HarianNusa.com, Mataram – KRI HIU 634 hari ini (Senin, 9/4) pukul 10.10 WITA yang membawa sebanyak 20 orang rombongan tim Ekspedisi Laskar Nusa 2018 melakukan manuver di Pelabuhan Lembar diiringi oleh KAL Belongas. Konvoi kedua kapal itu membentuk formasi dan berpisah di batas Pelabuhan Lembar.
Sebelumnya dilakukan Upacara pelepasan tim Ekspedisi Laskar Nusa 2018 yang dipimpin Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Achris Sarwani.
Dalam kesempatan itu Achris Sarwani mengatakan ekspedisi ini bernama Laskar Nusa singkatan dari Layanan Sosial dan Penukaran Uang Rupiah. Sedangkan tema yang diangkat adalah “Rupiah untuk Kedaulatan NKRI”.
Ia menegaskan bahwa Rupiah wajib digunakan sebagai alat transaksi pembayaran resmi di seluruh wilayah NKRI sesuai amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011.
“Rupiah adalah salah satu simbol kedaulatan NKRI, oleh karena itu Kantor Perwakilan BI Provinsi NTB melakukan kegiatan Ekspedisi Laskar Nusa untuk memberikan layanan penukaran uang rupiah layak edar bagi masyarakat,” ungkapnya.
Tak hanya itu,lanjutnya, Kantor Perwakilan BI Provinsi NTB juga akan melakukan berbagai progra kegiatan sosial lainnya.
“Selain layanan penukaran uang Kantor Perwakilan BI Provinsi NTB juga melakukan kegiatan program BI mengajar di empat sekolah, memberikan bantuan pendidikan berupa buku bacaan perpustakaan dan peralatan olahraga bagi 13 sekolah serta dan layanan kesehatan gratis di empat Desa,” jelasnya.
Ekspedisi dilakukan mulai tanggal 9 April hingga 14 April 2018 dengan mendatangi pulau terpencil berpenghuni yaitu Pulau Moyo, Pulau Bojo Pulo, Desa Pusu dan Pulau Medang.
Anggota Tim Ekspedisi selain pegawai Bank Indonesia juga diikuti oleh kasir Bank Umum, Tim Medis, Mahasiswa UNRAM dan UIN, serta Jurnalis dan Videographer.
Sementara itu, Kepala Tim Sistem Pembayaran Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB sekaligus Asisten Direktur,Ocky Ganesia mengatakan pada kegi Ekspedisi Laskar Nusa ini,Kantor Perwakilan BI Provinsi NTB menyediakan modal penukaran sebesar Rp2.010.000.000 (dua miliar sepuluh juta) yang terdiri dari berbagai pecahan uang rupiah baik kertas maupun logam.
“Modal penukaran yang disediakan RP. 2.010.000.000; (dua miliar sepuluh juta). Seluruh pecahan kertas yaitu Rp100.000;, Rp50.000;, Rp20.000;, Rp10.000;,Rp5.000;, Rp2.000;, dan Rp1.000;, dan uang logam pecahan Rp1.000; Rp500;, Rp200;, dan Rp100;. Jumlah tersebut disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di lokasi kegiatan,” paparnya melalui pesan singkat, Senin (9/4).
Untuk memudahkan dan memperlancar proses kegiatan penukaran uang, sebelumnya BI melakukan koordinasi dengan aparat setempat agar memberikan informasi kepada masyarakat terkait kegiatan ini.
“Sebelumnya tim BI telah berkoordinasi dengan Kepala Desa dan tokoh masyarakat untuk memberitahukan layanan penukaran uang sehingga pada hari penukaran masyarakat sudah siap. Ditambah dengann kegiatan pengobatan gratis maka masyarakat diperkirakan akan ramai berkumpul,” katanya.
BI tidak membatasi jumlah uang yang akan ditukar oleh masyarakat dengan berbagai kondisi uang tersebut.
“Prinsipnya berapapun yang ditukar masyarakat dilayani. Bukan hanya uang lusuh., namun uang cacat, uang rusak dan usang yang ditarik dari peredaran juga dilayani,” pungkasnya.(f3)
