Connect with us

NTB

Minapadi Ikan Nila dan Udang Galah di Sela Padi Jajar Legowo

Published

on

HarianNusa.com — Sejak tahun 2018 Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) menginisiasi kembali kerjasama program minapadi. Kerjasama dimulai dari program INTAN-AP PANDU (Inovasi Teknologi Adaptif Perikanan Minapadi Air Payau Padi Udang Windu) dengan Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAPPP) Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Pada program ini BB Padi berkontribusi dalam mengintegrasikan varietas Inpari 34 dan 35 yang memiliki toleransi terhadap lingkungan tumbuh dengan tingkat salinitas sampai 12 ds/m pada fase vegetative. Sifat toleran VUB Inpari 34 dan 35 ini penting mengingat lingkungan tumbuh optimal untuk udang windu adalah air payau. Selain itu, Tim Peneliti BB Padi juga khusus mengawal pertanaman padi sampai panen. Hasil tahun 2018 menunjukkan keberhasilan dalam hal optimasi budidaya, sehingga kerjasama berlanjut sampai 2019, yang memasuki tahun kedua.

Dengan program yang berbeda, KKP melalui salah satu UPT Ditjen Perikanan Budidaya, yaitu Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi bekerjasama dengan BB Padi dalam program budidaya ikan nila dan udang galah sistem mina padi jajar legowo di areal Kebun Percobaan Sukamandi.

Kesepakatan kerjasama ditandai dengan penebaran ikan nila dan udang galah dengan jumlah total benih udang galah (juvenile) sebanyak 50.000 ekor dan benih ikan nila berukuran 2-3 cm sebanyak 100.000 ekor, serta udang galah tokolan 12.000 ekor, dan ikan nila (12-15 cm) 5.000 ekor di lahan percobaan seluas dua hektare yang terbagi menjadi 36 plot petak percobaan.

Tebar udang secara simbolis dilakukan oleh Dr. Suprihanto selaku Kepala Bidang Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian (KSPHP) mewakili Kepala BB Padi bersama Kepala Bidang Uji Terap Teknik dan Kerjasama BBPBAT, Carlos Lisbon Sirait, S.Pi., MM., mewakili Kepala BBPBAT di Sukamandi, pada Selasa, (9/7/19).

Advertisement

“Kami bersama-sama dengan BB Padi merekayasa lahan dengan teknologi perikanan tepat guna, yakni minapadi ikan nila dan udang galah dengan sistem tanam padi jajar legowo 2:1 dan 4:1. Hal ini dimaksudkan untuk mengkaji nilai usaha tani sekaligus optimalisasi potensi lahan sawah irigasi” ungkap Carlos Sirait disela acara tabur ikan. Carlos juga sangat mengapresiasi BB Padi dalam menyediakan lahan, tim peneliti serta varietas padi yang tepat dalam program ini.

Di tempat yang sama, Suprihanto menegaskan, sejauh ini teknik tanam padi dengan cara tanam jajar legowo 2:1 atau 4:1 terbukti dapat meningkatkan produksi padi hingga 30%. Sistem tanam legowo bisa memberikan ruang yang luas (lorong) sangat cocok dikombinasikan dengan pemeliharaan ikan (minapadi legowo). Hasil ikan yang diperoleh diharapkan mampu menutup sebagian biaya usaha tani, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani.

Tim Perekayasa dan Peneliti kedua institusi menjelaskan bahwa pada sistem ini ikan nila dan udang galah dipelihara secara bersamaan dengan padi varietas Inpari 33 yang memiliki keunggulan tahan terhadap Wereng Batang Coklat serta penyakit hawar daun bakteri Patotype III. Perlakuan-perlakuan yang diterapkan meliputi sistem mina padi jajar legowo 2:1 dan 4:1, pembesaran ikan nila dan udang galah sistem minapadi jajar legowo 2:1 dan 4:1, dan pembenihan ikan nila dan udang galah jajar legowo 2:1 dan 4:1. Semua perlakuan ini ditujukan untuk mengetahui pertumbuhan ikan (panjang dan bobot), data pertumbuhan padi, data produksi, parameter kualitas air dan tanah, mutu gizi beras, mutu nutrisi ikan dan udang, residu merkuri dan organofosfat serta yang paling penting, analisis kelayakan usaha taninya.

BB Padi melibatkan tim peneliti dari berbagai disiplin ilmu yaitu pemuliaan, agronomi, hama penyakit, dan sosial ekonomi untuk mendampingi program kegiatan tersebut. Tujuannya, agar budidaya mina padi yang menggunakan aplikasi pupuk serta obat-obatan kimia dalam jumlah yang minimal dapat tetap memberikan hasil yang maksimal.

Dalam keterangan terpisah, Kepala BB Padi Dr. Priatna Sasmita mengakui bahwa sebenarnya konsep minapadi bukanlah hal yang baru. Namun, baru beberapa tahun ini muncul sebagai kegiatan kerjasama antara Kementerian Pertanian (Kementan) serta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Kerjasama ini sangat baik sehingga hasil yang didapat nantinya benar-benar layak untuk disebarluaskan kepada petani.

Advertisement

“Ini program yang sangat bagus karena Kementan dan KKP bisa sama-sama meng-upgrade teknologi yang sudah dikenal sebelumnya serta menunjukkan adanya kesinambungan inovasi yang dulu pernah dikenalkan pada masyarakat,” jelas Kepala BB Padi

Model pengelolaan lahan sawah dengan menerapkan pola penanaman padi dan ikan secara bersamaan pada satu lahan, maka hasil yang kita peroleh-pun ada dua hal, yaitu ikan dan padi, artinya sumber pangan karbohidrat dan protein sekaligus. Diharapkan keuntungan yang akan diperoleh berasal dari hasil penanaman padi dan juga dari hasil penanaman ikan.

“Mudah-mudahan Kementan dan KKP terus bersinergi untuk berinovasi mengembangkan program-program seperti ini agar keberadaannya tidak statis dan bisa termanfaatkan dengan baik,” pungkasnya. (Shr/Tin)

Continue Reading
Advertisement

NTB

PKS NTB Tingkatkan Semangat Berkurban, 306 Sapi dan 120 Kambing Disalurkan untuk Masyarakat

Published

on

By

Mataram – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menunjukkan peningkatan luar biasa dalam semangat berkurban pada Hari Raya Idul Adha 1446 H ini. Total sebanyak 306 ekor sapi dan 120 ekor kambing dikurbankan dan disalurkan ke berbagai pelosok NTB. Khusus di DPW PKS NTB total hewan kurban yang di sembelih sebanyak 9 ekor sapi dan 6 ekor kambing.

Ketua Panitia Qurban DPW PKS NTB, Ustadz Ahmad Fadli, menyampaikan bahwa proses penyembelihan dan distribusi daging kurban berlangsung selama tiga hari, mulai dari hari raya Idul Adha Jumat ( 6/6) hingga Minggu (8/6), agar pendistribusian bisa merata dan tepat sasaran.

“Penyaluran kami lakukan selama tiga hari, mulai dari hari Jumat hingga Minggu ini,” jelas Ustadz Ahmad Fadli, Sabtu, (7/6) di sela-sela pelaksanaan pemotongan hewan Kurban di DPW PKS NTB.

Yang menggembirakan, total 94.800 paket daging kurban berhasil disalurkan kepada masyarakat NTB. Ini merupakan kontribusi gabungan dari seluruh anggota legislatif Fraksi PKS dan para kepala daerah dari PKS, termasuk Wakil Bupati Lombok Barat dan Wakil Bupati Bima. Bahkan, sejumlah kader PKS yang tergabung dalam kelompok kecil secara swadaya turut serta dalam pembelian hewan kurban.

Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, jumlah hewan kurban yang dipotong oleh PKS NTB tahun ini meningkat drastis hingga 70 persen. Ini menjadi bukti nyata meningkatnya semangat berbagi dari kader, anggota dewan, dan para kepala daerah dari PKS.

Advertisement

“Alhamdulillah, kader-kader PKS beserta para dewan dan kepala daerah memiliki semangat berkurban yang sangat tinggi. Kami di PKS sangat berbahagia bisa berbagi, dan semoga daging-daging kurban yang kami salurkan ini benar-benar bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya,” ujar Ustadz Fadli.

Secara nasional, PKS menyalurkan lebih dari 2,3 juta paket daging kurban kepada masyarakat di seluruh Indonesia. Ini merupakan wujud nyata dari komitmen PKS dalam mengurangi kesenjangan sosial dan berkhidmat untuk rakyat.

Ket. Foto:

kegiatan penyerahan daging kurban di Kantor DPW PKS NTB. (Ist)

Advertisement

Continue Reading

Kota Mataram

Idul Adha 1446 H, Pemprov NTB Bagikan 11 Ekor Sapi dari Presiden Prabowo

Published

on

By

HarianNusa, Mataram – Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) H. Yusron Hadi, M.UM menyampaikan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB pada hari Raya Idul Adha tahun ini (2025/1446 H) menyalurkan 159 ekor hewan kurban dan 11 ekor Sapi Eksotik dari Presiden Prabowo Subianto bagi masyarakat NTB. Penyaluran dilakukan di Islamic Center, usai pelaksanaan solat Id, Jumat, (6/6).

Yusron menyampaikan, ratusan hewan kurban yang dibeli dari peternak lokal tersebut, disalurkan ke 10 kabupaten/kota yang ada di NTB, melalui berbagai lembaga yang penerimanya adalah pengurus masjid, pondok pesantren, majelis taklim serta kelompok masyarakat yang kurang mampu.

“Semua hewan kurban tersebut sudah disalurkan ke 10 kabupaten/kota di NTB dan hewan kurban dari Presiden Prabowo Subianto untuk masyarakat NTB sejumlah 11 ekor Sapi Eksotik dengan berat per ekornya lebih dari 1 ton,” tuturnya dengan ramah.

Dirinya mengatakan, hewan kurban tersebut terdiri dari 14 ekor Sapi jenis Eksotik, 58 ekor Sapi Lokal dan 98 ekor Kambing yang berasal dari Presiden, Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi NTB, Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov NTB dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Sapi milik presiden yang diberikan kepada Pemprov NTB diberikan oleh Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal secara langsung. Hewan kurban tersebut, disembelih di Masjid Agung Praya, Lombok Tengah. Pembagian hewan kurban diharapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat yang mendapatkannya serta membawa kebahagiaan dalam suasana penuh berkah Idul Adha. (F3)

Advertisement

Ket. Foto:

Penyaluran hewan kurban dari presiden Prabowo untuk masyarakat NTB. (Ist)

Continue Reading

NTB

Program Desa Berdaya, Pintu Gerbang Pemprov NTB Intervensi Tangani Kasus Perempuan dan Anak

Published

on

By

HarianNusa, Mataram -Kepala Dinas Kominfotik NTB H. Yusron Hadi, S.T., M.UM., mengungkapkan bahwa Program Desa Berdaya yang akan diluncurkan Pemerintah Provinsi NTB telah disiapkan menjadi pintu gerbang untuk mengintervensi berbagai kasus perempuan dan anak yang terjadi di tingkat desa. 

Lebih jauh Yusron Hadi menjelaskan, Desa Berdaya merupakah salah satu program strategis Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal dan Wakil Gubernur  Hj. Indah Dhamayanti Putri yang siap diluncurkan dalam waktu dekat. Program ini dirancang untuk mengakumulasi berbagai intervensi program di desa seperti kemiskinan ekstrem, kesehatan, pendidikan, digitalisasi di desa, hingga masalah kekerasan perempuan dan perlindungan anak yang sedang marak terjadi di Provinsi NTB.

“Kita harapkan ini bisa menjadi salah satu langkah pencegahan tindak kekerasan terhadap perempuan maupun perlindungan terhadap anak,” ucap Yusron Hadi saat mengikuti Talkshow Bincang Kamisan bertema Penanggulangan Kekerasan Perempuan dan Perlindungan Anak di Comand Center Kantor Gubernur NTB, Kamis 5 Juni 2025.

Adapun hadir sebagai narasumber pada Talkshow Bincang Kamisan kali Ketua LPA Mataram Joko Jumadi, Sri Wahyuni, S.IP selaku Kabid Perlindungan Khusus Anak DP3AP2KB Provinsi NTB, dan Prof. Atun Wardahun, M. AG. MA. PHD selaku Guru Besar Hukum Keluarga Islam UIN Mataram dan dimoderatori langsung oleh Kepala Dinas Kominfotik NTB Yusron Hadi. 

Dalam kesempatan ini, dibahas berbagai penyebab tingginya kasus kekerasan perempuan dan anak serta bagaimana penangan ideal yang seharusnya dilakukan. Ketua LPA Mataram Joko Jumadi menjelaskan maraknya kasus pada perempuan dan anak seringkali tidak hanya disebabkan oleh permasalahan ekonomi semata, tetapi juga seringkali disebabkan oleh pola asuh dan tidak berhasilnya pendidikan di tingkat keluarga. 

Advertisement

Selain itu, belum adanya sistem perlindungan perempuan dan anak yang paripurna menjadi salah satu PR yang harus diselesaikan di Provinsi NTB. Sistem ini mencakup sistem pencegahan, pengurangan resiko, dan penanganan kasus. 

“PR kita adalah bagaimana membangun sistem yang konprenhensif, interpensif, dan berkelanjutan,” ucapnya. 

Sementara itu, Prof. Atun menjelaskan, tanpa intervensi yang terukur dan terarah terhadap perlindungan perempuan dan anak, maka visi misi NTB Makmur Mendunia tidak akan bisa tercapai. Oleh karena itu diperlukan interpensi langsung hingga ke tingkat desa untuk dapat mengurai lingkaran setan kasus kekerasan perempuan dan perlindungan anak yang terjadi. 

Oleh karena itu, Prof. Atun menekankan urusan perempuan dan anak bukan urusan satu lembaga semata, dibutuhkan intervensi lintas sektoral. Namun tetap membutuhkan leading sektor agar gerakannya lebih terukur dan terencana. Sehingga penguatan terhadap lembaga DP3AP2KB Provinsi NTB perlu dilakukan. 

Sri Wahyuni, S.IP selaku Kabid Perlindungan Khusus Anak yang mewakili Kadis DP3AP2KB NTB menyambut baik hal tersebut. Selama ini pihaknya terus bertempur dengan berbagai kekurangan yang ada untuk berjuang mengentaskan berbagai kasus kekerasan perempuan dan anak yang ada di Provinsi NTB. Oleh karena itu, pihaknya sangat membutuhkan kerjasama dan kolaborasi multiseksor dalam menangani kasus ini.  (F3)

Advertisement

Ket. Foto:

 Dinas Kominfotik NTB H. Yusron Hadi, S.T., M.UM., memberikan pemaparan dalam talk show bincang kamisan yang digelar dinasnya di Command Center Kantor Gubernur NTB. (Ist)

Continue Reading

Populer

error: Content is protected !!