NTB
Tikam Mahasiswi hingga Tewas, Oknum Dosen di Bima Diringkus Polisi

HarianNusa.com, Mataram – Pelarian seorang oknum dosen di Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) inisial AS (31) setelah melakukan penganiayaan terhadap seorang mahasiswi yang berujung kematian, Rabu (5/8), terhenti dalam hadangan dan sergapan Tim PUMA Polres Bima Kota. Demikian disampaikan Kapolda NTB melalui Direktur Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda NTB Kombes Pol. Hari Brata, S.I.K., M.H.
"Hanya dalam waktu sekitar 20 menit pasca kejadian, pelaku berhasil ditangkap Tim PUMA Polres Bima Kota, yang melakukan pengejaran dan penghadangan di jalan lintas Soekarno Hatta," ungkapnya.
Dikatakan, saat dilakukan interograsi awal waktu penangkapan pelaku mengakui semua perbuatan (penganiayaan), termasuk menunjukkan dimana ia membuang barang bukti (BB) sebilah senjata tajam (sajam), yang digunakan menganiaya mahasiswi atas nama Intan Muliayati (22) yang merupakan pacar pelaku.
"Tim PUMA melakukan pengembangan terhadap BB sajam yang digunakan oleh pelaku, yang sudah dibuang di semak-semak tak jauh dari TKP," jelasnya.
Disampaikan, sesuai laporan Kapolres Bima Kota melalui Kasat Reskrim, peristiwa penganiayaan tersebut dipicu masalah asmara di antara pelaku dan korban.
"Oknum dosen salah satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Kota Bima itu adalah warga Dusun Maria Utara Desa Maria Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima. Sedangkan korban merupakan warga Kelurahan Kumbe Kecamatan Rasana’E Timur, Kota Bima," ujarnya.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, aksi biadab sang oknum dosen itu lantaran tak menerima informasi, sang pacar berparas cantik tersebut akan melangsungkan pernikahan dengan orang lain, sehingga hari Rabu (5/8) sekitar pukul 08.40 Wita pelaku membuntuti korban sekembali mengantar ibunya ke pasar.
"Pelaku membuntuti korban dari arah pasar. Saat korban melintas di jalan lintas Gunung Raja, Kelurahan Dara Kota Bima, pelaku lansung memberhentikan korban," tuturnya.
Dijelaskan, setelah berhasil menghentikan korban terjadi percekcokan antara korban dan pelaku. Dimana sesaat kemudian pelaku mengeluarkan pisau dari dalam tas dan lansung menikam korban dengan membabi buta.
"Korban terkapar bersimbah darah dengan luka bacokan di berbagai bagian tubuh," ucapnya.
Dalam kondisi luka parah korban dilarikan warga ke RSUD Bima. Namun sayang kondisi korban yang mengeluarkan banyak darah akhirnya tak tertolong. Pukul 09.10 Wita korban dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit.
Saat ini pelaku yang oknum dosen itu meringkuk di balik jeruji besi Satreskrim Polres Bima Kota, untuk diproses sesuai hukum yang berlaku. Sementara BB yang berhasil diamankan Polisi di antaranya sebilah pisau yang digunakan menusuk atau membacok korban, satu jaket warna hitam, satu tas warna hitam, dan sebuah dompet warna hitam.
Terpisah, Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol. Artanto, S.I.K. M.Si. saat dikonfirmasi di ruang kerjanya mengimbau, agar masyarakat khusus warga Kota Bima tetap bijak dalam menyikapi kejadian tersebut.
"Atas nama Kapolda NTB, kami harap masyarakat bisa dengan arif dan bijaksana dalam menyikapi kejadian ini. Percayakan penyelesaiannya kepada pihak berwajib dalam hal ini Polres Bima Kota," imbaunya.
Kabid Humas mengatakan, Indonesia adalah negara hukum dan semua warga negara terikat dengan hukum. Artinya, kasus ini akan diselesaikan secara hukum, sesuai dengan aturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
"Kami turut berbelasungkawa atas meninggalnya saudari kita Intan, semoga arwah almarhumah diterima di sisi Allah dan mendapat tempat terbaik di sisiNya. Âmîn," tutup Kombes Pol Artanto. (*)
Ket. Foto:
Oknum dosen yang diduga lakukan penganiayaan terhadap korban bernama Intan hingga berujung maut. (istimewa)
NTB
Ketua DPRD NTB Desak Gubernur Panggil Pansel Bank NTB Syariah, Minta Proses Seleksi Direksi Dibuka ke Publik

HarianNusa, Mataram – Polemik seputar rekomendasi tujuh nama calon direksi Bank NTB Syariah menuai reaksi dari Ketua DPRD NTB, Baiq Isvie Rupaeda. Politisi Partai Golkar ini mendesak Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal selaku pemegang saham mayoritas mendengarkan aspirasi publik.
Terlebih, salah satu Anggota Tim Pansel Direksi Bank NTB Syariah Prof Zainal Asikin juga telah memberikan dissenting opinion (pendapat berbeda) perihal seleksi calon direksi Bank NTB Syariah.
“Baiknya, untuk meredakan kegaduhan, Pak Gubernur harus secepatnya memanggil seluruh anggota Pansel. Ini karena enggak baik, jika di internal Pansel sampai keluar adanya perbedaan pendapat atas hasilnya,” ujar Isvie, Selasa (10/6) kemarin.
Menurut Isvie, kerja LPPI selaku mitra Pansel yang bertugas membantu Pansel dalam melakukan seleksi administrasi dan assessment yang mendalam terhadap para calon direksi yang mendaftar, juga harus dibuka ke publik hasilnya.
Sebab, Bank NTB Syariah merupakan BUMD atau perusahaan milik pemerintah daerah yang modalnya berasal dari kekayaan daerah yang dipisahkan.
“Jadi, wajar setiap hasil kerja yang sudah dilakukan, harus dibuka ke publik. Ini bagian dari transparansi penggunaaan uang daerah yang mesti dipertanggung jawabkan satu rupiah didalamnya,” kata Isvie.
Lebih lanjut dikatakannya, lantaran Bank NTB Syariah merupakan bank kebanggaan warga NTB, tentunya dalam proses seleksi harus ada perlakuan yang berbeda pada putra-putri terbaik NTB yang bisa masuk dalam managementnya.
Hal ini, agar jalannya Bank NTB dapat memberikan manfaat pada masyarakat NTB. Mengingat, ada putra daerah yang tahu kondisi daerahnya.
Isvie mencontohkan, saat rekrutmen Bank Jatim, Bank DKI hingga Bank Jabar-Banten (BJB), juga banyak putra daerah yang memiliki kompetensi, integritas dan profesionalisme bisa masuk didalamnya.
“Harapan saya, saat perekrutan kali ini, Pansel juga mengedepankan dan mengadopsi cara-cara bank daerah di wilayah lain yang juga memberikan kesempatan seluas-luasnya pada warganya yang memenuhi kriteria yang dipersyaratkan,” jelasnya.
Isvie berharap agar Gubernur juga mendengarkan masukan dan aspirasi publik, sehingga proses seleksi calon direksi dan komisaris Bank NTB Syariah, dapat dengan benar-benar memperoleh hasil yang benar-benar kredibilitas sesuai harapan Gubernur dan rakyat NTB.
“Silahkan timsel bekerja secara profesional. Tapi sampaikan juga secara terbuka setiap hasilnya. Intinya, jangan ada yang ditutupi, bila perlu beri nilai khusus pada putra-putri terbaik yang memenuhi persyaratan sebagai calon komisaris dan direksi kedepannya,” tandas Isvie Rupaeda. (F3)
Ket. Foto:
Ketua DPRD NTB Hj. Baiq Isvie Rupaeda. (Ist)
Ekonomi
NTB Dukung Pengembangan Kawasan Taman Laut Berbasis Komunitas dan Pemberdayaan

HarianNusa, Lombok Utara – Pemerintah Provinsi NTB berkomitmen mengusung konsep baru dalam pengembangan kawasan Taman Laut Pandanan di Lombok Utara. Konsep ini menekankan prinsip ramah lingkungan, berbasis komunitas, dan menolak adanya praktik yang meminggirkan masyarakat sekitar.
“Kalau kita bicara tentang daerah ini, tidak cukup bicara mengenai pantai. Seperti tadi disampaikan, 3E (Environment, Economy, dan Equity) itu sebetulnya kita bicara tentang ekosistem laut. Ekosistem laut itu bukan hanya lautnya, tapi juga pesisirnya, pantainya, dan manusia yang tinggal di sekitarnya, bahkan udaranya,” tegas Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, dalam sambutannya pada peringatan Hari Laut Dunia dan Hari Segitiga Karang, Senin (9/6).
Gubernur Miq Iqbal menambahkan bahwa kawasan Taman Laut Pandanan merupakan tempat yang sangat spesial. Kawasan ini menjadi jalur migrasi elang alap atau elang Siberia, serta salah satu lokasi terbaik untuk melakukan pengamatan burung (bird watching). Selain itu, kawasan ini juga memiliki situs vulkanik dari gunung merapi purba.
Selanjutnya miq Iqbal mengatakan Peringatan Hari Laut Sedunia yang dilaksanakan ini, menjadi momentum untuk memperkuat komitmen bersama dalam menjaga dan mengembangkan wilayah tersebut.
“Ini membutuhkan kesadaran dan komitmen dari kita semua. Yang paling membahagiakan, mendengarkan cerita bagaimana teman-teman mahasiswa dan mahasiswi, teman-teman kampus, memberi perhatian kepada konservasi kelautan ini. Artinya, kalau yang muda sudah memberikan perhatian, masa depan kita cerah,” ujar Gubernur.
Ia juga menegaskan bahwa laut adalah milik bersama, milik semua umat manusia. Apa pun yang terjadi di kawasan ini akan berdampak pada negara-negara lain. Karena itu, menjaga kelestarian ekosistem kelautan di NTB merupakan kontribusi nyata dalam menciptakan dunia yang lebih baik. (F3)
Ket. Foto:
Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal (tengah) saat memberikan sambutan peringatan Hari Laut Sedunia. (Ist)
Destinasi Wisata
Tuan Rumah FORNAS VIII 2025, NTB Siap Jadi Destinasi Olahraga dan Wisata Kelas Dunia

HarianNusa, Mataram – Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) resmi ditunjuk sebagai tuan rumah Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII yang akan digelar pada 26 Juli hingga 1 Agustus 2025. Perhelatan berskala nasional ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga sebagai media promosi wisata, penggerak ekonomi kreatif, serta pemicu gaya hidup sehat menuju Indonesia Sehat 2045.
Deputy VI Panitia Pelaksana FORNAS 2025, Rusdi Alatas, menyampaikan bahwa FORNAS VIII diproyeksikan akan diikuti oleh 15.000 hingga 40.000 peserta dari seluruh Indonesia dan sejumlah negara ASEAN.
“FORNAS kali ini istimewa karena cakupannya bukan hanya nasional, tapi juga internasional. Ini akan jadi panggung besar untuk menunjukkan kekayaan budaya, pariwisata, dan potensi ekonomi kreatif NTB kepada dunia,” ujar Rusdi.
Rusdi menambahkan, penyelenggaraan FORNAS VIII sejalan dengan visi “NTB Makmur Mendunia”, yang mengedepankan sinergi antara olahraga, industri, pariwisata, dan budaya lokal.
Sebanyak 27 venue di 7 kabupaten/kota telah disiapkan untuk mendukung pelaksanaan FORNAS, yaitu di Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Utara, Sumbawa, dan Dompu.
“Kami mengajak seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan elemen masyarakat untuk bergotong royong menyukseskan ajang ini. Ini momentum besar untuk NTB,” imbuh Rusdi.
FORNAS VIII diselenggarakan oleh Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI). Tahun ini, penyelenggara nasional (KORMINAS) telah menetapkan 73 Induk Organisasi Olahraga (INORGA) sebagai peserta resmi, ditambah 3 INORGA undangan khusus dari Gubernur NTB, serta sejumlah INORGA lain yang akan tampil sebagai peserta ekshibisi.
Pemerintah Provinsi NTB sendiri menyatakan dukungan penuh terhadap suksesnya event ini, yang diyakini akan membawa dampak besar bagi daerah, baik dari sisi promosi, ekonomi, maupun pembangunan karakter masyarakat.
“Dengan hadirnya negara-negara sahabat dari kawasan ASEAN, kami percaya FORNAS VIII 2025 akan menjadi tonggak penting dalam menjadikan NTB sebagai destinasi olahraga dan wisata kelas dunia,” tutup Rusdi. (F3)Ket. foto : Wakil Gubernur NTB Umi Indah Damayanti Putri meresmikan Sekretariat Fornas VIII di Jalan Lanko Mataram. (Ist)
-
Headline7 tahun ago
Potensi Tsunami di Asia, NTB Diperingati Waspada
-
NTB6 tahun ago
Ini Cara Mitigasi saat Gempa Bumi
-
Headline7 tahun ago
Misteri Telapak Tangan yang Gegerkan Warga Lombok Terpecahkan
-
Headline8 tahun ago
Mengenang 40 Tahun Bencana Tsunami di Lombok dan Sumbawa
-
Headline8 tahun ago
Ssttt… Ini Lokasi Razia Zebra di Pulau Lombok Selama Dua Pekan
-
Hukum & Kriminal7 tahun ago
Tak Terima Diputusin, Pria di Lotim Sebar Foto Bugil Kekasihnya
-
NTB6 tahun ago
Ahli Geologi AS Peringatkan Bahaya Gempa di Selatan Lombok
-
NTB6 tahun ago
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Dingin di Lombok