HarianNusa.com, Lombok Barat – Beredarnya informasi dijualnya Gili Tangkong di salah satu situs online, jajaran Satuan Reserse Kriminal Polres Lombok Barat segera bergerak cepat, untuk mengecek informasi tersebut, Senin (8/2).
Kasat Reskrim Polres Lombok Barat, AKP Dhafid Shiddiq, S.H.,S.I.K., dalam keterangan tertulisnya menyampaikan, mendengar issu tersebut pihaknya segera melakukan klarifikasi kepada pihak Kepala Desa, maupun pihak kecamatan Sekotong, dan ternyata baik pihak Desa, maupun Kecamatan Sekotong tidak mengetahui akan hal itu.
"Selanjutnya melakukan klarifikasi kepada kepala BPKAD Provinsi NTB terkait dugaan penjualan pulau Gili Tangkong di wilayah Sekotong Kabupaten Lombok Barat," ungkapnya.
Ia mengatakan, dari hasil klarifikasi tersebut didapatkan keterangan bahwa Gili Tangkong yang berada di wilayah Sekotong dekat Gili Gede dan Gili Sudak, tersebut sebagian milik Provinsi NTB dengan luas 7.2 hektar dengan dikelola melalui PKS (Perjanjian Kerja Sama) pemanfaatan lahan dengan PT . ERIKSEAT RESORT SPA yang dimulai dari tahun 2019 dengan berakhir tanggal 18 Desember 2020.
"Saat ini sudah berakhir dan sudah diadakan pengumuman pemanfaatan kembali terhadap lahan dan PT tersebut akan memperpanjang pemanfaatannya, namun dikarenakan Pandemi Covid-19, pemilik PT tersebut belum bisa hadir ke NTB karena pemilik PT dari Singapura," terangnya.
Lahan yang dimiliki oleh Provinsi NTB seluas 7,2 hektar tersebut, masih dimiliki oleh Pemprov dan sertifikatnya masih di kantor BPKAD Provinsi NTB.
"Tidak ada penjualan lahan di Gili Tangkong, masih milik pemprov NTB sampai saat ini," tegasnya.
Selain lahan seluas 7,2 hektar milik Pemprov NTB, ada juga lahan di Gili Tangkong dimiliki oleh perorangan atau masyarakat dengan keseluruhan luas sekitar 17 are, salah satunya dimiliki oleh PT GITA KENCANA.
Ia mengatakan, pemberitaan penjualan lahan yang dimiliki Pemprov NTB yang seluas 7,2 hektar sudah sering terjadi di medsos, tercatat dua kali diberitakan penjualan di medsos pada tahun 2019 akhir, dan berita tersebut hoax yang di buat oleh pemilik akun yang diduga di Sulawesi.
"Dari hasil klarifikasi tersebut dapat disimpulkan sementara bahwa dugaan penjualan pulau Gili Tangkong yang dimiliki oleh Provinsi NTB seluas 7,2 hektar tersebut tidak benar (hoax), dan terkait pemberitaan itu unit Tipikor Sat Reskrim Polres Lobar akan tetap melakukan monitoring terhadap informasi tersebut," tegasnya. (*)