HarianNusa, Mataram – Panitia Pelaksana Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII di Nusa Tenggara Barat (NTB) mengambil pendekatan strategis dalam pengelolaan transportasi. Hal ini untuk memastikan kelancaran dan efisiensi acara akbar dua tahunan ini.
Dengan skema transportasi yang terencana, panitia mendorong kemandirian kontingen daerah dalam penanganan mobilisasi dan akomodasi mereka, selaras dengan semangat kolaborasi event berskala nasional.
Deputi IV Bidang Transportasi dan Konsumsi FORNAS VIII NTB, Lalu Kholid Karyadi, menjelaskan bahwa sistem transportasi telah dibagi menjadi tiga kategori akreditasi yang terdefinisi jelas, yakni Transportasi 1 (T1), T2, dan T3. Masing-masing disesuaikan dengan kebutuhan spesifik pengguna.
“Kategori T1 diperuntukkan untuk unsur pimpinan, seperti Ketua, Sekretaris, Bendahara KORMINAS, para Deputi, serta PMO Manager Official. Kami menyiapkan 20 unit kendaraan khusus untuk memastikan mobilitas para pimpinan berjalan lancar,” papar Kholid kepada media di Sekretariat FORNAS Vlll NTB, Sabtu (19/07/2025).
Lanjut Kholid, Kategori T2 dirancang khusus untuk mobilitas Technical Delegate, serta juri/wasit. Untuk segmen ini, panitia menyediakan 85 unit kendaraan minibus yang siap mengantar jemput mereka dari hotel ke venue pertandingan, menjamin kelancaran tugas-tugas teknis dan penjurian.
Sementara itu, untuk kenyamanan umum, skema T3 disediakan sebagai layanan shuttle terbatas yang aktif selama pertandingan berlangsung.
“Panitia telah menyiapkan 20 unit kendaraan, terdiri dari 10 bus medium dan 10 Hi-Ace, yang akan beroperasi sebagai shuttle keliling antar venue, memudahkan akses bagi seluruh partisipan dan pengunjung,” jelasnya.
Kholid menambahkan bahwa dengan total sekitar 18.600 peserta, kontingen dari masing-masing daerah diharapkan dapat menangani mobilisasi dan akomodasi mereka secara mandiri.
“Ini merupakan bagian dari kesepakatan dan efisiensi penyelenggaraan event sebesar FORNAS. Kontingen seperti dari Kalimantan Selatan, misalnya, akan mengatur kedatangan, mobilisasi, dan akomodasi mereka sendiri, yang menunjukkan kesiapan dan kemandirian daerah peserta,” ujar Kholid.
Pernyataan ini turut diperkuat oleh Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan NTB, Chairy Chalidyanto. Ia menegaskan bahwa pengaturan transportasi dan akomodasi mandiri kontingen telah menjadi kesepakatan bersama antara panitia dan seluruh perwakilan daerah.
“Berdasarkan kesepakatan yang telah dibuat, transportasi dan akomodasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab masing-masing kontingen daerah,” tegas Chairy, menandakan adanya koordinasi yang matang sejak awal.
Untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas selama FORNAS, Dishub NTB juga bersama Polda NTB telah menyiapkan manajemen rekayasa lalu lintas yang komprehensif.
“Kepolisian dan Dishub NTB akan membuat skema rekayasa lalu lintas dan menjamin kelancaran di setiap venue,” tambah Chairy.
Dengan skema transportasi yang terorganisir dan pembagian tanggung jawab yang jelas ini, panitia optimistis pelaksanaan FORNAS VIII di NTB akan berjalan dengan sukses, tertib, dan efisien, mencerminkan sinergi positif antara penyelenggara dan kontingen daerah. (F/*)
Ket. Foto:
Deputi IV Bidang Transportasi dan Konsumsi FORNAS VIII NTB, Lalu Kholid Karyadi. (Ist)