Connect with us

NTB

Giatkan Kampung Sehat, Janda dan Manula di Lombok Tengah dapat Bantuan Sembako dari Polda NTB

Published

on

HarianNusa.com, Lombok Tengah – Terwujudnya Kampung Sehat terus digelorakan di tengah masa transisi menuju new normal life. Tak hanya sekedar menjadi inisiator tanpa gerakan, Polda NTB melalui Direktorat Intelijen dan Keamanan (Dit Intelkam) tak henti memberikan suport. Buktinya, Sabtu (1/8/2020) sekitar pukul 17.10 Wita, bertempat di Sekretariat Kelompok Masyarakat (Pokmas) Sejahtera Dusun Esot Desa Sintung Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah, berlangsung silaturrahmi dan pemberian bantuan sembako oleh Direktur Intelkam Polda NTB.

Dalam kesempatan memberi sambutan di hadapan aktivis Konsorsium LSM dan ormas Lombok Tengah, tokoh pokmas, tokoh pemuda serta puluhan janda dan manula, Dir Intelkam Polda NTB Kombes Pol. Drs. Susilo Rahayu Irianto mengungkapkan, Program Kampung Sehat yang dimunculkan di NTB, merupakan penjabaran dari Program Kampung Tangguh Nusantara yang diinisiasi oleh Kapolri dan Panglima TNI.

“Artinya, Program Kampung Sehat yang mengusung jargon Nurut Tatanan Baru atau NTB, dimaksudkan agar suatu wilayah dengan struktur terkecil secara optimal meminimalisir penyebaran Covid-19. Pun termasuk menjaga dan memeliharan kondusifitas wilayah masing-masing,” ungkapnya.

Terkait dengan kondusifitas wilayah, Kombes Susilo RI menjelaskan, dalam penerapan Program Kampung Sehat yang berbasis lomba tersebut, pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas) menjadi suatu yang harus diatensi. Dimana hal itu juga menjadi salah satu kriteria penilaian Kampung Sehat Nurut Tatanan Baru.

“Sesuai akronim atau singkatan kata SEHAT yakni steril, ekonomi produktif, harmonis, asri, dan tangguh, maka suatu wilayah akan optimal dalam meminimalisir penyebaran virus Corona manakala steril atau minim aksi kriminalitas, steril dari penyalahgunaan narkotika dan penyakit masyarakat lainnya,” tuturnya.

Advertisement

Menurutnya, bilamana suatu wilayah telah steril dari hal-hal yang berbau negatif tersebut, maka optimalisasi produktivitas perekonomian masyarakat akan dapat kembali normal. Dimana dalam normalisasi perputaran ekonomi yang sempat tersendat oleh pandemi Covid-19, tentunya harus tetap mematuhi protokol kesehatan.

“Karenanya, mari bersama-sama bangkitkan kembali ghirah ekonomi dan sosial kemasyarakatan kita, manfaatkan dengan semaksimal mungkin apa yang ada di sekeliling kita seperti pekarangan rumah kita. Kita jadikan pekarangan sekitar rumah kita menjadi sesuatu yang bermanfaat,” tandasnya.

Selain itu, lanjut Dir Intelkam, pemberdayaan ekonomi melalui usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) harus digalakkan. Para pemuda harus memposisikan diri sebagai pioner dalam mengedukasi warga agar melek teknologi, termasuk menjadi motivator bangkitnya IKM/UKM di tengah lingkungannya.

Untuk diketahui, jumlah bantuan sembako yang digelontorkan dalam mendukung program Kampung Sehat Nurut Tatanan Baru di Dusun Esot tersebut, menyasar para janda dan orang tua jompo (manula) yang berjumlah 40 orang.

“Semoga bantuan sembako ini bisa meringankan beban masyarakat penerima manfaat, di tengah pandemi Covid-19 yang menjadi pandemi global ini. Mari bersama-sama kita putus rantai penyebaran wabah ini, dengan senantiasa mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker kalau lagi keluar rumah, membiasakan pola hidup bersih dan sehat, dan berdoa agar wabah ini segera diangkat oleh Allah SWT,” tutupnya.

Advertisement

Dalam kesempatan silaturrahmi tersebut, selain diisi dengan diskusi dan tanya-jawab juga dirangkai dengan Deklarasi Pilkada Damai 2020 oleh Pokmas Sejahtera dan Pemuda Desa Sintung. (*)

Continue Reading
Advertisement

Ekonomi

NTB Dukung Pengembangan Kawasan Taman Laut Berbasis Komunitas dan Pemberdayaan

Published

on

By

HarianNusa, Lombok Utara – Pemerintah Provinsi NTB berkomitmen mengusung konsep baru dalam pengembangan kawasan Taman Laut Pandanan di Lombok Utara. Konsep ini menekankan prinsip ramah lingkungan, berbasis komunitas, dan menolak adanya praktik yang meminggirkan masyarakat sekitar. 

“Kalau kita bicara tentang daerah ini, tidak cukup bicara mengenai pantai. Seperti tadi disampaikan, 3E (Environment, Economy, dan Equity) itu sebetulnya kita bicara tentang ekosistem laut. Ekosistem laut itu bukan hanya lautnya, tapi juga pesisirnya, pantainya, dan manusia yang tinggal di sekitarnya, bahkan udaranya,” tegas Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, dalam sambutannya pada peringatan Hari Laut Dunia dan Hari Segitiga Karang, Senin (9/6).

Gubernur Miq Iqbal menambahkan bahwa kawasan Taman Laut Pandanan merupakan tempat yang sangat spesial. Kawasan ini menjadi jalur migrasi elang alap atau elang Siberia, serta salah satu lokasi terbaik untuk melakukan pengamatan burung (bird watching). Selain itu, kawasan ini juga memiliki situs vulkanik dari gunung merapi purba.

Selanjutnya miq Iqbal mengatakan Peringatan Hari Laut Sedunia yang dilaksanakan ini, menjadi momentum untuk memperkuat komitmen bersama dalam menjaga dan mengembangkan wilayah tersebut.

“Ini membutuhkan kesadaran dan komitmen dari kita semua. Yang paling membahagiakan, mendengarkan cerita bagaimana teman-teman mahasiswa dan mahasiswi, teman-teman kampus, memberi perhatian kepada konservasi kelautan ini. Artinya, kalau yang muda sudah memberikan perhatian, masa depan kita cerah,” ujar Gubernur.

Advertisement

Ia juga menegaskan bahwa laut adalah milik bersama, milik semua umat manusia. Apa pun yang terjadi di kawasan ini akan berdampak pada negara-negara lain. Karena itu, menjaga kelestarian ekosistem kelautan di NTB merupakan kontribusi nyata dalam menciptakan dunia yang lebih baik. (F3)

Ket. Foto:

Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal (tengah)  saat memberikan sambutan peringatan Hari Laut Sedunia. (Ist)

Continue Reading

Destinasi Wisata

Tuan Rumah FORNAS VIII 2025, NTB Siap Jadi Destinasi Olahraga dan Wisata Kelas Dunia 

Published

on

By

HarianNusa, Mataram – Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) resmi ditunjuk sebagai tuan rumah Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII yang akan digelar pada 26 Juli hingga 1 Agustus 2025. Perhelatan berskala nasional ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga sebagai media promosi wisata, penggerak ekonomi kreatif, serta pemicu gaya hidup sehat menuju Indonesia Sehat 2045.

Deputy VI Panitia Pelaksana FORNAS 2025, Rusdi Alatas, menyampaikan bahwa FORNAS VIII diproyeksikan akan diikuti oleh 15.000 hingga 40.000 peserta dari seluruh Indonesia dan sejumlah negara ASEAN.

“FORNAS kali ini istimewa karena cakupannya bukan hanya nasional, tapi juga internasional. Ini akan jadi panggung besar untuk menunjukkan kekayaan budaya, pariwisata, dan potensi ekonomi kreatif NTB kepada dunia,” ujar Rusdi.

Rusdi menambahkan, penyelenggaraan FORNAS VIII sejalan dengan visi “NTB Makmur Mendunia”, yang mengedepankan sinergi antara olahraga, industri, pariwisata, dan budaya lokal.

Sebanyak 27 venue di 7 kabupaten/kota telah disiapkan untuk mendukung pelaksanaan FORNAS, yaitu di Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Utara, Sumbawa, dan Dompu.

Advertisement

“Kami mengajak seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan elemen masyarakat untuk bergotong royong menyukseskan ajang ini. Ini momentum besar untuk NTB,” imbuh Rusdi.

FORNAS VIII diselenggarakan oleh Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI). Tahun ini, penyelenggara nasional (KORMINAS) telah menetapkan 73 Induk Organisasi Olahraga (INORGA) sebagai peserta resmi, ditambah 3 INORGA undangan khusus dari Gubernur NTB, serta sejumlah INORGA lain yang akan tampil sebagai peserta ekshibisi.

Pemerintah Provinsi NTB sendiri menyatakan dukungan penuh terhadap suksesnya event ini, yang diyakini akan membawa dampak besar bagi daerah, baik dari sisi promosi, ekonomi, maupun pembangunan karakter masyarakat.

“Dengan hadirnya negara-negara sahabat dari kawasan ASEAN, kami percaya FORNAS VIII 2025 akan menjadi tonggak penting dalam menjadikan NTB sebagai destinasi olahraga dan wisata kelas dunia,” tutup Rusdi. (F3)Ket. foto : Wakil Gubernur NTB Umi Indah Damayanti Putri meresmikan Sekretariat Fornas VIII di Jalan Lanko Mataram. (Ist)

Advertisement
Continue Reading

Ekonomi

HARSA NTB Diresmikan: Ruang Inklusif untuk Karya dan Kemandirian Disabilitas

Published

on

By

HarianNusa, Lombok Barat – Sebuah langkah besar untuk pemberdayaan penyandang disabilitas di Nusa Tenggara Barat resmi dimulai. Bertempat di Desa Karang Bayan, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, Gubernur NTB Dr. Lalu Muhamad Iqbal meresmikan Harmoni Sahabat (HARSA) NTB, sebuah lembaga yang hadir dengan misi kuat: menyatukan langkah dari hati untuk negeri dan membuka ruang karya bagi penyandang disabilitas.

Dengan mengusung tema “Menyatukan Langkah dari Hati untuk Negeri, Saatnya Disabilitas Berbicara Lewat Karya,” HARSA NTB tampil sebagai simbol harapan baru sekaligus wadah nyata bagi para difabel untuk berkarya, mandiri, dan diakui di tengah masyarakat.

Gubernur NTB yang hadir bersama Ketua TP PKK NTB, Sinta Agathia Iqbal, menyampaikan apresiasi mendalam atas inisiatif HARSA NTB. Ia menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya ingin memberikan bantuan sesaat, namun mencari pola dukungan jangka panjang yang membuat para difabel mampu berdiri di atas kakinya sendiri.

“Saya yakin saudara-saudara kita yang difabel adalah pribadi-pribadi terpilih. Mereka bukan orang yang kekurangan, melainkan mereka punya kelebihan yang luar biasa. HARSA NTB adalah salah satu bentuk upaya kita untuk menggali dan mengangkat kelebihan itu,” ujar Gubernur Iqbal.

Gubernur Iqbal juga menyebut HARSA NTB sebagai pelopor yang telah membuktikan bahwa disabilitas bukanlah batas untuk berkarya. Ia menyoroti program pertanian atau farming yang diajarkan oleh HARSA NTB sebagai contoh konkret pemberdayaan yang membumi dan berkelanjutan.

Advertisement

“Apa yang dilakukan HARSA NTB dengan mengajarkan bertani kepada teman-teman difabel adalah langkah awal yang inspiratif. Ini bukti bahwa mereka bisa berdaya, berkarya, dan bahkan menginspirasi,” tambahnya.

Ketua HARSA NTB, Lalu Muhamad Saleh, menjelaskan bahwa HARSA hadir dari semangat akar rumput. Ia melihat banyak penyandang disabilitas yang memiliki bakat dan keinginan kuat untuk mandiri, namun masih terkendala akses dan wadah yang mendukung.

“HARSA NTB hadir sebagai ruang aman dan produktif bagi para difabel. Kami ingin memperjuangkan agar karya mereka tidak hanya berhenti di lingkaran kecil, tapi bisa dikenal dan diapresiasi luas oleh masyarakat,” ungkapnya.

Lalu Muhamad Saleh juga menegaskan bahwa misi HARSA NTB bukan sekadar membina, tapi benar-benar memperjuangkan hak untuk hidup mandiri dan bermartabat bagi setiap penyandang disabilitas.

Dengan diresmikannya HARSA NTB, provinsi NTB kini memiliki model pemberdayaan disabilitas berbasis masyarakat yang bisa ditiru dan dikembangkan di daerah lain. HARSA bukan hanya lembaga, tetapi simbol dari semangat inklusivitas dan harapan baru untuk masa depan yang lebih setara. (F3)

Advertisement

Ket. Foto:
Kegiatan peresmian Lembaga HARSA NTB di Lombok Barat. (Ist)

Continue Reading

Populer

error: Content is protected !!