Bincang Kamisan Edisi 9: Banjir Jadi Pelajaran, Pemprov NTB Ajak Warga Peduli Lingkungan 

- Advertisement -

HarianNusa, Mataram – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Dinas Kominfotik NTB, Kamis, 10 Juli 2025,  kembali menggelar Bincang Kamisan yang pekan ini masuk edisi ke-9 dengan tema reflektif “Banjir Datang Lagi, Ada Apa?”,  sebagai respon atas banjir yang melanda Kota Mataram pada Minggu, (6/7) lalu. 

Forecaster BMKG ZAM, Ari Wibianto, dalam kesempatan pertama pada acara tersebut menjelaskan,  bahwa NTB saat ini sedang mengalami kemarau basah, kondisi cuaca di mana curah hujan tetap terjadi meski berada dalam masa kemarau. Ia menyebut, anomali suhu muka laut yang hangat dan kelembapan udara yang tinggi di wilayah NTB menyebabkan terbentuknya awan-awan hujan.

- Advertisement -

“Curah hujan yang terjadi saat banjir kemarin mencapai 111 milimeter, yang masuk dalam kategori hujan lebat. Kami juga memprakirakan bahwa dalam beberapa hari ke depan masih ada potensi hujan, jadi masyarakat perlu tetap waspada,” jelas Ari di Command Centre Pusat Layanan Digital Pemprov NTB.

Dari sisi penanganan sosial, Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos NTB, Sulaiman, menyampaikan bahwa ada sekitar 34.000 warga terdampak banjir di Kota Mataram. Pada malam kejadian, fokus utama adalah evakuasi warga rentan, terutama lansia, dan keesokan harinya langsung membentuk dapur umum.

“Di hari pertama, kami memproduksi 1000 porsi. Dalam total dua hari, kerjasama Kota Mataram dan Pemrov kami memproduksi dan mendistribusikan 8.000 paket nasi untuk warga terdampak, serta mendistribusikan selimut, kasur, dan kebutuhan dasar lainnya,” ujarnya.

- Advertisement -

Ia juga menambahkan, Dinsos membuka layanan aduan cepat tanggap untuk menangani keluhan masyarakat secara langsung.

Sementara Kabid SDA Dinas PUPR NTB, Lalu Kusuma Wijaya, memaparkan  bahwa banjir yang terjadi bukan hanya soal curah hujan, tetapi karena penurunan kapasitas sungai akibat sedimentasi dan sampah.

- Advertisement -

“Sungai-sungai kita mengalami pendangkalan. Dari yang awalnya sedalam 5 meter, kini hanya 3 meter. Ditambah lagi tumpukan sampah yang tersebar di saluran, tanah kosong, bahkan badan sungai. Ini turut menyumbat aliran air,” jelasnya.

Ia juga menyoroti penyempitan badan sungai baik yang terjadi secara alami maupun disengaja karena pembangunan. Solusi ke depan adalah penataan menyeluruh mulai dari hulu ke hilir, melibatkan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat.

Kalak BPBD NTB, Ir. Ahmadi, menegaskan bahwa penyebab banjir sangat kompleks dan multidimensi, mulai dari faktor alam, infrastruktur, budaya masyarakat, hingga kerusakan hutan (deforestasi).

“Kalau mau solusi permanen, ya harus tegas menegakkan aturan. Bangunan yang berdiri di badan sungai harus dibongkar. Itu memang ekstrim, tapi lebih efektif daripada solusi tambal sulam,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa pembenahan budaya masyarakat juga penting, terutama kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga fungsi alami sungai.

Bincang Kamisan edisi ke-9 menjadi forum reflektif bahwa banjir adalah alarm lingkungan dan sosial yang harus dijawab dengan aksi nyata. Pemprov NTB menegaskan bahwa banjir tidak bisa sepenuhnya dicegah, namun dampaknya bisa diminimalkan jika semua pihak, pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha bergerak bersama menjaga lingkungan, mematuhi aturan tata ruang, dan berhenti merusak alam.

“Mari jadikan banjir kemarin sebagai pelajaran penting. Cintai sungai, jaga lingkungan, dan hentikan budaya buang sampah sembarangan. Ini rumah kita bersama, NTB,” tegas moderator menutup diskusi. (F3)

Ket. Foto:

Foto bersama dalam acara Bincang Kamisan Edisi ke 9. (Ist

- Advertisement -
Minggu, Juli 13, 2025

Trending Pekan ini

Dituding Memeras, Wakil Ketua DPRD Lobar Abubakar Abdullah Gugat Balik: Saya Difitnah, Ini Murni Sengketa Bisnis

HarianNusa, Lombok Barat – Wakil Ketua DPRD Lombok Barat,...

Amanda Brownies Hadir di Mataram dengan Citarasa Legendaris, Usung Konsep Baru bersama UMKM Lokal

HarianNusa, Mataram - Pecinta brownies, siap-siap dimanjakan! Amanda Brownies resmi...

Kapolda dan Gubernur NTB Resmi Luncurkan Ijin Pertambangan Rakyat

HarianNusa, Mataram -  Sebuah langkah bersejarah diambil Provinsi Nusa...

Bincang Kamisan Edisi 9: Banjir Jadi Pelajaran, Pemprov NTB Ajak Warga Peduli Lingkungan 

HarianNusa, Mataram - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)...

Fornas VIII Digelar 26 Juli – 1 Agustus 2025 di NTB, 38 Provinsi Siap Berpartisipasi 

HarianNusa, Mataram - Pekan Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional (Fornas)...
Minggu, Juli 13, 2025

Berita Terbaru

Mori Hanafi Resmi Pimpin NasDem NTB, Fokus Bangun Kader Berkualitas untuk 2029

HarianNusa, Mataram - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem...

Kapolda dan Gubernur NTB Resmi Luncurkan Ijin Pertambangan Rakyat

HarianNusa, Mataram -  Sebuah langkah bersejarah diambil Provinsi Nusa...

Dituding Memeras, Wakil Ketua DPRD Lobar Abubakar Abdullah Gugat Balik: Saya Difitnah, Ini Murni Sengketa Bisnis

HarianNusa, Lombok Barat – Wakil Ketua DPRD Lombok Barat,...

Pemilihan Ketua PWI NTB Makin Dekat,  Wajah Lama dan Pendatang Baru Siap Bertarung

HarianNusa, Mataram - Pemilihan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)...

ASN Bersih-bersih Setiap Jumat, Bupati LAZ : Salah Satu Bentuk Kerja Nyata Menjaga Kebersihan

HarianNusa, Lombok Barat - Pemerintah Kabupaten Lombok Barat menggelar...

DPRD NTB Gelar Aksi Gotong Royong Pasca Banjir, Baiq Isvie: Jangan Lagi Buang Sampah dan Kotoran di Sungai

HarianNusa, Mataram — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi...
Minggu, Juli 13, 2025
spot_img

Berita Lainnya

Rubrik Populer

error: Content is protected !!