HarianNusa.com, Mataram – Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) menutup wisata non pendakian bukit Savana Propok yang berada di Desa Bebidas, Lombok Timur. Penutupan dilakukan karena adanya dugaan pelanggaran terhadap panduan wisata di masa pandemi covid 19.
Sebagaimana diketahui baru-baru ini beredar video viral yang mempertontonkan aksi gerombolan pendaki yang diduga melakukan dugem di atas Bukit Savana Propok, Desa Bebidas, Lombok Timur.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Dedy Asriady mengatakan, Balai TNGR akan melakukan perbaikan SOP dan mengambil kebijakan lebih lanjut dengan memperhatikan hasil evaluasi sehingga kedepannya akan lebih terkontrol.
"Ini menyalahi SOP tempat pendakian karena tempat wisatapun ada physical distancing nya sesuai dengan SOP tersebut," ujarnya saat ditemui dinKantornya, Kamis, (6/8).
Untuk itu Balai TNGR mengambil kebijakan menutup jalur non pendakian Savana Propok mulai Kamis, 6 Agustus 2020 hingga batas waktu yang belum ditentukan.
"Kami telah menutup jalur non pendakian Savana Propok mulai Kamis 6 Agustus 2020. Batasnya belum kami ketahui sampai kapan. Kita lihat nanti," ungkapnya.
Dikatakannya, Savana Propok tidak termasuk dalam jalur pendakian melainkan dikelola oleh pokdarwis (kelompok sadar wisata) Desa Bebidas Lombok Timur sebagai bentuk pemberdayaan Taman Nasional Gunung Rinjani kepada warga sekitarnya.
"Savana Propok itu tidak termasuk ke dalam jalur pendakian. Kami membuka itu sejak tanggal 7 Juli dan nama destinasinya non pendakian Savana Propok. Savana propok dikelola oleh kawan-kawan Pokdarwis desa Bebidas, sebagai bentuk pemberdayaan oleh Taman Nasional Gunung Rinjani terhadap masyarakat sehingga keberadaan Taman nasional gunung Rinjani itu dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," jelasnya. (f3)
Ket. Foto:
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, Dedy Asriady. (HarianNusa.com/f3)
