah pola pikir masyarakat tentang panti. Ini memang sangat sulit, namun Kita akan mendesign panti ini dan ini adalah expresi kecintaan anak-anak pada orang tuanya,” jelas Gubernur diikuti tepuk tangan seluruh hadirin.

Diakhir sambutannya, Gubernur berpesan bahwa di masa sekarang banyak orang yang sudah pensiun, namun fisiknya masih kuat dan jiwanya masih muda.

Advertisement

“Muda bukan pada fisik, muda bukan pada usia biologis. Namun muda ada pada jiwa dan semangat,” tutup Gubernur.

Istri Gubernur yang juga merupakan Ketua Umum Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah pada kesempatan itu juga menjelaskan bahwa LKKS merupakan lembaga koordinasi yang merupakan wadah bagi organisasi masyarakat yang berupaya membantu pemecahan masalah kesejahteraan sosial di Nusa Tenggara Barat.

“Saya memang menginisasi kegiatan ini, InshaAllah beberapa hari lagi kita akan bertemu dengan bulan Ramadhan, bulan yang penuh dengan aksi sosial. Hari ini kita buat acara ini untuk menggugah. Yang harus kita bantu, kita rasakan masalahnya. Dan kita sama-sama bantu untuk menunjukkan kepedulian sosial kita,” kata Hj. Niken.

“InshaAllah kita semua pasti akan menjadi tua, dan kita yang masih muda, saatnya memberikan kepedulian kita,” pesannya

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan pada kesempatan tersebut warga sangat aktif bertanya.
Pertanyan dan keluhan warga mengerucut pada permohonan bantuan dan perbaikan sarana masjid dan jalan di area Panti Mandalika. Juga ada masukan dari warga kepada Gubernur agar setiap kabupaten /kota dibuatkan Panti seperti Mandalika ini.

Advertisement

“Ini masukan yang sangat bagus. Ini penting dan harus segera disampaikan ke kabupaten/kota, agar ada tempat dan komunitas. Saya setuju dan yang seperti ini ada di setiap kabupaten/kota, sehingga jadi tempat rekreasi bersama,” jawab Gubernur menanggapi hal tersebut.

Gubernur dan jajaran juga sempat dikagetkan dengan kehadiran dua orang “bule” ditengah-tengah warga yang mengikuti acara Jangzulmi. “do you speak in bahasa? What are you doing here? Please,” tanya Gubernur sambil tersenyum.

Kami adalah tim sosial di panti ini, kami membantu tim medis jika ada operasi. Kami juga mengajarkan anak-anak bahasa inggris di desa-desa,” jawab salah satu bule tersebut.

Gubernur kemudian menyampaikan rasa terima kasih nya atas kehadiran mereka berdua. “Terimakasih banyak, Sangat Inspiratif,” kata Gubernur.

“Ini ada dua orang amerika datang ke lombok untuk mengajarkan anak-anak bahasa inggris. Banyak bertanya dan bahkan curiga untuk apa jauh-jauh dan mengajari anak-anak di desa bahasa inggris.?? Sebenarnya membantu orang adalah melayani hatinya sendiri,” jelas Gubernur kepada semua yang hadir.

Advertisement

Sebelum kegiatan ditutup, Kepala Balai Mandalika, Hj. Darwati menyampaikan kepada Gubernur dan jajaran kepala OPD kegiatan dan rutinitas warga Balai yang dilakukan.

“Kami sudah mengajak warga kita jalan-jalan ke wisata Malimbu dan Senggigi. Dan itu program kita setiap tahun menjelang 2 minggu sebelum Ramadhan. Dan seminggu sebelum Lebaran. kami antarkan mereka pulang agar bisa lebaran dengan keluarganya,” jelas Hj. Darwati

“Di sini juga kami agendakan selalu shalat 5 waktu berjamaah, shalat dhuha di masjid, untuk itu kami juga usulkan untuk perbaikan masjid agar mengaji dan kegiatan lainnya di masjid bisa lebih berjalan lancar,” lanjutnya.

Darwati melanjutkan, untuk mengisi waktu luang, pihaknya juga mengajak bercocok tanam dan hasilnya dikembalikan ke papuk-papuk (para lansia). Ia menjelaskan Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika itu memiliki 12 wisma dan 2 untuk bedrest total dengan perawatan khusus. Kondisi jalan wisma ke masjid sudah berlobang dan rusak.

“Sejak dibangun, hanya ditambal sulam. Sehingga saat gelap, bisa membahayakan warga balai yang sebagian besar sudah lanjut dan menggunakan tongkat,”jelasnya.

Advertisement

Kegiatan ditutup dengan penyerahan bantuan kursi roda oleh Gubernur dan jajaran kepada Pengurus Balai dan bingkisan kepada para warga Balai. (f3)

Ket. Foto: Kegiatan JangZulmi di Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika Mataram.(istimewa)

Continue Reading
Advertisement

Destinasi Wisata

Tuan Rumah FORNAS VIII 2025, NTB Siap Jadi Destinasi Olahraga dan Wisata Kelas Dunia 

Published

on

By

HarianNusa, Mataram – Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) resmi ditunjuk sebagai tuan rumah Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII yang akan digelar pada 26 Juli hingga 1 Agustus 2025. Perhelatan berskala nasional ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga sebagai media promosi wisata, penggerak ekonomi kreatif, serta pemicu gaya hidup sehat menuju Indonesia Sehat 2045.

Deputy VI Panitia Pelaksana FORNAS 2025, Rusdi Alatas, menyampaikan bahwa FORNAS VIII diproyeksikan akan diikuti oleh 15.000 hingga 40.000 peserta dari seluruh Indonesia dan sejumlah negara ASEAN.

“FORNAS kali ini istimewa karena cakupannya bukan hanya nasional, tapi juga internasional. Ini akan jadi panggung besar untuk menunjukkan kekayaan budaya, pariwisata, dan potensi ekonomi kreatif NTB kepada dunia,” ujar Rusdi.

Rusdi menambahkan, penyelenggaraan FORNAS VIII sejalan dengan visi “NTB Makmur Mendunia”, yang mengedepankan sinergi antara olahraga, industri, pariwisata, dan budaya lokal.

Sebanyak 27 venue di 7 kabupaten/kota telah disiapkan untuk mendukung pelaksanaan FORNAS, yaitu di Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Utara, Sumbawa, dan Dompu.

Advertisement

“Kami mengajak seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan elemen masyarakat untuk bergotong royong menyukseskan ajang ini. Ini momentum besar untuk NTB,” imbuh Rusdi.

FORNAS VIII diselenggarakan oleh Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI). Tahun ini, penyelenggara nasional (KORMINAS) telah menetapkan 73 Induk Organisasi Olahraga (INORGA) sebagai peserta resmi, ditambah 3 INORGA undangan khusus dari Gubernur NTB, serta sejumlah INORGA lain yang akan tampil sebagai peserta ekshibisi.

Pemerintah Provinsi NTB sendiri menyatakan dukungan penuh terhadap suksesnya event ini, yang diyakini akan membawa dampak besar bagi daerah, baik dari sisi promosi, ekonomi, maupun pembangunan karakter masyarakat.

“Dengan hadirnya negara-negara sahabat dari kawasan ASEAN, kami percaya FORNAS VIII 2025 akan menjadi tonggak penting dalam menjadikan NTB sebagai destinasi olahraga dan wisata kelas dunia,” tutup Rusdi. (F3)Ket. foto : Wakil Gubernur NTB Umi Indah Damayanti Putri meresmikan Sekretariat Fornas VIII di Jalan Lanko Mataram. (Ist)

Advertisement
Continue Reading

Ekonomi

Transformasi Perumahan Jadi Strategi Utama Atasi Kemiskinan Ekstrem di NTB

Published

on

By

HarianNusa, Mataram – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menegaskan komitmennya dalam mengubah wajah perumahan sebagai upaya strategis menghapus kemiskinan ekstrem. Dalam Rapat Koordinasi Perumahan dan Permukiman (Perkim) Provinsi NTB yang digelar di Ruang Rapat NTB Syariah pada Minggu (08/06), Gubernur NTB Muhammad Lalu Iqbal bersama Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Wamen PKP) RI, Dr. Fahri Hamzah, menyoroti pentingnya pendekatan transformasional dalam pembangunan perumahan.

Rapat tersebut menjadi ajang konsolidasi berbagai pihak untuk merumuskan langkah konkret penanganan kemiskinan ekstrem, dengan menempatkan program renovasi dan pembangunan perumahan bukan sekadar proyek fisik, melainkan sebagai instrumen perubahan sosial yang menyeluruh.

“Kita tidak mau lagi hanya memperbaiki rumah. Kita ingin ada transformasi sosial. Rumah yang dibangun atau direnovasi itu harus berdampak pada kehidupan penghuninya secara menyeluruh,” tegas Gubernur yang akrab disapa Miq Iqbal.

Ia menekankan bahwa pembangunan rumah di kawasan kumuh harus dilakukan dengan pendekatan komunitas. Bukan hanya membangun dinding dan atap, tetapi juga menciptakan lingkungan yang sehat dan produktif dengan ruang sosial bersama, sanitasi layak, dan MCK kolektif.

“Kalau rumahnya bagus tapi lingkungannya tetap kumuh, anak-anak tidak punya ruang bermain, dan sanitasi buruk, itu bukan solusi. Kita ingin masyarakat bisa berdiri di atas kakinya sendiri dalam satu tahun,” imbuhnya.

Advertisement

Selain itu, Gubernur juga menyoroti pentingnya sertifikasi kepemilikan rumah dan pemetaan potensi ekonomi warga. Menurutnya, pemahaman terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat adalah bagian tak terpisahkan dari program pembangunan terpadu agar warga tidak kembali miskin setelah menerima bantuan.

Sementara itu, Wamen PKP Dr. Fahri Hamzah menyatakan bahwa rumah bukan sekadar tempat tinggal, melainkan aset ekonomi yang bisa menjadi titik awal perubahan hidup warga miskin.

“Rumah itu bukan cuma tempat berteduh, dia adalah aset. Kalau kita bantu masyarakat punya rumah yang baik dan bersertifikat, dia punya jaminan untuk masuk ke dunia usaha,” ujarnya.

Fahri mendorong agar intervensi pemerintah tak hanya fisik, tapi juga mencakup aspek legal formal dan produktivitas ekonomi. Menurutnya, rumah yang layak dan bersertifikat dapat menjadi jaminan untuk mengakses modal usaha, bahkan untuk program Kredit Usaha Rakyat (KUR) tanpa agunan.

“Kalau rumahnya bagus, dia bisa jualan kopi, bikin salon, usaha rumahan lainnya. Rumahnya jadi tempat produksi,” jelas Fahri.

Advertisement

Rapat koordinasi ini menjadi penanda arah baru kebijakan perumahan di NTB, yakni menjadikan rumah sebagai pusat perubahan sosial dan ekonomi. Transformasi perumahan kini tak lagi hanya soal fisik, tapi tentang membuka jalan keluar dari kemiskinan.

Ket. Foto:

Rapat Koordinasi Perumahan dan Permukiman (Perkim) Provinsi NTB yang digelar di Ruang Rapat NTB Syariah pada Minggu (08/06), (Ist)

Continue Reading

NTB

PKS NTB Tingkatkan Semangat Berkurban, 306 Sapi dan 120 Kambing Disalurkan untuk Masyarakat

Published

on

By

Mataram – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menunjukkan peningkatan luar biasa dalam semangat berkurban pada Hari Raya Idul Adha 1446 H ini. Total sebanyak 306 ekor sapi dan 120 ekor kambing dikurbankan dan disalurkan ke berbagai pelosok NTB. Khusus di DPW PKS NTB total hewan kurban yang di sembelih sebanyak 9 ekor sapi dan 6 ekor kambing.

Ketua Panitia Qurban DPW PKS NTB, Ustadz Ahmad Fadli, menyampaikan bahwa proses penyembelihan dan distribusi daging kurban berlangsung selama tiga hari, mulai dari hari raya Idul Adha Jumat ( 6/6) hingga Minggu (8/6), agar pendistribusian bisa merata dan tepat sasaran.

“Penyaluran kami lakukan selama tiga hari, mulai dari hari Jumat hingga Minggu ini,” jelas Ustadz Ahmad Fadli, Sabtu, (7/6) di sela-sela pelaksanaan pemotongan hewan Kurban di DPW PKS NTB.

Yang menggembirakan, total 94.800 paket daging kurban berhasil disalurkan kepada masyarakat NTB. Ini merupakan kontribusi gabungan dari seluruh anggota legislatif Fraksi PKS dan para kepala daerah dari PKS, termasuk Wakil Bupati Lombok Barat dan Wakil Bupati Bima. Bahkan, sejumlah kader PKS yang tergabung dalam kelompok kecil secara swadaya turut serta dalam pembelian hewan kurban.

Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, jumlah hewan kurban yang dipotong oleh PKS NTB tahun ini meningkat drastis hingga 70 persen. Ini menjadi bukti nyata meningkatnya semangat berbagi dari kader, anggota dewan, dan para kepala daerah dari PKS.

Advertisement

“Alhamdulillah, kader-kader PKS beserta para dewan dan kepala daerah memiliki semangat berkurban yang sangat tinggi. Kami di PKS sangat berbahagia bisa berbagi, dan semoga daging-daging kurban yang kami salurkan ini benar-benar bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya,” ujar Ustadz Fadli.

Secara nasional, PKS menyalurkan lebih dari 2,3 juta paket daging kurban kepada masyarakat di seluruh Indonesia. Ini merupakan wujud nyata dari komitmen PKS dalam mengurangi kesenjangan sosial dan berkhidmat untuk rakyat.

Ket. Foto:

kegiatan penyerahan daging kurban di Kantor DPW PKS NTB. (Ist)

Advertisement

Continue Reading

Populer

error: Content is protected !!